Inspeksi Pasukan di HUT TNI Ke-72, Presiden Jokowi Gunakan Rantis P6-ATAV
Inspeksi pasukan peserta upacara oleh Presiden selaku inspektur upacara menjadi rangkaian wajib dalam setiap perayaan HUT TNI, dan puluhan tahun menjadi tradisi, yang digunakan pun adalah kendaraan dari jenis jip 4×4. Namun sepanjang tujuh dekade perayaan HUT TNI, belum sekali pun digunakan jip atau rantis (kendaraan taktis) produksi dalam negeri.
Baca juga: P6-ATAV – Rantis Serbu ‘All Terrain’ Terbaru Kopassus TNI AD
Di era Soekarno, inspeksi pasukan terlihat menggunakan Land Rover, sementara di jaman Soeharto menggunakan jip CJ7 dan Mercedes Benz G Class, kemudian di era preiden RI berikutnya dominan memakai jip Mercy G Class. Namun kabarnya di HUT TNI Ke-72 yang akan digelar 5 Oktober mendatang di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Presiden Jokowi disebut-sebut akan melakukan inspeksi dengan rantis P6-ATAV (All Terrain Assault Vehicle) 4×4, jenis rantis serbu untuk pasukan elite, yang saat ini telah dioperasikan Kopassus (Komando Pasukan Khusus) TNI AD dan DenBravo Paskas TNI AU.
Beberapa foto memperlihatkan rantis P6-ATAV telah dipersiapkan dengan pemasangan karpet merah dan plat “Indonesia 1.” Dari aspek desain dan tampilan, menggunakan P6-ATAV untuk inspeksi pasukan akan terlihat lebih gagah dan sangar, maklum rantis ini punya ‘bentuk’ yang tak biasa. Meski mengusung desain rangka pipa baja tubular, P6-ATAV punya dimensi yang terlihat lebih lebar, sekilas selebar jip HUMVEE.
Baca juga: P3 Cheetah – Kendaraan Aksi Khusus Kopaska TNI AL
P6-ATAV adalah rantis produksi PT Sentra Surya Ekajaya (SSE). Dari spesifikasi, P6-ATAV dibangun dari material steel high grade dan dual alumunium. Sebagai rantis serbu, P6-ATAV dapat dipasangi beragam dudukan untuk senjata, mulai dari upper gun mounting dan side gun mounting. P6-ATAV pada posisi upper gun menggunakan jenis FN MAG kaliber 7,62 mm dan side gun menggunakan FN Minimi kaliber 5,56 mm.
Sementara dari dimensi, P6-ATAV punya panjang 4,6 meter, lebar 2,3 meter dan tinggi 1,5 meter. Untuk urusan dapur pacu, P6-ATAV disokong mesin turbo diesel 4 silinder 2.300 cc. Kekuatan mesinnya mencapai 142 hp pada 3.400 rpm. Seperti halnya Flyer 4×4, posisi mesin ditempatkan di bagian belakang. Sebagai kendaraan dengan kemampuan offroad kelas super, P6-ATAV mengusung independent suspension, dan winch khas kendaraan offroad.
Meski tidak dilengkapi kemampuan lapis baja, keempat ban telah menggunakan jenis run flat, sehingga sanggup menahan terjangan proyektil. P6-ATAV yang mengusung transmisi otomatis dilengkapi kapasitas tangki bahan bakar 120 liter. Dengan kondisi fuel tank, P6-ATAV dapat sanggup melaju sejauh 500 km. Di kondisi jalan mulus, P6-ATAV dapat melaju sampai kecepatan maksimum 120 km per jam. (Haryo Adjie)
Cintailah Produk Produk Indonesia…
Manthaf..taf…taf..taf
Bukan janjimu,. tapi ordermu yang kutunggu.. bgt kira2 ucapan PT SSE
Itu ucapan mu bukn ucapan PT SSE
Mantap jiwa,majulah indonesiaku
Pak Harto pernah pake Jip Banteng pada Hari ABRI th 80-an.
Pak Harto pernah pake Jip Banteng…kalo gaksalah buatan PusBengPalAD Bandung pada Hari ABRI th 80-an.
Asal jangan pake esemka digdaya aja..
Wkwkwk esemka rajawali, manuver politik lagi dong
Wkwkwk..
katanya esemka produk dalam negeri.. tapi begitu kap mesinnya dibuka muncul tulisan china.. #eh
Mat komat.. makanya ente belajar yg pinter.. biar ente bisa menciptakan mesin yg asli buatan Indonesia. Jngan suka demo berjilid-jilid.. nanti otakmu tidak bisa berkembang.
Kereen, presiden kita ini memang selalu punya cara mempromosikan produk dalam negri..satu yg blm diulas, mesinnya produksi mana om admin? Nanti di hari jadi TNI AL sebaiknya presiden melakukan inspeksi kapal perang menggunakan kcr atau tank boat atau trimaran boat atau kapal cepat Commando