IDEF 2019: FNSS Tampilkan Prototipe APC Amfibi ZAHA, Punya Karakter Mirip LVTP-7 Korps Marinir
|Setelah model mockup-nya ditampilkan dalam pameran alutsista Indo Defence 2018, maka di International Defence Industry Fair (IDEF) 2019 yang di helat di Istanbul, Turki 30 April – 3 Mei, sosok yang disebut Marine Assault Vehicle (MAV) sudah dapat dilihat wujud aslinya. Dikenal sebagai proyek ZAHA (Zırhlı Amfibi Hücum Araçları)-MAV untuk Marinir AL Turki, desain dan tampak rupa ZAHA kental dengan LVTP-7 buatan Amerika Serikat, jenis ranpur APC legendaris yang sejak 2010 memperkuat Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yonranratfib).
Baca juga: Spesifikasi Mengacu Pada LVTP-7, FNSS Turki Kembangkan Marine Assault Vehicle
Serupa dengan LVTP-7, oleh sang produsen FNSS Savunma, ZAHA juga diproyeksikan untuk diluncurkan dari wahana sekelas Landing Platform Dock (LPD). “Ranpur ini harus menjamin pendaratan yang akan bagi pasukan Marinir, membawa secepat mungkin pasukan ke pantai dan kemudian ranpur dapat berkolaborasio dengan kendaraan lapis baja lainnya dalam sebuah operasi pendaratan amfibi,” ujar K. Nail Kurt, General Manager and CEO of FNSS.
Sebagai ranpur APC amfibi, kompartemen ZAHA dapat dimuati pasukan Marinir bersenjata lengkap. Mirip dengan LVTP-7, lalu lalang pasukan melewati pintu rampa (ramp door). Ibarat mengapit ramp door, terdapat dua waterjet yang sanggup melesatkan ZAHA dengan kecepatan renang maksimum 7 knots dan kecepatan jelajah 5 knots. Saat melaju di darat, kecepatan maksimum ranpur dengan bobot 30 ton ini adalah 70 kilometer per jam.
Pada prototipe di IDEF 2019, nampak ZAHA dilengkapi kubah tunggal yang berisi senjata komposit, berupa senapan mesin berat M2HB kaliber 12,7 mm dan pelontar granat otomatis AGL 40 mm. Kubah dikendalikan secara remote control weapon system.
FNSS rencananya akan membangun sampai tiga prototipe, dimana beberapa prototipe diperlukan untuk pengujian yang akan dilakukan secara ketat dan bertahap. Dimana kesuksesan pada uji prototipe pertama dan kedua akan dilanjutkan ke prototipe ketiga.
Di antara uji yang akan dijalankan seperti uji apung, kecepatan melaju di air dan performa ranpur dalam melahap medan berat di permukaan. Pada prototipe ketiga nanti, ranpur dengan konfigurasi tempur harus lolos dalam uji renang di danau dan laut. Setidaknya dibutuhkan waktu minimal satu tahun kedepan agar ZAHA siap diserahkan ke user.
Jerih payah FNSS sudah barang tentu mendapat dukungan dari pemerintah, dimana sudah menanti order untuk memproduksi 27 unit ZAHA-MAV untuk Korps Marinir AL Turki, dengan perincian 23 unit varian APC, 2 unit varian komando, dan dua unit varian recovery vehicle.
Baca juga: KMW APVT – Ranpur APC Amfibi Revolusioner dengan Desain Dua ‘Muka’
Karena punya karakter yang mirip LVTP-7, Nail Kurt menyebut bahwa ZAHA cocok untuk memenuhi kebutuhan Korps Marinir TNI AL. Maklum saat ini jumlah LVTP-7 di arsenal Korps Marinir hanya 15 unit, artinya memang ada peluang pengadaan di masa depan, apalagi FNSS sudah punya kerja sama strategis dengan PT Pindad yang kini memproduksi medium tank Harimau. (Bayu Pamungkas)
tot wajib ini. wajib juga ditest di perairan indonesia.
Udah… hibahkan saja ke filipin indo beli yg baru…
Dibawak dulu ke indonesia lalu dites maen lompat-lompatan.
Proteksi gmn tu jgn2 mau mendarat kena rudal anti kapal jd tengelam.
Jangankan rudal anti kapal, dijepret kamera netijen juga tenggelam.
Min tolong bahas instalasi kanon millenium di martadinata class kita yang sudah dipasang atau rencana APS pulat untuk tank harimau. Trims
https://www.google.com/amp/s/bisnis.tempo.co/amp/1200773/rapbn-2020-kemenhan-dapat-alokasi-anggaran-terbesar-1269-t
Bahas ini dong min
Sudah saatnya aav7 yg marinir diganti soalnya yg kita versi yg paling dasar gk ada tambahan add on armor sprti aav7 negara lain.. marinir bsa beli aav yg baru dari korsel atau yg versi ini dari turki
Add on armornya itu (yg di aav 7) buatan israel….mau 🤷
Apaan diganti, lha baru nerima tahun 2010 kok main langsunh ganti. Yang diganti tuh yang udah terlalu lama, kelewat expired kayak BTR-50 & PT-76. Ini barang belum tua tua amat langsung bilang ganti
Mungkin akan dibeli marinir … tapi untuk anggaran tahun depan …. kan baru beli apc dan tank dari russia … btw kapan nihh a400m yg dibeli pertamina dan menteri perdagangan akan datang 😁😁😁
miris sekali lvtp-7 marinir cuma punya 15 unit kalah sama TNI AD yg punya ratusan APC M113 Arisgator, tampakx kemenhan pilih kasih nih, sdh saatx marinir darurat ZAHA, percepat kerjasama produksi bersama pt pindad dg FNSS
Ke depan perlu lapisan hull / aps / era atau pulat utk si ZAHA
Ratusan arisgator ?? Setau saya yg ratusan itu apc m113 standart … untuk arisgator belum banyak …
Yg ngomong rambo lho … om brani bantah ???
Ratusan ? pertama, LVTP marinir yang operasional tiap hari tidak sampai 10 buah, much lower dari jumlah itu bahkan karena untuk reserve operasional, jadi maksimal efektif 8 paling, dan sangat sedikit berbanding lautnya,,,,ironic
Kedua anda pembual besar arisgator ada ratusan, anda menyesatkan banyak orang dan orang seperti anda harus ditempeleng oleh danramil… M113 yang ada 100+, itupun kalau sudah selesai pengiriman dari belgium. Darurat ZAHA ? belum teruji begitu dan sangat mudah ditembak karena tinggi, lvtp standar banget disini saja sudah usang apalagi ini, coba berpikir AS saja sekarang sudah jauh kedepan akan meninggalkan lvtp digantikan Amphibious Combat Vehicle dalam waktu tidak lama lagi !!!!!