Haixun 09 – OPV Pertama Cina di Kelas 10.000 Ton, Punya Endurance 90 Hari
|Pada hakikatnya, Offshore Patrol Vessel (OPV) adalah kapal patroli yang diperbesar dimensi dan tonasenya, dengan maksud agar kapal patroli itu dapat berlayar lebih jauh dengan endurance lebih lama. Lantaran dimensi dan tonasenya diperbesar, maka kebanyakan OPV identik secara visual dengan korvet. Dan jadilah OPV ibarat korvet yang senjatanya diturunkan levelnya.
Baca juga: Haijing 2901/3901 – Berstatus Kapal Penjaga Pantai, Tongkrongan Kelas Destroyer
Tapi memperbesar kapal patroli tak melulu identik pada desain dan tonase korvet, seperti Cina misalnya, tidak sedikit armada OPV yang dikelola oleh Satuan Penjaga Pantai (China Coast Guard) justru punya dimensi dan tonase yang setanding dengab frigat, atau bahkan kapal perusak (destroyer).
Dikutip dari globaltimes.cn (24/10/2021), diwartakan CCG baru saja resmi menerima OPV terbarunya di kelas 10.000 ton yang diberi nama Haixun 09. Meski 10.000 ton bukan jenis kapal terbesar bagi CCG, namun, Haixun 09 disebut-sebut hadir dengan teknologi paling canggih.
Dirancang sebagai kapal komando komprehensif pertama dalam sistem maritim Cina yang beroperasi di laut dalam, Haixun 09 memiliki kemampuan patroli keselamatan lintas laut dan upaya pencarian dan penyelamatan darurat di lingkungan laut yang kompleks. Kapal ini juga berfungsi sebagai platform penegakan hukum – patroli maritim, serta koordinasi dan komando darurat dan pencegahan polusi di laut. Haixun 09 akan berpangkalan di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Cina Selatan.
Dibangun oleh Guangzhou Wenchong Shipyard, pekerjaan konstruksi Haixun 09 dimulai pada Mei 2019. Kapal ini memiliki panjang total 165 meter, lebar 20,6 meter dan bobot penuh 13.000 ton. Haixun 09 memiliki kemampuan jelajah hingga 18.520 km pada kecepatan 16 knots. Bicara soal endurance, kapal patroli lepas pantai ini dapat beroperasi terus-menerus selama 90 hari.
Baca juga: Kapal Patroli Penjaga Pantai Cina Bakal Dapat Izin Menggunakan Senjata Pada Kapal Asing
Haixun 09 memiliki dek pendaratan helikopter dan pusat data yang dilengkapi dengan sistem komunikasi satelit yang mengandalkan navigasi dari Beidou. Tentang persenjataan, sebagai kapal patroli, Haixun kabarnya dilengkapi kanon reaksi cepat kaliber 30/37 mm. (Gilang Perdana)
opv kapal panjang bawa tank bahan bakar lbh besar tapi mesin power kecil? ini menyangkut ratio power to weight makanya bensinnnya solar lebih boros. Saya sarankan jika perpanjangkan kapal utk tank bahan bakar lebih besar, sebaiknya mesin lebih besar lagi. supaya keiritan tetap terjaga selama berhari hari..
China memang sudah siap perang,sama seperti jerman yang kalah di PD1,alutsista nya disamarkan dengan keperluan sipil padahal pengembangan untuk militer,seperti fw 109,stuka dll
Badan gede jg klo d iadepin krc jelas mingkem jg. Walau kecil kalo ada rudal dan torpedonya.. Ya lbh superior. Malah enak sambil ngumpet di pulau kecil, tembak tuh kapal yg segede gaban itu.
LPD TNI AL seperti KRI Makassar memiliki Tonase : 8,400 tons dengan berat benaman : 7,300 tons standard displacement & 11,394 tons full displacement, panjang : 125 meter dan lebar : 22 meter
Memiliki daya tahan +45 hari… 😅😅😅
Jajaran TNI Angkatan Laut, Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengadakan dan membangun Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) dan OPV 90 meter, masing-masing sebanyak 1 (satu) unit dari perusahaan Industri Pertahanan Dalam Negeri PT Daya Radar Utama.
