Dilengkapi “Escape Pod,” Inilah Keunggulan Kapal Selam Type 209 Milik India

Ada rasa optimisme tersendiri saat India menawarkan bantuan untuk operasi SAR dan evakuasi kapal selam KRI Nanggala 402, selain Angkatan Laut India memang mempunyai peralatan yang menunjang untuk misi penyelamatan bawah air, rupanya ada kesamaan antara India dan Indonesia, dimana kedua negara sama-sama operator kapal selam Type 209 buatan Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW), Jerman.

Baca juga: SCI Sabarmati – Kapal Penyelamat Kapal Selam Milik India untuk Misi SAR KRI Nanggala 402

Bila Type 209 Indonesia kemudian diberi nama Cakra Class, yang terdiri dari KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402, maka Type 209 India disebut sebagai Shishumar Class, yang terdiri dari INS Shishumar S44, INS Shankush S45, INS Shalki S46 dan INS Shankul S47. Tapi perlu dicatat, meski sama-sama pengguna Type 209, kepunyaan India terbilang lebih baru dan modern, termasuk punya bobot lebih besar.

Shishumar Class mengambil basis dari Type 209/1500 yang beratnya saat di permukaan 1.660 ton dan saat menyelam 1.850 ton. Sementara Cakra Class milik Indonesia mengambil basis Type 209/1300 yang beratnya saat di permukaan 1.285 ton dan saat menyelam 1.390 ton.

Dari segi usia, juga berbeda, Shishumar Class didatangkan mulai tahun 1986, sementara Cakra Class mulai datang ke Indonesia pada tahun 1981. Dari aspek persenjataan juga ada perbedaan mencolok, dimana Type 209 India sudah punya kemampuan meluncurkan rudal anti kapal jenis UGM-84L Harpoon Block II – walaupun belakangan hanya 2 unit yang bisa melepaskan Harpoon, yaitu INS Shalki S46 dan INS Shankul S47.

Nah, lepas dari perbedaan yang disebut di atas, rupanya masih ada perbedaan yang signifikan antara Type 209 milik Indonesia dan India. Untuk urusan keselamatan awak, pada Type 209 India sudah dibekali inbuilt detachable escape/rescue pod. Karena disebut inbuilt, maka pod penyelamat ini terintegrasi penuh pada struktur kapal selam. Adanya rescue pod ini pula yang memperlihatkan kapal selam Type 209 milik India terlihat lebih gemuk pada lambung atasnya.

Pada Shishumar Class, posisi escape pod berada di atas lambung dan di depan menara memanjang dari arah haluan. Pada kondisi darurat, seluruh awak dapat masuk ke pod penyelamat lewat lubang palka khusus, dan kemudian setelahnya pod dapat melepaskan diri dari kapal selam utama.

Dengan daya tampung 50 orang, tentu posisi duduk para awak di dalam pod tidak nyaman, namun, pod penyelamat ini sudah dibekali pasokan makanan dan minuman, sampai kapasitas tabung oksigen untuk delapan jam sejak pertama kali pod diaktifkan.

Baca juga: Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 Uji Free Escape dengan SEIE MK-10 Suite

Lantas bagaimana dengan kemampuan escape pod dalam menahan tekanan air? Kabarnya, escape pod ini dapat menahan tekanan air yang sama dengan batas ketahanan dari kapal selam Type 209/1500, ini artinya kapsul penyelamat nyawa awak ini dapat diluncurkan dengan aman di kedalaman 260 meter. Sayangnya, escape pod belum menjadi kelengkapan pada kapal selam Type 209 Indonesia yang baru, yaitu Nagapasa Class (Type 209/1400). (Haryo Adjie)

34 Comments