Roket Flare di Kubah Bofors 57mm MK1, Perisai Anti Serangan Udara di KCR Mandau Class TNI AL

Meski beda kelas, namun ada beberapa persamaan antara KCR (Kapal Cepat Rudal) Mandau Class dan korvet KRI Ki Hajar Dewantara 364. Terkhusus pada aspek persenjataan, kedua kapal perang TNI AL era 80-an ini sama-sama mengusung rudal anti kapal MM38 Exocet dan senjata utama di haluan berupa meriam Bofors 57/70 (MK1) kaliber 57 mm.

Baca juga: Bofors 57mm MK.1 – Andalan KCR TNI AL Era-80an

Bicara tentang Bofors 57 MK1, kubah meriam ini mengusung desain kubah (cupola) konvesional, resminya meriam ini mulai di desain pada tahun 1964, dan mulai resmi beroperasi pada tahun 1966 pada kapal cepat kelas Spica. Basis meriam ini mengambil platform Bofors 57mm (2.2 inchi) L60. Soal kemampuan tembakan, Bofors 57mm MK.1 secara teori dapat memuntahkan 200 peluru per menit. Untuk kesiapan tempurnya, di dalam kubah terdapat 40 magasin yang siap ditembakkan, dan 128 magasin cadangan. Untuk urusan jangkauan tembak, Bofors MK.1 serupa dengan Bofors MK.2, dimana jarak tembak maksimumnya adalah 17.000 meter, sedangkan untuk jarak tembak efektif adalah 8.500 meter dengan amunisi HE (High Explosive).

Tapi yang menarik dari Bofors 57 mm MK1 adalah adanya sepasang rack yang melekat disisi kanan dan kiri pada bagian luar kubah. Berdasarkan penelurusan, ternyara rack tersebut adalah peluncur (launcher) untuk roket flare. Ya, setiap kapal perang memang idealnya memiliki sistem perlindungan anti serangan udara (dari rudal pencari panas) dengan menggunakan flare.

Baca juga: Mandau Class – Generasi KCR TNI AL Warisan Orde Baru

Baca juga: KRI Ki Hajar Dewantara 364 – Korvet Latih Pencetak Perwira Tempur TNI AL

KCR Mandau Class dan KRI Ki Hajar Dewantara 364 memang minim bekal senjata penangkis serangan udara. Namun dengan adanya roket flare yang terpasang pada kubah, setidaknya ada upaya perlindungan maksimal bila suatu saat kapal mendapat ancaman dari sengatan rudal berpemandu infra red. Dengan ditempatkan pada kubah, pola peluncuran flare menjadi lebih dinamis mengikuti arah tembakkan dari meriam.

Meriam Bofors 57mm MK1 pada haluan KRI Ki Hajar Dewantara 364

Jenis roket flare yang melekat pada kubah Bofors 57 MK1 mengusung roket dari basis 2 inchi ( diameter 5,1 centimeter). Dengan bahan bakar solid propellant, roket flare ini dapat melesat sejauh 4.572 meter. Dengan pendaran illuminating intensity 200.000 dan illuminating material 435 gram, durasi bakar flare di udara mencapai 70 detik. Untuk pemicunya menggunakan sistem elektrik. Secara keseluruhan panjang roket mencapai 130 centimeter dan berat 6 kg. Dengan pola peluncaran secara salvo, sistem perisai roket flare ini dipercaya dapat memberi perlindungan yang efektif dari segala arah. (Bayu Pamungkas)

2 Comments