Inilah D-19, Drone Bawah Laut Andalan AL Perancis dengan Standar Kaliber Torpedo
|Jagad drone bawah laut ketambahan keluarga baru dengan hadirnya D-19 buatan Naval Group. Dijawalkan mulai diproduksi secara massal pada pertengahan 2021, rencananya di akhir 2021, AL Perancis digadang sebagai pengguna pertama drone bawah laut serbaguna ini.
Baca juga: Bluefin-21 – Drone Bawah Laut AS Yang Diciduk AL Cina di Laut Cina Selatan
Bila Anda masih ingat drone bawah laut milik Amerika Serikat, Bluefin-21 yang berhasil diciduk militer Cina di Laut Cina Selatan, maka D-19 bisa dibilang desain dan fungsinya serupa dengan Bluefin-21. Dikutip dari Navalnews.com (26/10/2020), disebutkan varian latih drone bawah laut ini, D-19T baru saja diperkenalkan pada ajang Euronaval 2020.
Naval Group menyebut D-19 dibangun dari platform torpedo F21, ini bisa dibuktikan dari diameter drone ini yang identik dengan heavy weight torpedo berstandar NATO, 533 mm. Lantaran mengusung kaliber yang sama dengan torpedo, maka mobilitas D-19 dapat diluncurkan secara senyap dari tabung peluncur torpedo kapal selam.
D-19 dirancang untuk menjalankan misi intelligence, surveillance, reconnaissance (ISR), electronic warfare, anti-submarine warfare (ASW), ASW training, underwater mobile target, mine countermeasures, rapid environmental assessment dan mine and mine laying. Merujuk ke dimensi, panjang D-19 ada di rentang 5 sampai 8 meter serta berat di bawah 1 ton.
D-19 ditenagai baterai lithium ion yang dapat di-recharge. Drone ini punya daya jelajah sejauh 185 km dengan endurance selama 30 jam. D-19 dapat menyelam sampai kedalaman 300 meter dan punya kecepatan maksimum hingga 25 knots.
Baca juga: Inilah Spesifikasi Sea Wing (Haiyi), Drone Bawah Laut Cina yang Bikin Geger India
Teknologi navigasi D-19 mengandalkan INS/GPS dan doppler loch, kemudian untuk jalur komunikasi dengan pusat kendali mengusung underwater wireless transceiver, UHF (ultra high frequency) dan komunikasi satelit (satcom). Sedangkan untuk kendali terdapat pilihan advanced auto guidance atau fibro guidance. Guna menjamin keamanan data, D-19 menerapkan non storage of sensitive informations. (Bayu Pamungkas)
@Mbah bowo kmna nh ? itu prancis di boikot sama negara-negara timteng gara2 masalah karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW
gmna nh Rafale.y ?
Yang beginian mah SAAB udah bikin sejak lama 😪
Mudah2an klo jd beli scorpene kita bisa buat kasel kombinasi teknologi korsel dan prancis, bisalah itu, semangat pt.pal
Pantas kita mau ngikut Malaysia beli Scorpene, ini toh alasannya. Scorpene juga bisa meluncurkan misil exocet. Pilihan Malaysia emang mantap.
Tapi kita bisa lisensi bikin Scorpene sendiri seperti kasel Korsel gak ya? Kalo nggak dan harus 100% buatan Perancis berarti industri kapal selam kita mundur dong.
Pantas RI mau Scorpene, ternyata ini toh yang mau diincar?