Upacara First Steel Cutting atau Pemotongan Plat Baja Pertama, di Lampung, Kamis (26/8/2021)
Link : https://www.kemhan.go.id/2021/08/26/kemhan-pesan-kapal-opv-dan-opv-90-meter-buatan-dalam-negeri.html
Dengan label Patrol Vessel – kapal patroli, maka instalasi persenjataan disesuaikan untuk tugas patroli. Perspektif ini pas bila mengacu pada apa yang dilakukan Angkatan Laut Inggris (River Class), Australia (Arafura Class), Pakistan (Yarmook Class), India (Saryu Class), dan Thailand (Krabi Class). Impelementasi dari OPV Class modern yang namanya disebut tadi adalah ‘hadir’ dengan persenjataan kelas kapal patroli, tapi punya ukuran besar untuk mengejar endurance yang tinggi. Tapi perlu dicatat, umumnya OPV modern telah dipersiapkan untuk suatu waktu di-upgrade alias naik kelas. Lewat modifikasi yang tidak terlampu ‘berat’, OPV modern seperti Krabi dan Saryu Class dapat dipasangi senjata utama berupa rudal anti kapal.
Sumber kami di lingkungan internal TNI AL menyebut, ada dua opsi dalam pengembangan OPV, yaitu antara ‘membesarkan’ kapal patroli atau menurunkan kemampuan senjata dari sebuah korvet atau frigat. Bila melihat desain OPV 90 meter dari PT DRU, yang ditampilkan kemungkinan adalah set-up persenjataan ‘tertinggi’ bila OPV itu kelak dioperasikan TNI AL.
Sejauh ini belum diketahui persis, apakah nantinya OPV untuk TNI AL akan masuk ke kelas Satuan Kapal Patroli (Satrol) yang berkode lambung 8xx, atau ke kelas satuan Kapal Eskorta (Satkor) yang berkode lambung 3xx.
Link : https://www.indomiliter.com/jenis-kapal-baru-tni-al-offshore-patrol-vessel-apakah-itu/
Kira² OPV China yang extra zoom itu dapat di sulap di instal apa saja ya?
😂😂😂😂😂
@Mrsesat timur : Taukah apa arti ZEE?
Zona Ekonomi Eksklusif adalah zona yang luasnya 200 mil laut dari garis dasar pantai, yang mana dalam zona tersebut sebuah negara pantai mempunyai hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan berhak menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang di atasnya, ataupun melakukan penanaman kabel dan pipa.
Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Zona_Ekonomi_Eksklusif
Terkait 9 dash line yang diterapkan oleh China berdasarkan sejarah kerajaan mereka.
Garis-garis putus ini muncul di peta Dinasti Qing dari Zaman Kekaisaran China dan masih ada di peta-peta Republik China di Taiwan.
Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sembilan_garis_putus-putus
Zona Ekonomi Eksklusif bukan hanya di Natuna saja, karena 200 mil laut dari bibir pantai terluar di wilayah Republik Indonesia.
Pemerintah RI memberikan perhatian khusus untuk wilayah Natuna karena lebih disebabkan karena keagresifannya kepemerintahan China di wilayah Laut China Selatan (LCS) yang sehingga pihak RI merubah nama laut diperairan itu persisnya di bagian barat-laut Kalimantan itu dengan nama “Laut Natuna Utara,” sesuai dengan berbagai -proyek eksplorasi minyak dan gas dengan nama serupa, menurut kantor berita Indonesia, Antara.
Daerah perairan yang diubah namanya itu adalah dekat kepulauan Natuna, sebuah kumpulan dari 272 pulau dan karang, dan tumpang-tindih dengan garis klaim China yang disebutnya sebagai “nine-dash line” yang memanjang dari pantai selatannya.
Belajar dari lepasnya Ligitan dan Sipadan ke Malaysia, karena persidangan hukum internasional pada 1998 – 2002, Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memutuskan bahwa daerah tersebut merupakan milik Malaysia.
Sebenarnya perselisihan wilayah laut hingga pulau bukan saja terjadi di wilayah Natuna maupun Laut Natuna Utara dengan China.
Pada 2014 lalu dikabarkan bahwa Malaysia mengklaim bahwa perairan Tanjung Datuk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat sebagai miliknya.
Di wilayah blok ambalat yang terletak di Laut Sulawesi dan Selat Makassar juga sering terjadi gesekan antara RI dengan Malaysia.
Apapun argumen puhak China (9 dash line) klaim tersebut tidak diakui oleh hukum internasional, terutama UNCLOS 1982.
Intinya seperti ini, negara Republik Indonesia tidak memiliki kepentingan di wilayah dan pulau yang diaengketakan di wilayah Laut China Selatan (LCS)
Republik Indonesia hanya ingin mempertahankan hak kepemilikan tempat (Pulau Natuna) beserta ZEE di wilayah Laut Natuna Utara sesuai dengan hukum internasional, terutama UNCLOS 1982.
Btw yang aneh itu kamu 😂😂😂
Jika pola fikir kita sama seperti China, kerajaan di Nusantara kita ketika zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit luasnya hingga kenegara tetangga, akan tetapi Bangsa dan Negara Republik Indonesia selalu mengikuti aturan hukum Internasional dan keputusan hukum Internasional.