Hadir dengan Perhitungan Tinggi, Inilah Flare Decoy Dispenser di Helikopter Airbus H145M
|Proses perancangan sebuah helikopter, khususnya yang punya peran kombatan, idealnya telah memikirkan aspek survivability. Seperti bagaimana sang helikopter mampu mengantisipasi berbagai jenis serangan yang dapat membahayakan operasional wahana bersayap putar ini. Pada kesempatan kunjungan langsung ke fasilitas produksi Airbus Helicopters di Donauworth, Jerman, Indomiliter.com melihat dari dekat prototipe helikopter H145M yang digadang bakal menuai sukses di pasar helikopter serbu ringan (light battlefield support).
Baca juga: Airbus Helicopters H145M – Performa Unggul Helikopter Ringan Multirole Twin Engine
Dalam artikel pertama ini, penulis terlebih dahulu mengupas keberadaan Integrared SPS (Self Protection System) dan kemampuan survivability yang dimiliki helikopter yang berasal dari rancangan BK-117 (MBB/Kawasaki) ini. Terminologi Integrated SPS di H145M ditekankan pada hadirnya fitur Missile Approach Warner dan keberadaan empat buah flare dispenser untuk decoy sasaran yang berada di setiap ujung skit.
Sementara aspek survivabilty diterjemahkan Airbus dalam hadirnya teknologi self protection EWS (Early Warning System) dengan RWR (Radar Warning Receiver), engine infrared suppressor (IRS), in-flight rapid obscuration system dan expedient repair/battle damege repair. Seperti diungkapkan dalam presentasi dalam Airbus Trade Media Briefing 2019, flare dispenser akan melontarkan umpan suar setelah sebelumnya pilot/kopilot menerima input informasinya datangnya ancaman serangan rudal pencari panas (rudal berpemandu infrared) yang ditangkap oleh Missile Approach Warner, berupa modul yang disematkan di area hidung helikopter.
Penggunaan flare dispenser pada helikopter multirole membutuhkan kecermatan dan perhitungan tinggi. Untuk itu, serangkaian uji coba sampai saat ini tengah dilakukan Airbus Helicopters untuk penggunaaan flare dispenser. Beberapa aspek yang menjadi perhatian adalah dampak pancaran panas flare pada komponen helikopter itu sendiri, terutama saat pintu (door gun) dalam kondisi terbuka. Apakah gunner akan terkeda efek atau fragmen panas dari flare? Serangkaian uji coba telah dilakukan Airbus Helicopters bersama German Armed Forces (Bundeswehr) Technical Service menggunakan “human dummies”
Maklum, Order H145M sebagian besar adalah pesanan untuk kebutuhan pasukan elit Jerman (Kommando Spezialkräfte), dimana operasi pasukan khusus kerap mengharuskan pintu helikopter dalam kondisi terbuka saat operasi penyerbuan. Uji coba tak hanya pada efek yang diterima gunner, melainkan uji coba penembakan flare juga mencakup pada penerbangan di malam hari, seperti bagaimana efeknya pada perangkat night vision goggles (NGV) yang dikenakan oleh penerbang.
Nampak jelas, proses instalasi suatu perangkat membutuhkan ketelitian dan perhitungan yang tinggi pada berbagai aspek. Menurut pihak Airbus Helicopters, H145M dijadwalkan masuk masa operasional pada kuartal kedua tahun 2021. Helikopter dengan lima bilah baling-baling ini sampai saat ini telah dipesan oleh Pasukan Khusus Jerman (15 unit), AL Thailand (5 unit), AU Serbia (5 unit), Polisi Serbia (3 unit), AU Hungaria (20 unit) dan Pasukan Khusus Luksemburg (2 unit).
Untuk lebih jelas dan detailnya tampilan dan interior H145M, nantikan selanjutnya dalam video report di Channel YouTube Indomiliter.com, yang juga akan kami sertakan widget-nya dalam artikel berikutnya. (Haryo Adjie – Donauworth, Republik Federal Jerman).
Kalau yg ngejar s400 gimana bisa ngelak juga d bodohin make flare?
rugi bandar bos nembak heli pakai s400,
Tahu gua jg mahalan itu tp kl meriam 30mm pasti masuk
Zul@ ga bisa om kalo s400 nya pake rudal nuklir