Drone Aerostar Ternyata Ikut Berlaga di Perang Armenia vs Azerbaijan
|Lumayan lama tak terdengar kabar tentang aksi Aerostar, dan belum lama ini ada kabar bahwa jenis drone intai yang juga menjadi andalan Skadron Udara 51 TNI AU ini, ternyata ikutan berlaga di Perang Armenia vs Azerbaijan dalam sengketa perbatasan di Nagorno-Karabakh.
Baca juga: Aerostar TUAV – Drone Intai Andalan Skadron Udara 51 TNI AU
Meski bukan termasuk drone kombatan (UCAV) dan juga bukan drone kamikaze, namun identitas Aerostar rupanya sempat terekam dalam postingan akun Twitter @I30mki pada 24 Oktober lalu, dimana diperlihatkan sosok drone Aerostar milik Azerbaijan yang berhasil ditembak jatuh. Tidak disebutkan secara persis lokasi ditembak jatuhnya Aerostar.
Tapi yang menarik, ini adalah bukti kapabilitas Aerostar dalam lingkup operasi militer yang sesungguhnya, dimana peran drone asal Israel ini menjalankan misi intelijen, pengintaian udara, dan akuisisi target di permukaan. Lain dari itu, dari foto Aerostar yang mengalami crash, terdapat label Azad Systems.
Merujuk informasi dari flightglobal.com (8/3/2011), disebutkan Azad Systems merupakan perusahaan hasil joint venture antara Kementerian Pertahanan Azerbaijan dan produsen Aerostar, yaitu Aeronautics. Sebagai informasi, Aeronautics merupakan vendor drone terbesar ketiga di Israel, setelah Israel Aerospace Industries dan Elbit Systems.
Disebutkan sejak 2011, Azad Systems dari fasilitasnya di Kota Baku telah memproduksi drone Aerostar dan drone kamikaze Orbiter 1K. Sumber media Israel menyebut bahwa kerjasama erat antara Aeronautics dan Rafael rupanya turut mempercepat fase produksi di Azerbaijan. Israel diketahui sebagai pemasok senjata utama ke Azerbaijan. Kesepakatan yang telah terjalin mencakup pengadaan sistem artileri, peralatan komunikasi, dan tentunya beragam jenis drone.
Lantaran punya kemitraan yang kuat dengan Israel, Azerbaijan sejauh ini unggul telak dalam penggelaran drone. Selain telah menikmati keunggulan dari drone kamikaze (loiteing munition) jenis Harpy, Orbiter 1K dan Harop, Azerbaijan juga mengoperasikan drone intai buatan Israel, seperti Hermes 450, Heron dan Searcher. Yang disebut terakhir bahkan pernah berlaga di Papua dalam Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma baru berakhir pada 9 Mei 1996.
Selain US Army yang meninjamkan peralatan penglihatan malam (Night Vision Goggle), negara tetangga Singapura yang saat itu sudah menjadi pionir dalam dunia drone, turut meminjamkan drone intai yang terbilang paling canggih di arsenal AU Singapura (RSAF) saat itu, yaitu Searcher, sosok drone fixed wing buatan Israel Aerospace Industries (IAI).
Baca juga: Antara Drone Intai Aerostar dan C-130 Hercules, Ternyata Punya Hubungan Lebih dari Erat
Kembali ke Aerostar yang ikut berlaga di Nagorno-Karabakh, Aerostar disokong mesin tunggal Zanzottera 498i two-stroke boxer yang menghasilkan tenaga 28kW. Mesin dibekali electronic fuel injection untuk koreksi kinerja mesin pada ketinggian terbang dan perubahan suhu, yang kesemuanya menunjang terbang dalam waktu lama, secara teori Aerostar dapat terbang terus menerus lebih dari 12 jam pada ketinggian 18.000 feet (sekitar 5.486 meter). (Gilang Perdana)
Apakah drone yg dimiliki Tni tidak digunakan untuk mengawal setiap pergerakan tni di papua? Miris mendengar kbr tni yg masih sering di disergap dan bahkan tak jarang menimbulkan korban jiwa di pihak aparat baik tni/polri ,Untungx teroris di sana cuma punya senapan. G kebayang kalau punya persenjataan komplit sprt di filiphina.
Yg di Papua itu buat uji nyali Dhek. Percaya Ama ane.
muehehe…papa bear turun gunung alhasil kadrone wahyudi langsung terkapar #NyungsepBerjamaah
siap” dikutuk auto-kuncen lanud atau balik kanan ngacir berjamaah
@admin
Min apabenar dalam.operasi mapanduma yg berhasil membebaskan para tawanan sebenaranya berasal dari pasukan yon-330 yg bertugas sbg pasukan pengintai/penjejak dan kebetulan saat istirahat siang jelang sore krn kabut mulai turun dan bersirobok dg kelompok opm yg membawa sandera ketika kabut terbuka ternyata posisi mereka sangat dekat 🤔
Soalnya saya pernah baca buku yg dicetak dalam.rangka ulang tahun batalyon-330 🤷
Azerbaijan memang juga dilatih instruktur2 Isreal dlm taktik SEAD yg terkenal termasuk yg nomer wahid.
Korsel juga dilatih oleh mereka dan kemungkinan Singa jga.
Tentara kita bs berlatih d Israel walau pakai bendera lain……mungkin gak ya instruktur israel ngelatih d sini dgn bendera lain?
Hhmmm…..itu drone made in sono lhoo…..
Yang jelas cukup krakuska…drone pada terbaring diam membisu
Gak semudah itu Dhek.
F-35 bakal datang, tenang aja.
Ga semudah itu dek menjamming drone buatan Israel. Yang ada Krakuska yg hancur duluan sebelum kena jamming
Bung @Sugimura Agato tenang ajh bung Indonesia ngga sndrian kok, yg ngga pnya F-35 msih ada negara2 yg ngga pnya F-35 kya Prancis, Portugal, Swiss Dll
Cukup maung, kita gak butuh kayak ginian. Stop pengadaan alutsista lagi selain maung!
maung? maung kan mudah dibom rudal dengan bantuan “drone” . fokus peningkatan kekuatan daripada makanan rudal musuh..
Kan maung bisa dilengkapi Active Protection System seperti MBT maupun ranpur Rusia dan di pasangin Rudal Stastreak atau Rudal Anti Pesawat Jarak Pendek sebagai anti Drone dan proteksi ditingkatkan hingga bisa nahan caliber 14mm jg lambung pakek model V biar anti ranjau 10kg
Drone elang hitam gak kalah canggih, iya khan sis.. semongkooo