Diodon HP30 – Drone Intai Quadcopter yang Dapat Diluncurkan dari Kapal Selam

Drone copter dengan kemampuan amfibi, alias bisa mendarat di air, itu sudah ada, salah satunya adalah Bullray buatan Rapid Composited dari Florida, AS. Bullray bahkan dapat melakukan tembak sasaran menggunaan senjata kaliber ringan. Nah, serupa tapi tidak sama, giliran startup asal Perancis merilis drone quadcopter mini yang dapat diluncurkan dari permukaan atas permukaan dan bawah permukaan air laut. Kok bisa?

Baca juga: Bullray UAS – Drone Copter Amfibi dengan Kemampuan Tembak Sasaran

Dikutip dari dronedj.com (15/10/2021), disebutkan manufaktur pertahanan kampiun dari Perancis, Naval Group, telah bekerja sama dengan startup drone yang berbasis di Toulouse, Diodon, yaitu untuk mengadaptasi drone (UAV) khusus dan berdesain ringkas untuk penggelaran dari air oleh angkatan laut, penjaga pantai, dan pasukan lain yang mengawasi laut. Seperti diperlihatkan dalam video di bawah ini, serangkaian uji coba telah dilakukan pada drone yang diberi label HP30, dan upgrade berikutnya akan dilakukan pada tahun depan.

Naval Group dan Diodon rencananya akan merancang drone copter ini agar dapat pula diluncurkan dari kapal selam dan segera mulai melakukan misi pengintaian udara saat naik ke permukaan. Ciri khas dari HP30 dibandingkan drone copter lain yang dioperasikan dari air adalah komponen luar drone ini dapat dilipat dan dikelilingi oleh material yang keras tapi dapat mengembang sebelum dipasang. Dengan konsep tersebut membuat drone lebih ringan dan lebih kompak dalam penyimpanan, dan tentunya punya kemampuan apung lebih baik saat mendarat di permukaan air. Meski terbuat dari bahan yang elastis, tapi pembukus drone ini tahan terhadap tusukan dan sepenuhnya kedap udara.

Drone Diodon HP30 dimaksudkan untuk peran deteksi, patroli, pengintaian, pengawasan, dan keterlibatan lanngsung untuk mendetekasi target kriminal. Dari spesifikasi, HP30 memiliki jangkauan 8 km, waktu terbang maksimum 30 menit dengan kecepatan tertinggi 55 km per jam. Lantaran merupakan drone mini, daya tahan terhadap angin menjadi faktor kunci, terutama saat dioperasikan di lautan, persisnya drone ini dapat terbang pada kondisi kecepatan angin 25 knot per jam.

Baca juga: Armada Pasifik AS Gunakan Drone Copter untuk Kirim Logistik ke Kapal Selam

Waktu yang dibutuhkan untuk setup drone ini hanya satu menit atau kurang. Pihak Diodon mengatakan saat ini sedang menguji model sebelumnya HP20 dan telah berhasil diluncurkan pada kedalaman beberapa meter di bawah air, sedangkan uji coba HP30 akan diluncurkan dari kedalaman periskop oleh kapal selam. (Gilang Perdana)

One Comment