Hadapi Drone Bayraktar TB2, Korvet Stealth Vasiliy Bykov Class Dipasangi Rudal Hanud Tor-M2
|Dalam situasi konflik, bila keadaan mendesak, maka improvisasi harus dilakukan. Dan bicara tentang sistem pertahanan udara pada kapal perang permukaan, korvet Vasiliy Bykov Class (Project 22160) dari Armada Laut Hitam Rusia, diwartakan telah dipasangi rudal hanud berbasis di darat (ground based) Tor pada bagian deck helikopternya.
Baca juga: Vasiliy Bykov Class – Kapal Patroli dengan Desain ‘Stealth,’ Punya Spek yang Bikin Ngiler
Dikutip dari Defense Express (7/6/2022), penempatan rudal Tor pada korvet Vasiliy Bykov Class pertama kali dikabarkan oleh jurnalis Alexander Kovalenko. Nampak dalam foto adalah salah satu korvet Vasiliy Bykov Class saat berlayar di Teluk Sevastopol. Belum jelas betul maksud dari instalasi Tor di korvet berdesain stealth ini, meski begitu ada dugaan, bahwa Tor dihadirkan untuk melindungi korvet ini dari ancaman serangan drone tempur Bayraktar TB2.
Sebagai korvet canggih, Vasiliy Bykov Class tentu dibekali sistem hanud, seperti untuk menghadapi drone Bayraktar TB2 ada 3M-47 Gibka naval air defense system. Tapi yang jadi masalah, sistem hanud tersebut berbasis rudal SHORAD MANPADS Igla, artinya Igla tidak dapat mengatasi drone yang terbang di ketinggian lebih dari 3.500 meter. Pun jarak tembak maksimum rudal itu tidak lebih dari 6.000 meter.
Atas kondisi di atas, maka dibutuhkan improvisasi, dan itu kemungkinan menjadi alasan pemasangan sistem rudal Tor di korvet Vasiliy Bykov Class. Sebelum ini, AL Rusia pada tahun 2016 sudah pernah melakukan uji coba pemasangan Tor ground based pada deck helipad kapal penjelajah Admiral Nakhimov.
Di luar Rusia, Israel juga pernah memasang sistem hanud ground based Iron Dome di deck korvet INS Lahav (Sa’ar 5 Class). Bukan hanya satu peluncur, belakangan dua sistem peluncur ditempatkan pada korvet berdesain semi stealth tersebut. Pemasangan Iron Dome di kapal perang kuat dugaan terkait potensi ancaman serangan rudal balistik dan drone kamikaze dari Iran.
Rusia sejatinya tengah mengembangkan sistem rudal Tor varian naval. Menurut informasi yang diterbitkan kantor berita Rusia TASS pada 10 Februari 2020, industri pertahanan Rusia akan mengembangkan versi angkatan laut dari sistem rudal Tor-M2 untuk Angkatan Laut Rusia. Namun, mengingat kebutuhan yang sifatnya mendesak, yakni melengkapi sistem hanud jarak sedang pada korvet Vasiliy Bykov Class, maka opsi paling ideal saat ini menempatkan Tor ground based di deck kapal perang itu.
Sistem hanud Tor dirancang oleh Antey design bureau pada tahun 1975. Sementara desainer rudalnya khusus digarap MKB Fakel. Setelah melewati fase pengujian, Tor mulai diproduksi pada tahun 1983 oleh IEMZ Kupol Metrowagonmash. Rudal Tor generasi perdana mulai digunakan militer Uni Soviet pada tahun 1986.
Rudal Tor diluncurkan secara vertikal (VLS) dengan jangkauan 12 km dan ketinggian hingga 10 km. Dengan siste radar yang ditingkatkan, alutsista hanud ini dapat mendeteksi mulai dari pesawat siluman, helikopter, rudal jelajah, serta amunisi presisi sampai bom udara.
Pada tahap awal meluncur, rudal Tor menggunakan metode cold launch sampai jarak 20 meter. Rudal dengan sokongan solid fuel rocket ini dalam pengancuran sasarannya mengadopsi teknologi RF (radio frequency) proximity, yang tidak membutuhkan fuze impact (perkenaan pada sasaran secara langsung).
Menyadari potensi terkena jamming, lantaran mengandalkan pemandu radio command, maka Tor telah dilengkapi perlindungan ECM (Electronic Countermeasure) yang telah ditingkatkan.
Baca juga: Antisipasi Serangan Iran, Israel Pasang Sistem Hanud Iron Dome di Deck Kapal Perang
Tapi perlu jadi catatan, bahwa efektivitas sistem rudal hanud ground based pada penempatan di kapal perang belum teruji penuh. Faktanya sistem rudal hanud ground based berbeda dalam aspek ketahanannya dengan rudal hanud naval based, faktor lingkungan laut yang agresif, kelembaban, salinitas, sampai kemampuan untuk beroperasi dalam kondisi ayunan gelombang adalah tantangan dan risiko yang harus dihadapi. (Bayu Pamungkas)
suatu pemborosan…padahal cukup pake ak47 yg konon nya bisa menjatukan 9 buah helikopter serang soviet😅😅😅
Hohoho
2 korvet, 2 LST, 1 cruiser loss
Ahay menunjukkan betapa mosi tidak percayanya angkatan laut rusakin soviet terhadap inhan Ciws mereka sendiri.
Bayraktar atau drone yg lain bukan cuma ancaman improvisasi alutsista matra darat ke matra laut kek gini melainkan korosi akibat air dan iklim laut.
Tak perlu malu dan tidak aneh, makanya saya juga mulai memahami kenapa LPD kita tidak dilengkapi senjata pertahanan mematikan, Jiankai Class fregat PLA Navy pun jika waras ndak akan berani mendekati LPD, lha didalamnya ada MBT, Medium Tank, IFV dan bahkan meriam artileri jarak jauh Caesar. Jika terpaksa semua laras senjata berat tsb diarahkan ke kapal musuh dijamin bisa sangat mematikan.