Gandeng Ukraina, Thailand Tampilkan Prototipe Ranpur Komando BTR-3CS 8×8
|Merujuk ke berita terdahulu, diberitakan Ukraina menggandeng Thailand untuk membangun fasilitas produksi ranpur BTR-3KS. Dimana sebelumnya, Pavlo Bukin, direktur UkrOboronProm mengatakan pada 25 Juli bahwa ia telah mengirim “first machine kit” ke Thailand untuk BTR-3KS. Nantinya Thailand akan memproduksi ranpur komando ini berdasarkan lisensi dari UkrOboronProm.
Baca juga: Ukraina Gandeng Thailand Bangun Fasilitas Produksi Ranpur BTR-3KS
Dan dari ajang Defense and Security (D&S) 2019 di Bangkok, Balitbang Kemhan Thailand resmi memperkenalkan prototipe ranpur yang diberi label BTR-3CS atau dikenal juga dengan sebutan ACPC-01 (Armoured Command Post Carrier).
Dikutip dari Janes.com, proyek prototipe BTR-3CS didanai langsung oleh Defence Technology Institute (DTI), lembaga riset yang berada di bawah naungan Kemhan Thailand. Menggandeng UkrOboronProm lantas didirikan fasilitas produksi bersama perusahaan lokal, Datagate di Chachoengsao, Thailand Tengah-Selatan.
Yang menarik, ada vendor asal Inggris yang ikut terlibat di proyek BTR-3CS, yaitu Thales yang mengintegrasikan teknologi C5I (computerised, command, control, communications, and combat information) ke dalam ranpur komando ini.
Para pejabat DTI menyebut setelah ajang D&S 2019, BTR-3CS akan melangsungkan serangkaian uji coba bersama AD Thailand (Royal Thai Army). Kabarnya, AD Thailand membutuhkan 60 unit ranpur lapis baja untuk fungsi komando. Selain itu, BTR-3CS juga disasar untuk pasar ekspor.
Kolonel Chatchapong Punpayak, Direktur Pengembangan bisnis DTI menjelaskan, bahwa prototipe BTR-3CS dibangun melalui transfer teknologi dari Ukraina ke Thailand. Mesin Deutz AG dan transmisi Allison juga diimpor seperti halnya beberapa sistem misi lainnya. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa banyak komponen kendaraan tersebut bersumber dari lokal dan bahwa industri Thailand akan berupaya memaksimalkan keterlibatannya dalam program ini dalam beberapa tahun mendatang.
Berperan sebagai kendaraan komando dan kendali, BTR-3CS punya rancangan unik, yaitu pada bagian lambung ranpur 8×8 ini dinaikan sehingga menyerupai kubah, di ruang inilah para staf komando bekerja. BTR-3CS diisi oleh 9 awak, sudah termasuk pengemudi dan komandan yang duduk di kompartemen depan.
Tak melupakan sistem pertahanan, tepat di atas kubah komando disematkan satu pucuk SMB (Senapan Mesin Berat) kaliber 12,7 mm yang dioperasikan lewat Remote Control Weapon System (RCWS). Sementara konstruksi lapis baja sudah dirancang untuk menahan terjangan proyektil kaliber kecil dan pecahan artileri.
Baca juga: Ukraina Luncurkan BTR-3KS, Kendaraan Komando Lapis Baja Berpenggerak 8×8
Bobot kotor ranpur ini sekitar 16,5 ton dan BTR-3CS dapat melesat 100 km per jam di jalanan mulus dan 8 km per jam di atas air. BTR-3CS sudah mengadopsi perlindungan dalam standar STANAG 4164 level 2 atau 3 di bagian depan. (Gilang Perdana)
Laah.., ini kan buat komando, ranpur markas, bentuk gak penting, kurungan anti rpg itu,
Makanya proteksinya maksimal, lega nyaman,
Kok malah pada bandingin sama pandur..wkwkwk
Mending Pandur, Patria atau Boomerang
kalo tenggelam, kasian awak nya bakal nyangkut di pagar ……
Ga otomotif ga militer, thailand pengembangan produk sptinya lbh jelas. Beda dgn negara 1001 prototype
mending Pandur 2 deh daripada ini BTR,
Gak usah beli ini mending beli pandur 8×8 dari pada nanti kaya Kasus BTR 4 marinir yg gak memuaskan sama sekali…
Dan akhrinya 4 buah kornet datang bersama duaarrrr pecah jd besi kiloan
Kesannya rampur ini kok spt kandang hewan buas saja. Ada pagar2 pelindung. Design ukraina kutang menjanjikan. Contohnya saja BTR-4 yg hanya dibeli sedikit oleh TNI. Masih bagus Pandur II dr ceko yg sekarang dilisensi oleh pindad.
Kalo dari eropa timur mending ceko atau malah russia sekalian. Ukrania ngadopsi punya russia tapi kok aneh ya jadinya?
karena designnya ukraine masih nyontek tetangga sebelah, lmao gk inget slat armor tugasnya ngapain? wkwkwk
Yang kaya kandang burung itu buat nahan proyektil RPG mas 🙂
iya dek Trump, tp jd aneh klo design spt itu. Kalo bicara fungsi pasti akan maksimal. Tp kalo bicara design agar konsumen tertarik pastinya jauh dr harapan.
Sementar melihat produk barat sangat mengedepankan design tanpa melupakan faktor keamanan