HMS Spey P234 – OPV Pengusung Kampanye “Global Britain” Sandar di Benoa Bali
|Kapal perang milik Angkatan Laut Inggris yang satu ini terbilang unik dan sempat menjadi trending topik pada pertengahan 2021. Bukan karena sistem senjata yang dibawanya, jenis Offshore Patrol Vesssel (OPV), yakni HMS Tamar dan HMS Spey, debutnya ramai disebut saat terjadi ketegangan di Laut Cina Selatan, di mana kedua OPV itu mendapat penugasan dari Imperium Britania, yakni dengan penempatan semi permanen di wilayah Indo Pasifik selama lima tahun.
Baca juga: Ditempatkan Selama 5 Tahun, Dua OPV AL Inggris Memulai Pelayaran ke Indo Pasifik
Hadirnya armada Inggris selama lima tahun di wilayah yang disengketakan dengan Cina, seolah menjadi ‘ejekan’ bagi Beijing, pasalnya AL Inggris justru menempatkan jenis OPV bertonase sedang dengan persenjataan kelas kapal patroli untuk ‘berhadapan’ dominasi kekuatan Cina. Sementara itu, baik HMS Tamar dan HMS Spey sesuai mandatnya beroperasi wara-wiri berpatroli di wilayah hot spot sekitar Laut Cina Selatan.
Dan setelah setahun lebih bertugas di Indo Pasifik, salah satu OPV River Class itu diwartakan tengah bertandang ke Indonesia. Persisnya, His Majesty’s Ship (HMS) Spey (P234) sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, pada hari Jumat (30/9). Hal yang unik dari kapal HMS Spey adalah awaknya 20 persen adalah wanita. Salah satunya adalah Executive Officer Letnan Komandan Bridget Macnae, yang memimpin kedatangan kapal ke Bali. Rencananya HMS Spey akan berada di Bali sampai 3 Oktober 2022.
Yang menarik dari HMS Spey disebut sebagai kapal ramah lingkungan atau kapal hijau. Alasannya, kapal itu dipasangi konverter katalitik (catalytic converter) pada corong serapan sehingga mengurangi emisi karbon dioksida (CO2).
Baik HMS Tamar dan HMS Spey hadir di Indo Pasifik hakikatnya untuk melakukan patroli keamanan, khususnya menangani peredaran narkoba, penyelundupan, terorisme, dan kegiatan ilegal lainnya serta bergabung dalam latihan dengan angkatan bersenjata lainnya, dan mengibarkan kampanye “Global Britain”.
Bicara persenjataan, tidak ada yang ‘menakutkan’ dari OPV River Class, kapal perang ini mengandalkan kanon DS30B kaliber 30 mm yang disematkan pada anjungan, kemudian ada dua dudukan senapan mesin berat kaliber 12,7 mm dan 2 dudukan senapan mesin sedang. Walau persenjataanya terbatas, OPV ini punya deck helipad yang cukup besar, yaitu mampu didarati helikopter angkut sedang sekelas Merlin.
Baca juga: Jenis Kapal Baru TNI AL – Offshore Patrol Vessel, Apakah Itu?
OPV River Class punya bobot 2.000 ton, panjang 90,5 meter dan lebar 13 meter. Disokong mesin diesel 2 × MAN 16V28/33D, River Class punya kecepatan 28 knots dan dapat berlayar sejauh 10.200 km.
Diawaki 34 personel, OPV ini masih punya kapasitas untuk membawa 70 penumpang tambahan. Soal endurance, rupanya kapal ini cukup jempolan, yaitu dapat berlayar terus-menerus selama 35 hari. (Gilang Perdana)
@agato
Realitanya Brit apalagi Ruskies memang sudah tidak lagi menyandang world class navy. Itu masa lalu era perang dingin
Amriki, Nipon & Sino lebih pantas jika melihat kualitas & kuantitas combatant fleet
Kehadiran OPV Inggris di LCS tidak diniatkan utk megolok-olok armada cina……sejatinya AL Inggris sendiri kekurangan kapal Kombatan yg siap tempur, wkwkwkwkwwk
Ini sebenarnya penegasan ke cina, bahwa dg kapal opv pun angkatan laut Inggris punya nyali untuk berhadapan dg kapal2 gahar cina yg blm pernah terbukti di Medan perang sungguhan.
Melihat kejayaan Great Britain dimasa lalu, sangat miris jika melihat kekuatan armada yg dimiliki oleh Royal Navy. Dari semua alutsista yg dimiliki hanya Vanguard class dan Astute class yg memiliki kemampuan detteren yg besar untuk menghadapi ancaman yang nyata baik dari Rusia maupun China. Namun dg jumlah yg sangat terbatas, Royal Navy hanya akan bertindak sebagai pendukung utama alih-alih sebagai kekuatan Global Britain. Fokus utama mereka hanya lebih bertumpu pada Eropa dan Rusia sedangkan China akan diserahkan kepada Australia dan Kanada. Yah kita perlu melihat bagaimana Royal Navy menghadapi ancaman yg semakin berkembang sedangkan jumlah kekuatan yg dimiliki tidak se signifikan 70-100 tahun yg lalu.