Jelang Peluncuran Jet Tempur KFX, Terungkap Beberapa Detail Sensor dan Perangkat Navigasi
|Jelang peluncuran jet tempur KFX pada April mendatang, sejumlah foto terbaru yang memperlihatkan KFX kembali beredar, dan kali ini nampak lebih detail yang memperlihatkan beberapa perangkat yang ‘ditanam’ pada jet tempur masa depan Korea Selatan tersebut. Beberapa perangkat yang teridentifikasi adalah IFF Bird Slicer, kanon laras putar Gatling Gun, Lite Head Up Display (HUD) dan Joint Helmet Mounted Cueing System (JHMCS) II.
Baca juga: Satu Bulan Jelang Peluncuran KFX, Presiden Jokowi Akan Diundang ke Korea Selatan
Dikutip dari secretprojects.co.uk yang merilis foto-foto dari Yonhapnews, terlihat inspeksi yang dilakukan jelang peluncuran KFX di fasilitas Korea Aerospance Industrie di Sacheon. Seperti untuk IFF Bird Slicer ternyata yang digunakan adalah jenis AN/APX-126. IFF Bird Slicer yaitu antena IFF (Identification Friend or Foe) dalam wujud empat sirip kecil yang disematkan di bagian depan kokpit. Antena model conformal produksi Northrop Grumman ini punya jangkauan deteksi lebih dari 100 nautical mile (185 km) dengan tingkat akurasi kurang dari 152 meter.
Masih dalam foto yang sama, nampak laras kanon Vulcan M61A2 pada sisi kanan fuselage. Kanon produksi Lockheed Martin ini dapat memuntahkan 4.000 hingga 6.000 proyektil dalam satu menit. Untuk kecepatan tembak dapat di-setting, agar tidak terlalu boros dapat diaur menjadi 4.000 sampai 6.000 proyektil per menitnya. Kecepatan luncur proyektil mencapai 1.036 meter per detik, sementara untuk jarang tembak efektifnya 2.000 meter.
Kemudian JHMCS II, yang memungkinkan pilot menembak kemanapun mata mereka tertuju, tidak peduli ke arah mana helm itu menghadap. Versi helm baru ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang lebih baik untuk melacak gerakan mata pilot. JHMCS baru lebih seimbang dan lebih nyaman dipakai dan digunakan, lebih andal sekaligus lebih murah dari versi sebelumnya.
Masih dalam satu foto, ada LiteHUD, yaitu perangkat besutan BAE Systems ini tampil lebih kompak, ringan, sepenuhnya digital untuk aplikasi udara, dan Q-Sight, sistem modular, monokular, klip-atas yang dapat meningkatkan kesadaran situasional.
Meski berupa mockup, dalam foto inspeksi pada prototipe KFX, juga terlihat sosok rudal udara ke udara yang dipersiapkan untuk dipasang pada KFX, yaitu rudal Meteor buatan MBDA dan rudal IRIS-T (Infra Red Imaging System Tail).
Baca juga: Terungkap, Desain Rudal Anti Kapal Supersonic untuk Jet Tempur KFX
Meteor adalah jenis rudal udara ke udara jarak menengah untuk kelak dipasangkan pada KFX. Rudal Meteor mampu melesat dengan kecepatan Mach 4 dan dapat menjangkau sasaran di jarak lebih dari 100 km. Seentara IRIS-T dapat melesat dengan kecepatan Mach 3 dan menjangkau sasaran hingga jarak 25 km. (Gilang Perdana)
Jadi klo kek gini pemerintah ga rugi2 amat keluar dr proyek “gaje” ini, toh barang2 yg dsebutin diatas spertinya udh ada di pespur2 yg lagi dipesan menhan. Tambahan rudalnya meteor, udh klop laah ama rafale.
Sudah lupakan saja, kita di TIPU habis habisan, usut saja yang mengusulkan kerjasama ini.
putus saja semua kerjasama dengan korea selatan, ganti ke Turki atau Jerman Perancis
Sebentar lagi KPK turun…USD200juta gak jadi apa-apa
“Oke, sudah jelas ya kenapa koryo masih
ngebet menggandeng RI dalam proyek bersama KFX/IFX…….alasannya demi kepentingan nasional 🤷
Lantas kepentingan nasionalnya siapa 🤔
Ya tentu saja kepentingan nasional nya koryo……yang menganggap RI adalah pasar potensial bagi ekspor alutsista yg bernilai tinggi 🤗🤗🤗”
👉👉👉Government “It’s still best to develop jointly with Indonesia”… The reason is’national interest’
The Korean government is confident about the possibility of the collapse of joint development with Indonesia and the delay or collapse of the KF-X project. It is the best direction to finish,” he said, and he is in a position to continue with the negotiations.
KF-X project manager Jung Kwang-sun emphasized at the KF-X press release event last week that “the two countries are doing their best to discuss profits.”
The reason is national interest. First of all, Indonesia is Korea’s largest arms exporter. According to the Swedish think tank Stockholm Institute for International Peace (SIPRI), Indonesia purchased 17% of the weapons exported by South Korea from 2014 to 2018.
Therefore, Indonesia has purchased a number of weapons in addition to KF-X, and it is a country with a strategic relationship that is expected to continue.👈👈👈
Sebetulnya sharing dana riset 20 % dpt digunakan utk pesan pesawat lebih banyak agar dpt tot.
Kalo malay beli K-FX, gimana min?
Gak mungkin.
Mereka takde wang nya buat beli..
yaaa…yassalam
y bagus biar indo nyesel krn banyak tingkah
Lanjutkan….. 😀
Udah biasa itu patner dalam kerjasama lepas kongsi……orang nikah aja bisa cerai kalo sudah ga cocok apa beda visi daripada makan hati seumur hidup demi kelihatan harmonis di depan keluarga besar dan tetangga 🤗🤗🤗