Hadapi Rudal Balistik Korea Utara, Korea Selatan Sukses Uji Coba Sistem Hanud L-SAM
|Mengikuti langkah Jepang yang menggelar uji sistem anti rudal balistik di lepas pantai Hawaii pekan lalu. Korea Selatan yang juga menghadapi ancaman langsung dari Korea Utara, pada Selasa, 22 November 2022, dikabarkan sukses melakukan uji coba sistem anti rudal balistik. Bedanya, bila Jepang menggunakan rudal SM-3 Block IIA dari kapal perang, Korea Selatan meluncurkan rudal L-SAM dari daratan.
Menurut Kantor Berita YonHap, uji coba rudal L-SAM (Long Range Surface to Air Missile) adalah kegiatan simulasi intersepsi dari serangan rudal balistik. L-SAM diklaim dapat menembak jatuh rudal balistik pada ketinggian 50 – 60 kilometer, mirip dengan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) buatan AS.
Status L-SAM adalah rudal hanud jarak jauh yang masih berupa prototipe. L-SAM secara khusus dirancang untuk melawan ancaman rudal balistik dari Korea Utara pada fase terminal. Pengembangan L-SAM dimulai pada tahun 2019 oleh Agency for Defense Development (ADD) yang melibatkan dua kontraktor utama, LIG Nex1 dan Hanwha.
Rudal L-SAM dengan dukungan mobile multi-function radar digadang mampu mendeteksi rudal balistik pada jarak 310 km dan objek pesawat pada jarak 230 km. Sistem ini dapat mengatasi beberapa target secara bersamaan, melacak dan melibatkan hingga 10 rudal pada jarak 150 km.
Sistem L-SAM dipasang pada truk/trailer, yang memungkinkan sistem hanud dipindahkan untuk mengurangi potensi menjadi sasaran tembakan balasan. Sistem pemandu rudal L-SAM disebut mengandalkan pemandu radar AESA S band yang ditempatkan pada truk trailer.
Situs ADD menggambarkan L-SAM sebagai sistem senjata lokal mutakhir yang saat ini sedang dikembangkan untuk bertahan melawan pesawat dan rudal di ketinggian maksimal, menyediakan pertahanan rudal berlapis dalam kombinasi dengan Cheongung II.
Kemampuan L-SAM bisa disandingkan dengan baterai anti-rudal THAAD yang juga ditempatkan AS di Korea Selatan. Namun, pemerintah Korea Selaan telah memberikan prioritas pada pengembangan dan kemampuan produksi dalam negeri, di mana L-SAM direncanakan akan beroperasi pada tahun 2026.
Sistem L-SAM dipersiapkan menggunakan dua versi rudal, yaitu satu untuk menghadang pesawat dan yang lainnya untuk rudal balistik. Untuk L-SAM versi target pesawat udara, dikembangkan oleh LIG Nex1, sedangkan L-SAM versi target rudal balistik, dikembangkan oleh Hanwha.
Baterai rudal L-SAM akan terdiri dari radar multifungsi, pusat komando dan kendali (C2), stasiun kontrol tempur, serta empat peluncur yang dipasang pada truk. (Bayu Pamungkas)
Hohoho
Setara THAAD
Kayanya Turk yang klaim bombastis macam begini untuk SIPER
Dari siaran Twitter resmi Kroya sampai di retweet berkali-kali dijelaskan BMD capability L-SAM diantara PAC3 MSE & THAAD. Di media luar negeri sono diyakini setara dengan L-SAM adalah David Sling