Inggris Upgrade Kokpit Eurofighter Typhoon dengan Layar Sentuh Berukuran Besar
|Mengingat jet tempur masa depan “Tempest” baru akan beroperasi pada tahun 2035, maka Inggris untuk saat ini menaruh harapan tinggi pada kinerja jet tempur Eurofighter Typhoon. Lantaran masih akan digunakan cukup lama, upgrade pada pesawat tempur twin engine dari generasi keempat itu mutlak dilakukan. Salah satunya dengan merubah tampilan dashboard pada kokpitnya.
Baca juga: Inilah “Tempest,” Program Jet Tempur yang Bikin Inggris Ingin Pangkas Pesanan F-35B
Saat ini desain dashboard kokpit Eurofighter Typhoon mengadopsi tiga unit multifunction display (MFD). Dan ada kabar bahwa Inggris lewat BAE Systems akan melakukan upgrade pada armada Eurofigter Typhoon, dimana salah satunya mencakup penggantian MFD dengan large area display (LAD). Dengan layar sentuh berukuran besar, menjadikan desain dashboard Eurofighter Typhoon kelak akan serupa dengan jet tempur KFX, F-35 dan Sukhoi Checkmate.
BAE Systems tentu tak sendirian dalam merancang LAD, melainkan ada keterlibatan dari Airbus Defence dan Leonardo, yang tak lain kesemuanya adalah anggota dalam konsorsium Eurofighter Typhoon.
LAD akan menggantikan MFD yang akan membantu fusi sensor datalink terbaru baru, serta mmendukung citra sensor Radar 2 active electronically scanned array (AESA) yang terintegrasi ke beberapa pesawat militer. Meskipun tidak disebutkan dalam pengumuman kontrak, LAD kemungkinan akan ditambah dengan sistem HUDLite dan/atau Striker II helmet-mounted display (HMD), yang juga dipasok BAE Systems.
Dikutip dari Janes.com (6/8/2021), BAE Systems telah mengumumkan Performance 3 Enhancement c (P3Ec), yaitu paket upgrade kemampuan Eurofighter Typhoon yang mencakup meningkatkan persenjataan, sistem pertahanan dan kemampuan datalink. Dengan kontrak senilai GBP135 juta (US$188 juta), rencananya unit perdana pesawat yang di-upgrade akan dikirimkan pada akhir tahun 2024.
“Investasi ini akan meningkatkan kemampuan senjata, meningkatkan variasi amunisi berpemandu presisi, dan lebih jauh lagi meningkatkan sistem pertahanan dan datalink Typhoon dengan pembagian data aman berkecepatan tinggi,” kata BAE Systems.
P3Ec adalah bagian dari investasi yang lebih luas sebesar EUR300 juta (US$354,3 juta), dimana termasuk peningkatan kemampuan Typhoon dalam meluncurkan rudal beyond visual-range air-to-air MBDA Meteor dan rudal udara ke permukaan berpresisi MBDA Brimstone, datalink dan radio MIDS Link 16, serta implementasi defensive aids sub-system (DASS).
Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Perang Elektronik Typhoon, Empat Negara Bersatu dalam EuroDASS
Keempat negara inisator sekaligus pengguna Eurofighter Typhoon, yaitu Inggris, Jerman, Spanyol dan Italia, membentuk konsorsium yang disebut sebagai EuroDASS (Defensive Aids Subsystem). EuroDASS memperkenalkan upgrade Typhoon sebagai Praetorian Evolution, dimana Typhoon akan dilengkapi arisitektur digital baru dan perluasan kemampuan dalam peperangan elektronika. (Bayu Pamungkas)
klo lg error layarnya jadi warna item …… terus nonggol gambar robot androitnya wkwkwk…..
Pada pinter semua
Kalo pas duel satu lawan satu sepertinya lebih enak mencet2 tombol lebih kerasa, kalo touch screen malah salah2 pencet
Tidak juga.
Sama seperti menggunakan smartphone premium. Terasa lebih nyaman dan cepat. Bisa untuk mengetik, program, eksekusi, dllll
Kalo layarnya selebar itu, jd mirip main game aja…😁
Apa Indonesia masih tertarik dengan Typhoon bekas.
Biasa aja ini pesawat.
Pesawat latih yg bisa bawa meteor jg gak kalah head to head.
Yg ngeri itu yg siluman tentengannya meteor.
Hhhhh