Foto Drone Heron AU Singapura dengan ‘Belly Pod’ Bocor ke Internet

Dilihat dari spesifikasi, Heron besutan Israel Aerospace Industries (IAI) sampai saat ini masih menyandang predikat sebagai drone intai paling canggih di Asia Tenggara. Dan sudah bukan rahasia lagi, satu-satunya negara pengguna Heron di Asia Tenggara adalah Singapura. Dan baru-baru ini ada kabar tentang drone berkualifikasi Medium Altitude Long Endurance (MALE) ini, yaitu ‘bocornya’ foto varian rahasia dari Heron milik AU Singapura (RSAF).

Baca juga: UAV Heron, Apa Kabarmu Saat Ini?

Seperti dikutip dari Janes.com (9/10/2019), situs kantor berita Singapura (CNA) – channelnewsasia.com, pada 7 Oktober lalu memposting foto Heron 1 UAV yang sedang mengikuti latihan dua tahunan “Forging Sabre” yang sedang digelar di Lanud Mountain Home, Idaho, Amerika Serikat. Latihan tersebut berlangsung sejak 30 September sampai 10 Oktober 2019.

Berbeda dengan Heron UAV yang kerap diperlihatkan dalam Singapore AirShow, maka sosok Heron yang diposting CNA adalah Heron jenis yang berbeda, pasalnya terdapat pod perangkat elektronik khusus yang dipasang pada bagian bawah fuselage – belly mounted bulged pod.

Apa yang ada di belly pod tersebut sudah jelas merupakan perangkat sensor elektronik tambahan, namun berbeda dengan keterbukaan yang biasa dilansir oleh militer Singapura, jeroan dari belly pod itu sampai saat ini tak diungapkan. Entah karena alasan tertentu, foto Heron dengan belly pod kemudian dihapus dari situs CNA pada 8 Oktober, dan kini digantikan foto Heron standar tanpa belly pod.

Meski tak mengungkapkan apa “isi” yang tersimpan di belly pod Heron misterius tersebut, namun Kementerian Pertahanan Singapura memberikan pernyataan, bahwa drone Heron 1 yang dilibatkan dalam Forging Sabre punya peran untuk mendeteksi, melacak, dan menetapkan beberapa sasaran bergerak di permukaan.

Dalam payung Battlefield Management System, AU Singapura telah mengadopsi teknologi kecedasan buatan untuk mendukung real-time intelligence yang menghubungkan antara pusat komando di pangkalan udara dengan unit tempur terdepan yang terdiri dari jet tempur F-15SG dan F-16 C/D. Salah satu peran Heron yaitu menyediakan dukungan Automatic Target Detection (ATD) dan Target Look Ahead (TLA) sebagai pemasok data ke jet tempur.

Baca juga: Hermes 450 – Drone Pengintai Lapis Kedua AU Singapura

UAV Heron mampu terbang selama 50 jam dengan ketinggian 10.000 meter. Bobot maksimum saat take-off Heron adalah 1.250 kg, sementara kapasitas payloa mencapai 250 kg. (Bayu Pamungkas)

12 Comments