Penampakan Drone Tempur Stealth “Sharp Sword,” Cina Pastikan Sudah Beroperasi
|Bila sebelumnya publik hanya melihat sosok drone stealth dari hasil jepretan tak resmi secara candid, maka untuk pertama kalinya di HUT Ke-70 Republik Raykat Cina, 1 Oktober 2019, Beijing untuk pertama kalinya memamerkan sosok asli drone tempur (UCAV) supersonic berkemampuan stealth, GJ (Gongji)-11 “Sharp Sword.”
Punya desain yang mirip dengan drone tempur stealth Boeing Phantom Ray dan Northrop Grumman X-47B, kemunculkan Star Shadow sejak tahun 2013 telah membuat komunitas intelijen internasional penasaran. Dikutip dari theaviationist.com, disebutkan Sharp Sword yang dipamerkan dari atas trailer punya panjang 10 meter dan lebar bentang sayap 14 meter. Bila dilihat dalam konteks kekinian, warganet banyak yang menyebut drone ini sebagai “mini B-2 Spirit.
Sebagai drone tempur, Sharp Sword dilengkapi fasilitas dua bomb bay yang dapat memuat payload senjata hingga bobot 2 ton. Meski belum ada informasi resmi, bobot maksimum saat take-off drone ini ditaksir mencapai 14 ton. Sharp Sword dapat membawa setidaknya dua bom pintar 500 kg berpemandu GPS/Beidou.
Sharp Sword disokong mesin jet turbofan WS-13 non afterburning. Engine nozzle Sharp Sword dibuat tersembunyi di belakang saluran S-duct (juga dikenal sebagai serpentine inlet). Prototipe perdana Sharp Sword yang terbang pads 2012 diketahui masih menggunakan standard engine nozzle. Sementara Sharp Sword yang dipamerkan saat parade 1 Oktober menggunakan engine nozzle yang tersembunyi seperti yang pada drone X-47B. Sebagai informasi, WS-13 adalah jenis mesin yang juga digunakan pada jet tempur JF-17 Thunder dan J-31 Falcon Eagle.
Komunitas intelijen AS menyebut bahwa Sharp Sword telah dilengkapi SATCOM datalink antenna yang disematkan pada dorsal air intake. Kelengkapan lain yang hadir di Sharp Sword adalah IRST dan conformal antennas di bawah sayap untuk mendukung kendali rudal/bom serta peperangan elektronika. Dengan dukungan akses satelit, radius tempur Sharp Sword disebut-sebut mencapai 1.000 sampai 1.500 km.
Star Shadow dikembangkan oleh biro desain Aviation Industry Corporation of China (AVIC) dan kabarnya sejak 2017 telah mulai diproduksi Hongdu/GAAC.
Faktanya, drone stealth yang dikembangkan Cina bukan hanya Sharp Sword, Negeri Tirai Bambu ini masih punya sederetan nama lain yang mulai mencemaskan Negeri Paman Sam, sebut saja Sky Crosbow, Wind Blade, Cloud Bow, Warrior Eagle, Dark Sword dan Star Shadow.
Baca juga: Panglima TNI – Indonesia Akan Datangkan Enam Unit Drone Kombatan MALE CH-4 Rainbow
Dengan lompatan teknologi yang mutakhir, tak sedikit publik yang skeptis, apakah drone tempur yang digelar selama parade 1 Oktober sudah dapat digunakan, atau hanya sebatas prototipe? Menjawab hal tersebut, Mayor Jenderal Tan Min selaku Executive Deputy Director of the Military Parade Joint Command Office memberi penjelasan, bahwa semua drone stealth yang yang ditampilkan bukan produk demonstrator, melainkan sudah operasional digunakan militer Cina. (Bayu Pamungkas)
Yaa kita tunggu saja video nya di CGTN atau New China wkwkwk
Yang ingin ane lihat mana tuh hasil PTDI brupa drone MALE, kerjasama dengan Turki atau siapa. Jujur kita khusus nya dibidang teknologi militer, terlalu slow.. Negara negara lain sdh langkah seribu, kuta baru langkah 20.
TNI AU butuh UCAV buat test platform Link16. Sampai batas akhir cuma Cina doang yang mengirimkan proposal untuk program UCAV TNI AU. Wajar Cina terpilih karena karena peserta tunggal
mungkin iran sudah punya varian dari kopian RQ170 sentinel ini sebesar ini.
Bukan hanya mulai mencemaskan Negeri Paman Sam, tetapi sdh membuat Negeri Paman Sam ketakutan setengah mati. Blom selesai keterkejutannya yg dibuat oleh Rusia ketika SU-57 berduet maut dng Okhotnik yg bakal menjadi loyal wingman sang PakFa dmn keduanya mengadopsi teknologi silukman. Muncul pula drone sharp sword yg sdh operasional digunakan militer Cina, yg menggetarkan nyali AS krn berteknologi silukman jg. Sementara AS msh tertinggal utk yg satu ini. Si Donasl wekwek gak bakal tenang hidupnya….xicixicixicixi
dramatis ama sentimennya. masa pesawat ikut defile diangkut pakae kendaraan darat ? pesawat pasti terbang coyy…kecuali mainan
d saat TNI baru punya ucav CH-4…untuk prrtama kali…
china sdh keluarin UCAV STEALTH….
seprti penyataan d media…proses penganggaran keuangan indonesia yg panjang 3-5th…jd barang yg dtg sdh terlihat kuno…
Dimana panjangnya.? Anggaran disahkan tiap tahun kok.
Yg panjang itu bukan proses penganggaran, tp penyusunan program pengadaannya. Tentulah disusun beedasarkan prioritas MEF dan kemampuan sumber pembiayaannya jg.
Malah beruntung donk kita, pada saat dananya telah ada bisa menyesuaikan dng teknologi yg ada saat anggaran tersedia. Buktinya kita beli heron yg hanya bisa utk pengawasan dan mata2 saat itu, namun skrng begitu banyak UAV yg bisa utk pengamatan jg sekaligus utk serang. Dng harga yg tdk jauh berbeda dr yg hanya bisa pengamatan/mata2 doank. Disaat kita membutuhkan UAV. Disitu untungnya.
kapan kita punya HERON ???…
Kalau memang itu drone asli, bukan prototipe.. Kan diterbangkan saja. Ane sependapat itu masih prototipe.
wkwkwk…memang betul. Cuma orang bodoh aja yang percaya tampilan mirip. Ada percawat terbang ikut defile tapi di bawa kencaraan darat ? itu sama aja jual pisang goreng paling enak, tapi di bungkus bingkai kaca tebal….