DSME Luncurkan Unit Kelima Frigat Daegu Class – ROKS Daejeon (FFG-823)

(DSME)

Nama Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) sudah begitu lekat dalam jagad alutsista di Indonesia, pasalnya produsen kapal terbesar di Korea Selatan inilah yang menjadi kontraktor utama pengadaan tiga unit kapal selam TNI AL Nagapasa Class. Dan pada hari ini (3/5/2021), dari fasilitas galangan di Okpo, selatan Pulau Geoje, diluncurkan ROKS Daejeon (FFG-823), yang merupakan unit kelima dari frigat Daegu Class (FFX Batch II).

Baca juga: AL Korea Selatan Adopsi Kanon CIWS Phalanx Generasi Terbaru, Ini Kemampuannya

Dikutip dari Navalpost.com, disebutkan Daegu Class adalah frigat berpeluru kendali yang menjadi andalan Angkatan Laut Republik Korea (ROKN). Daegu Class didasarkan pada fregat kelas Incheon dan telah disebut sebagai batch II kelas Incheon, atau FFG-II. Daegu Class akan dibangun sebanyak delapan unit. AL Korea Selatan telah memproyeksikan pengadaan total 20 – 22 unit beragam jenis frigat. Selain DSME, frigat Daegu juga dibangun oleh Hyundai Heavy Industries.

Sekilas tentang Daegu Class, frigat dengan 120 personel ini punya berat kosong 2.800 ton dan berat penuh 3.592 ton. Sebagai pasokan tenaga menggunakan teknologi Combined diesel-electric or gas yang terdiri dari 1 × Rolls-Royce MT30 gas turbine, 4 × MTU 12V 4000 M53B diesel engine dan 2 × Leonardo DRS electric motors.

(DSME)

Dengan bekal mesin turbin, memungkinkan frigat ini dapat melesat sampai 30 knots, sementara kecepatan jelajahnya mencapaiu 18 knots. Dengan bahan bakar penuh, frigat ini dapat berlayar sejauh 8.000 km. Kandungan lokal pada frigat ini sudah sangat dominan, bicara tentang sistem sensor dan elektronik, menggunakan LIG Nex1 SPS-550K air search 3D radar, LIG Nex1 SPG-540K fire control radar, SQS-240K hull-mounted sonar, SQR-250K towed array sonar system, SAQ-540K EOTS, Hanwha Systems SAQ-600K IRST dan Naval Shield Integrated Combat Management System.

Selain itu, LIG Nex1 juga memasok sistem peperangan anti kapal selam SLQ-200(V)K Sonata electronic warfare suite SLQ-261K torpedo acoustic counter measures, dan MASS decoy launchers.

Untuk sistem persenjataan, ada produksi dalam negeri seperti torpedo K745 Blue Shark, rudal anti kapal 8 × SSM-700K Haeseong, rudal anti kapal selam K-ASROC, rudal hanud 16-cell K-VLS Haegung K-SAAM quadpacked in 4 per cell dan rudal serang permukaan Haeryong VL-Tactical Land Attack Missile.

Baca juga: K745 Blue Shark, Inilah Torpedo pada Helikopter AW159 Wildcat AL Filipina

Sementara sistem senjata yang masih diimpor mencakup satu unit meriam 127 mm/L62 caliber Mk 45 Mod 4 pada haluan dan satu pucuk kanon CIWS Phalanx kaliber 20 mm. Untuk dukungan udara, frigat Daegu Class dilengkapi dengan helikopter anti kapal selam, tersedia pilihan Super Lynx atau AW159. (Bayu Pamungkas)

6 Comments