Update Drone KamikazeKlik di Atas

FK-3 Air Defence System – Sistem Hanud Jarak Jauh Pertama Buatan Cina yang Digunakan Negara di Eropa

Serbia memantapkan diri sebagai negara Eropa yang mengakuisisi alutsista produksi Cina. Setelah pada pertengahn 2020 lalu mendatangkan drone kombatan (UCAV) CH-92A produksi China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), yang notabene menjadi UCAV pertama produksi Cina yang beroperasi di langit Eropa, kini kabar terbaru menyebut bila Serbia telah mengakuisisi FK-3 Air Defence System.

Baca juga: CH-92A – Drone Kombatan Pertama Buatan Cina yang Digunakan Negara di Eropa

Dikutip dari Janes.com (6/5/2022), FK-3 Air Defence System adalah varian ekspor dari HQ-22, sistem senjata ini di produksi Jiangnan Space Industry, yang merupakan bagian dari China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC). Baterai FK-3 menjadi arsenal persenjataan hanud terbaru bagi Angkatan Bersenjata Serbia yang diperlihatkan pada demonstrasi kekuatan militer Štit (Shield) 2022 di pangkalan udara Batajnica pada 30 April 2022.

Serbia memesan FK-3 pada 2019 dan komponennya dikirim ke Batajnica pada 9–11 April 2022 oleh enam pesawat angkut Y-20A milik Angkatan Udara Cina. FK-3 akan bertugas di Batalyon Rudal Pertahanan Udara ke-2 Angkatan Udara Serbia dan Brigade Rudal Pertahanan Udara ke-250 Pertahanan Udara, terutama untuk melindungi ibu kota, Beograd, tetapi juga kota-kota penting yang strategis di Novi Sad, Ni, dan Kragujevac.

FK-3 atau HQ-22 (Hóng Qí-22/Red Banner-22) adalah sistem rudal hanud jarak sedang-jaug yang mengandalkan dengan pemandu semi-active radar homing/radio-command guidance air defence. Baterai FK-3/HQ-22 mencakup satu kendaraan radar dan tiga kendaraan peluncur erector transporter yang masing-masing dilengkapi dengan empat rudal. Setiap baterai dilaporkan dapat menyerang enam target udara secara bersamaan.

Sistem rudal ini dapat disandingkan dengan sistem hanud Patriot besutan Amerika Serikat dan sistem hanud S-300 dari Rusia. Meskipun memiliki jangkauan yang lebih pendek dari varian S-300 seperti S-300PMU-2, namun HQ-22 dianggap punya keunggulan dari superior electronic countermeasures (ECM) dan kemampuan superior terhadap target siluman pada jarak yang lebih pendek.

Ditenagai rocket motor solid fuel HQ-22 memiliki jangkauan hingga 170 kilometer (110 mil) dan dapat menyerang target pada ketinggian dari 50 meter (160 kaki) hingga 27 kilometer (17 mil). Rudal dipandu oleh panduan radar semi-aktif dan dapat menyerang rudal balistik dan jelajah, pesawat terbang, helikopter, dan kendaraan udara tak berawak.

Sistem ini mampu meluncurkan 12 rudal untuk menyerang hingga enam target secara bersamaan dan menyerang hingga 36 target dengan 72 rudal ketika beberapa unit tembakan, di bawah kendali kendaraan komando.

Baca juga: LY-80: Sistem Hanud Andalan Cina dan Pakistan dengan Cita Rasa Rusia

Kendaraan peluncur didasarkan pada sasis konfigurasi 8×8 yang diproduksi oleh Hanyang Special Purpose Vehicle Institute. HQ-22 meluncurkan rudalnya secara miring, bukan vertikal. Selain digunakan Cina dan Serbia, HQ-22/FK-3 juga telah dioperasikan oleh Myanmar, Thailand dan Turkmenistan. (Gilang Perdana)

8 Comments