Diterjang Bird Strike, Tiga Bom BDU-33 di A-10C Thunderbold II Terlepas dari Cantelan
|Bukan hanya jadi ancaman dalam dunia penerbangan sipil, bird strike juga menjadi momok tersendiri dalam dunia penerbangan militer. Setelah pada April 2017 diwartakan Sukhoi Su-30MK2 TS-3009 Skadron Udara 11 mengakami bird strike di Lanud Halim Perdanakusuma, dan diharuskan melakukan return to base, maka pada 1 April 2019 lalu, giliran jet tempur spesialis serangan permukaan A-10C Thunderbold II yang mengalami insiden akibat ‘serangan’ sekawanan burung.
Baca juga: Keep Them Flying, Sukhoi Su-30MK2 TS-3009 TNI AU Selamat dari Terjangan Bird Strike
Dengan body dan kaca yang tahan peluru, A-10C memang kuat menerima impact dari Bird Strike, namun justru serangan burung liar ini menyasar sisi hard point alias cantelan senjata di bawah sayap pesawat yang berbobot kosong 11,3 ton ini.
Seperti dikutip dari slashgear.com (6/7/2019), pada 1 April satu unit A-10C Thunderbolt sedang terbang dalam misi latihan di kawasan Florida. Namanya dalam misi latihan serang darat, jet twin engine General Electric TF34-GE-100A ini membawa beberapa bom latih dari jenis BDU-33.
Alih-alih dilepaskan di area sasaran, apesnya tiga bom tersebut lepas dari dudukannya, dan seperti sudah disinggung di atas, penyebabnya pesawat dengan pilot tunggal ini mendapat terjangan hebat berasal dari sekawanan burung. Sumber lain menyebut, populasi burung yang berpotensi melakukan bird strike di kawasan Florida mencapai 40 ribuan.
Bom latih yang terlepas adalah dari jenis BDU-33. Bom ini tergolong ringan dengan bobot 10 -11 kg. Sebagai bom latih, BDU-33 saat dilepaskan akan free fall dan akan mengeluarkan asap putih saat terjadi impact di permukaan sasaran. Sejauh ini tak dilaporkan adanya korban pada insiden A-10C di Florida. Pesawat A-10C yang menjadi korban bird strike berasal dari USAF 23rd Fighter yang berpangkalan di Lanud Moody, Florida. Dugaan bom jatuh sekitar dua kilometer di barat Highway 129. Meski sebatas bom latih dengan bobot ringan, bakal ada akibat yang sangat serius bila BDU-33 jatuh di kawasan perumahan penduduk.
Baca juga: Jet Tempur TNI AU Jajal BLA-25: Bom Latih Asap dengan Ukuran Mungil
Tentang bom latih BDU-33, jenis bom latih ini nyatanya juga telah lama digunakan oleh TNI AU, bahkan bom ini telah diproduksi secara massal oleh PT Pindad dengan label BLA-25. BLA yang berarti bom latih asap dirancang untuk dilepaskan dari pesawat tempur berstandar NATO. Panjang BLA-25 hanya 585 – 590 mm dengan diameter 101,5 – 101,7 mm dengan cartridge kaliber 22 mm. (Bayu Pamungkas)
Pertamax diamankan!
Para burung bisa ganas juga. Cocok jadi bahan penelitian buat perang masa depan. Murah meriah tanpa polusi