Hancurkan Ratusan Sasaran di Nagorno-Karabakh, Drone Kombatan Bayraktar TB2 Kini Banjir Pesanan
|Promosi terbaik dalam industri militer adalah dengan cara ‘melibatkan’ produk terkait ke dalam medan pertempuran. Bila ternyata produk yang diunggulkan moncer, maka manufaktur bakal menuai pesanan, atau pengguna eksisting kemungkinan akan melakukan repeat order. Hal tersebut terbukti pada sosok drone kombatan asal Turki, Bayraktar TB2.
Baca juga: Bayraktar TB2 – Inilah Drone Kombatan “Algojo” Sistem Hanud Pantsir S-1
Setelah membuktikan kegarangannya di medan Suriah dan Libya, Bayraktar TB2 disebut-sebut juga menuai prestasi dalam konflik di Nagorno-Karabakh. Melansir dari defence-ua.com (21/12/2020), selama Perang Armenia vs Azerbaijan yang berlangsung enam minggu, pihak Azerbaijan selalu operator Bayraktar TB2 mengklaim telah menghancurkan 976 sasaran. Dan kemenangan Azerbaijan atas Armenia secara langsung menjadi promosi yang mujarab bagi drone produksi Baykar Makina tersebut.
Bahkan Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris, Ben Wallace, menguatkan kehebatan Bayraktar TB2, dimana Ia mengakui bahwa drone bikinan Turki (Bayraktar TB2) merupakan ancaman yang nyata bagi musuh. Hal itu diungkapkan Wallace dalam webinar yang digelar oleh lembaga think tank asal Inggris, the Royal United Services Institute for Defense and Security Studies (RUSI), pada Jumat (11/12/2020).
Dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (12/12/2020), Wallace mengatakan dalam webinar tersebut bahwa Bayraktar TB2 terbukti ampuh menghancurkan kendaraan lapis baja, bahkan sistem pertahanan udara di Suriah, Libya, dan beberapa tempat lain.
Sampai saat ini, Bayraktar TB2 telah diproduksi 154 unit yang digunakan oleh militer Turki, Azerbaijan, Qatar dan Ukraina. Direktur Baykar Makina, Selcuk Bayraktar mengatakan bahwa saat ini ada 120 unit Bayraktar TB2 yang sedang dalam fase produksi.
Salah satunya yang berniat menambah drone ini adalah Ukraina, setelah melakukan pembelian 12 unit pada tahun 2019, kabarnya Ukraina akan membeli 5 unit Bayraktar TB2 pada tahun 2021. Secara keseluruhan Ukraina berencana mendatangkan 48 unit drone kombatan ini.
Sebagai drone kombatan, Bayraktar TB2 dapat membawa berbagai persenjataan untuk serangan ke permukaan, seperti munisi MAM, MAM-L dan rudal UMTAS. Dari spesifikasi, Bayraktar TB2 punya lebar bentang sayap 15 meter dan bobot maksimum saat tinggal landas 650 kg.
Bayraktar TB2 disokong mesin tunggal dengan two bladed variable pitch propeller. Kekuatan mesin mencapai 100 hp, secara teknis drone ini dapat melesat dengan kecepatan 129 km per jam. Masuk kategori MALE (Medium Altitude Long Endurance), drone ini dapat terbang lebih dari 20 jam pada ketinggian 6.858 meter. sementara jarak jelajahnya dalam mode Line of Sight (LoS) mencapai 150 km.
Bayraktar TB2 dikendalikan lewat Ground Control Station (GCS) dengan standar NATO ACE-III mobile shelter unit. Modul ini mengintegrasikan pilot, operator payload, dan konsol eksploitasi lewat citra video. Satu sistem Bayraktar TB2 terdiri dari enam drone, dua unit GCS, tiga unit ground data terminals (GDT), dua unit remote video terminals (RVT) dan ground support equipment.
Baca juga: Drone Kombatan Asal Turki, Bayraktar TB2 Terkena Embargo Komponen Vital dari Kanada
Baykar Makina rupanya tak berpuas diri, masih dari platform Bayraktar TB2, saat ini tengah dikembangkan Bayraktar TB2, dimana mencakup integrasi sistem komunikasi satelit SATCOM untuk mengendalikan drone untuk jangkauan operasi yang lebih luas. (Bayu Pamungkas)
Sistem SAM Armenia saja sudah ketinggalan zaman karena memakai SAM buatan era Uni soviet ya jelas kalah lah. Kalau bandingin senjata ya juga harus seimbang masa senjata era soviet dibandingin dengan senjata rusia modern sekarang. Gak perlu ditembak drone turki saja udah pada jatuh kena sistem jamming modern krashuka rusia.
belajar dari suriah, libya, nagorno sdh saatnya IDN memiliki autonomous stealth drone (loyal wingman) dgn weapon bay terbesar dikelasnya.male/hale (akinci) dan kamikaze drone dgn kearifan lokal.
kalahnya armenia dlm perang lebih diakibatkan terlalu gegabahnya utk declare war tanpa persiapan awal yg mumpuni dan minimnya opsi strategi.coba kalo sedari awal armenia ng-rekrut penasihat militer rusia
Ukraina beli bayraktar buat ngebom wilayah rusia? Sebelum masuk wilayah rusia juga GCS bayraktar udah dihujanin KAB-1000 dari su57
Kalo barang dagangan mau laku ya ikut perang dulu biar battle proven. Jangan cuman di lirik negara lain doang.terus beritanya di hoak barang dagangan kita lah di borong negara a,b dan c.
Yang jelas segera kuasai teknologi drone, dari uav, ucav sampai dgn drone kamikaze, produksi yg banyak perang masa kini butuh kemampuan drone yg optimal, jalur TOT sudah benar dengan turki lanjutkan