HQ-016 Quang Trung: Hadir di IMDEX 2019, Inilah Frigat Gepard Class Andalan AL Vietnam
|Bila Indonesia membawa dua kapal perang KCR-60M Sampari Class- KRI Sampari 628 dan KRI Tombak 629 di Pameran Maritim dan Pertahanan IMDEX 2019 pada 14 – 16 Mei di Changi, Singapura. Maka dari negara tetangga Vietnam, ikut memamerkan langsung kapal perang andalannya, HQ-016 Quang Trung. Berbeda dengan Sampari Class, Quang Trung adalah frigat dengan tonase standar 1.500 ton yang kemampuannya banyak disandingkan dengan frigat Martadinata Class TNI AL.
Quang Trung adalah satu dari enam frigat Gepard Class yang saat ini sudah keseluruhan memperkuat arsenal AL Vietnam sejak tahun 2011 (HQ-011 Dinh Tien Hoang). HQ-016 Quang Trung sendiri dibangun oleh galangan Zelenodolsk Plant Gorky di Rusia, dan baru dioperasikan sejak 6 Februari 2018 setelah sebelumnya kapal ini diluncurkan pada 26 Mei 2016. Frigat Gepard Class (Project 1166.1) meski dibangun oleh Rusia, namun pengguna terbesarnya jusru Vietnam. AL Rusia kini mengoperasikan dua unit Gepard Class untuk memperkuat armada di Laut Kaspia.
Untuk saat ini, tingkat kesiapan tempur Gepard Class AL Vietnam jauh di atas frigat Martadinata Class TNI AL, pasalnya Martadinata Class masih belum tuntas dalam proses instalasi persenjataan. Seperti HQ-016 Quang Trung yang dipamerkan Vietnam di IMDEX 2019, sudah terbilang full armament dengan senjata andalan rudal anti kapal Kh-35E. Rudal ini digadang dengan jangkauan 200 km ini dipercaya dapat menghancurkan sasaran kapal dengan bobot 5.000 ton.
Jika frigat Martadinata Class menempatkan meriam OTO Melara 76 mm di haluan, begitu juga Gepard Class dilengkapi meriam AK-176M kaliber 76 mm. Dalam kesiapan tempur, dapat dibawa 120 munisi, dimana jarak tembak meriam ini mencapai 10 kilometer.
Untuk peran pertahanan udara (hanud) jarak dekat, ada dua kanon reaksi cepat (Close In Weapon System/CIWS) AK-630 kaliber 30 mm. Sistem CIWS dipasok oleh Palma anti-aircraft gun system dengan teknologi Sosna-R SAM, sementara sistem pengendali temnakan 3V-89. Palma dapat melindungi kapal terhadap seragan rudal jelajah dan bom udara berpemandu. Itu saja belum cukup, di frigat ini ada rudal hanud Osa-M yang sistem kendalinya penembakannya dipasok oleh Palma.
Dalam menghadapi aspek peperangan bawah air, Gerpard Class dilengkapi two twin peluncur torpedo kaliber 533 mm dan tersedia roket anti kapal selam legendaris RBU-6000. Frigat ini juga membawa 12 – 20 ranjau laut yang mekanismenya dijatuhkan ke laut lewat dua mine rails yang ada di buritan.
Baca juga: Akhirnya! PKR Martadinata Class Mulai Dipasangi Peluncur Rudal Mica dan Kanon Millenium
Frigat dengan sokongan mesin berteknologi combined diesel or gas (CODOG) ini dapat melesat dengan kecepatan 28 knots. Dengan bahan bakar penuh, frigat dengan panjang 102,14 meter dan lebar 13,09 meter ini dapat mengrung sejauh 7.000 kilometer pada kecepatan jelajah 10 knots. Diawaki 98 personel, kapal perang kebanggaan Vietnam ini dapat berlayar terus-menerus selama 15 hari. (Bambang Anggoro)
Sekarang kapal gak perlu yang besar – besar. Yang terpenting itu sistem persenjataan dan sensornya Joss. Justru kapal lebih kecil itu lincah dan mudah bermanuver. Bahkan ada analisis yang mengatakan KCR mampu kok tenggelamkan kapal destroyer jika perairannya seperti di kepulauan Indonesia ini.
Scenario:
Kapal Kecil berudal melakukan manuver lincah, menembak destroyer dan melarikan diri..
Fact:
Dengan radar pengendali tembakan 4Km trus penjejak 40KM, belum menembak kapal kecil ini akan di habisi oleh destroyer. Dengan space yg lebih luas kapal bertonase lebih besar otomatis mempunyai radar yg lebih jauh sehingga dapat mendeteksi kapal kecil lebih dahulu
@Admin tolong dong dibahas helikopter kamov helix yg dipake buat nyiram air ke massa 22 mei.. ini dpt fotonya dari salah satu portal berita https://mmc.tirto.id/image/otf/500×0/2019/05/22/helikopter-tirto-3_ratio-16×9.jpg
sudah lama kita kupas itu mas, silahkan meluncur ke https://www.indomiliter.com/kamov-ka-32a-11bc-fire-fighting-helicopter-dari-rusia-dengan-sertifikasi-barat/
Apa kontrak iver sdh beresss ???…
Martadinata class koq mandek ???….kurang support anggaran at ad prioritas lain ???…
Pemerintah menginginkan perubahan kontrak dari damen, terutama jenis kerjasamanya, apalagi sekarang publik sudah mengetahui kalau kapal ini masih 100% milik damen.
2 unit Iver Huitfeldt 90% deal, tinggal menunggu pemerintah baru terbentuk
Martadinata class masih dinegosisai ulang dengan damen, terutama masalah lisensi agar keterlibatan PT. PAL diperbesar, harga, konten lokal, dan lainnya.
Konsentrasi dephan dan TNI-AL sekarang adalah heavy frigat Iver Huitfeldt-class
Semoga kelas Martadinata lekas diproduksi massal
Kalau kita banyakin KRI RE Martadinata Class sebanyak 20 unit trus panjangnya dan lebar ditambahin 5-8 meter dan 2-4 meter. Di senjatai 32 VLS aster 15 dan aster 30, 2 CWIS 35mm dan 2×4 RBS 15 Gunnir mantep tuh
Martadinata masih masuk frigate ringan,ambil saja iver class,sudah frigate kelas berat,kita ambil 5 unit pihak denmark pasti mau TOT
Tawaran Denmark untuk 2 unit Iver Huitfeldt adalah kerjasama disain dengan PT. PAL untuk merubah disain kapal ini agar sesuai dengan keinginan TNI-AL.
Menurut rencana nantinya 2 unit kapal ini akan sepenuhnya dibangun di PT. PAL
Dana untuk 2 unit sudah ada US$ 750 juta (termurah dibanding kapal sejenis yang lain), tinggal menunggu pemerintahan baru sudah terbentuk
Martadinata class gak perlu dipanjang/lebarin, biar ukuran tetap asal sistem persenjataan dilengkapi, semoga kedepan kemenhan kalau order alutsista terutama, kri maupun pespur jgn setengah2, fullset termasuk sistem persenjataannya
@admin
Min kenapa rancangan hangar helinya minimalis begitu….macam buat neduh kepala aja biar gak basah kehujanan 🤔
Resminya disebut tidak ada fasilitas hanggar, tapi memang desainnya mirip hanggar teleskopik.
Semoga Martadinata class bisa diperbanyak dan Armamen nya cepat dilengkapi
Amin…biar ga dianggap frigat “enteng-entengan”