Inggris Ingin Pangkas Pesanan F-35B Lightning II, Ini Konsekuensinya

(The Sun)

Jagad dirgantara militer belakangan dibuat geger dengan kabar bahwa Inggris akan memangkas jumlah pesanan atas F-35 Lightning II. Bukan sekedar mengurangi dalam jumlah kecil, pasalnya pemangkasan pesanan ini dalam jumlah besar. Inggris selama ini telah berkomitmen untuk membeli 138 unit F-35, nah, kabar yang beredar jumlah pesanan akan diciutkan menjadi 48 unit saja.

Baca juga: AU AS Umumkan Pembentukan Skadron F-35A Pertama di Luar Negeri

Seperti dikutip dari Sunday Times, dilaporkan kini tengah terjadi perdebatan di Kementerian Pertahanan Inggris atas rencana pengurangan order F-35. Kabar yang beredar, pesanan untuk 90 unit jet tempur F-35 Lightning akan dibatalkan demi berjalannya program jet tempur masa depan Tempest yang dibangun di Lancashire. Sementara 24 unit jet tempur Eurofighter Typhoon yang lebih tua akan dihentikan lebih awal.

Berita bahwa Negeri Britania ‘mungkin’ akan memangkas pesanan F-35 sebenarnya tidak mengejutkan, alasannya adalah musim panas lalu juga dilaporkan bahwa Kementerian Pertahanan sedang mempertimbangkan untuk membagi setengah pesanan tersebut.

Namun, pada akhir 2020, Kementerian Pertahanan berbalik arah, dan dengan anggaran militer yang meningkat secara signifikan, tampaknya program pengadaan F-35 dapat terus berjalan sesuai rencana. Sampai kemudian, pada awal Maret 2021, kembali muncul perdebatan atas rencana pemangkasan order F-35.

“Banyak hal berubah dalam program jangka panjang ini,” kata Sekretaris Tetap Kementerian Pertahanan Sir Stephen Lovegrove dalam sebuah pernyataan seperti dilansir UK Defense Journal. “Kemampuan yang berbeda datang dan membuat hal-hal yang belum Anda miliki mungkin menjadi usang atau mungkin Anda membutuhkan lebih sedikit dari ancaman yang berubah.”

F-35B Lightning II, bisa lepas landas vertikal seperti Harrier.

Menurut laporan, rincian akhir masa depan program akan ditentukan pada Selasa, 16 Maret 2021, ketika Tinjauan Terpadu Keamanan, Pertahanan, Pembangunan dan Kebijakan Luar Negeri akan dirilis. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menggambarkan tinjauan program tersebut sebagai yang terbesar sejak era Perang Dingin. Sejauh ini, 21 unit F-35B (SVTOL) sudah diterima AU Inggris, dimana 18 unit kini telah beroperasi di kapal induk HMS Queen Elizabeth.

Bukan Perkara Mudah
Sejatinya bukan perkara mudah untuk melepas order F-35 dalam jumlah besar, pasalnya Inggris sedari awal adalah mitra level satu (Tier 1) dalam program pengembangan F-35B. Lockheed Martin, selaku kontraktor utama untuk F-35 menyebut bahwa Inggris telah memperoleh keuntungan ekonomi yang luar biasa dari program F-35.

Rinciannya adalah industri dalam negeri Inggris akan membangun 15 persen komponen dari lebih dari 3.000 unit pesanan F-35 yang direncanakan secara global. Itu artinya menghasilkan pendapatan ekspor yang signifikan dan pertumbuhan PDB Program F-35 diproyeksikan dapat menciptakan dan mendukung lebih dari 21.000 pekerjaan di Inggris.

Baca juga: Inggris Akuisisi Rudal Jelajah Spear 3 untuk Armada Jet Tempur F-35B

Beberapa perusahaan asal Inggris yang kecipratan proyek F-35 adalah BAE Systems, GE Aviation, Martin-Baker, Leonardo Cobham, Ultra Electronics, UTC Actuation/Collins Aerospace dan Rolls-Royce, lain dari itu masih ada seratusan pemasok di Inggris yang juga diuntungkan dari program pengadaan F-35. Jadi tentu bukan soal mudah untuk serta merta memangkas pesanan, apalagi dalam jumlah besar. (Sapto Prabowo)

19 Comments