Dilengkapi ACMI, Kini Latihan Tempur Penerbang Sukhoi Su-27/Su-30 TNI AU Bakal Lebih Efektif dan Efisien
|Bila selama ini latihan duel udara menggunakan ACMI (Air Combat Maneuvering Instrumentation) hanya dinikmati oleh penerbang tempur yang mengawaki pesawat besutan Amerika Serikat dan NATO, kini ada kabar baik untuk para penerbang jet tempur Sukhoi Su-27/Su30 TNI AU. Mengikuti koleganya para penerbang F-16 Fighting Falcon di Skadrin Udara 3 dan Skadron Udara 16, para penerbang dari Skadron Udara 11 saat ini mendapatkan perkuatan berupa perangkat ACMI pod. Sosok yang bentuknya mirip rudal udara ke udara dan berada di bawah sayap ini adalah alat yang dapat merekam data-data pergerakan pesawat selama latihan penerbangan.
Baca juga: Gunakan ACMI KITS, Penerbang Tempur F-16 TNI AU dan USAF ‘Bertarung’ di Udara
Penggunaan ACMI pod memungkinkan dua pesawat tempur atau lebih untuk menyimulasikan pertempuran udara jarak dekat alias dog fight tanpa perlu melepaskan rudal sungguhan yang tentu saja sangat beresiko dan mahal. Seperti dikutip dari lama Kemhan.go.id (24/7/2019), ACMI Sukhoi ini merupakan program Pengembangan Teknologi Industri Pertahanan (Bangtekindkan) hasil kerjasama Ditjen Pothan Kemhan dengan PT TRESS (Teknologi Rekatama Solusi Indonesia).
Keunggulan dari ACMI ini adalah murni karya anak bangsa, terjamin kerahasiaannya, mampu mendukung latihan penerbang Sukhoi dengan tepat sasaran, upgrade lebih mudah karena hasil penelitian bersama dengan Dislitbang TNI AU, sehingga mudah dalam perawatan dan troubleshooting. ACMI adalah sistem instrumentasi yang mampu memonitor, menampilkan (2 dimensi maupun 3 dimensi), merekam pergerakan, dan posisi pesawat secara real time yang nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi serta mampu mensimulasikan pertempuran air to air dan air to ground.
Secara umum, spesifikasi teknis yan diterapkan pada ACMI Sukhoi ini dapat digunakan untuk semua jenis latihan pilot pesawat tempur, antara lain Latihan terbang perorangan dan element, Latihan terbang satu skadron atau lebih, Latihan gabungan antar skadron, Latihan gabungan dengan negara lain, dan Latihan composite strike.
Dan dari hail uji dinamis, ACMI Sukhoi ini telah melampaui spesifikasi teknis yang tertuang dalam kontrak, antara lain mampu digunakan bermanuver melebihi 6,5G, mencapai ketinggian di atas 30.000 ft, dan suhu antara -30⁰C hingga 70⁰C. kini ACMI Sukhoi Program Bangtekindhan telah mengantongi Sertifikat Tipe Produk Aeronautika Klas II Militer dan siap untuk diproduksi massal guna mendukung kegiatan TNI AU, compatible dengan pesawat-pesawat TNI AU lainnya (sebelumnya TNI AU telah memiliki ACMI KITS buatan Cubic dan P5 buatan Cubic & DRS Tecnologies untuk pesawat F-5, F-16 dan Hawk 100/200).
Pada ACMI yang digunakan pada jet tempur F-16, wujudnya mirip rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder, hanya saja nampak berbeda pada bagian belakang, dimana pada ACMI pod tidak terdapat sirip ekor dan booster, lantaran ACMI pod yang dipasang pada dudukan (rel) rudal, memang tidak untuk diuncurkan. Dan sampai saat ini TNI AU mengoperasikan dua jenis ACMI pod, yakni P5 Combat Training System/Tactical Combat Training System (P5 CTS/TCTS), dan KITS. Keduanya jenis ACMI pod ini biasa diguakan sehari-hari untuk berlatih tempur oleh para penerbang F-16 Fighting Falcon TNI AU.
ACMI merupakan alat yang dapat merekam data-data pergerakan pesawat selama latihan penerbangan. Data-data tersebut nantinya dapat digunakan untuk menganalisa latihan yang dilaksanakan baik secara real time maupun keperluan setelah selesai penerbangan. ACMI menyediakan advanced Rangeless/ Autonomous ACMI Training yang memungkinkan para penerbang berlatih dengan bantuan GPS (Global Positioning System). (Bayu Pamungkas)
dikit ada kurang paham. tolong jelaskan apa perbedaan efesien dengan tanpa pod? spt apa efesien ? dalam hal apa dan kelebihan kekurangan di antara dengan dan tanpa pod?
Efisien, karena semua manuver terekam dan didokumentasikan sbg bisa dipelajari kembali kemampuan taktis dan teknis serta agresivitas masing-masing penerbang.
Tapi disisi lain, dokumentasi spt ini juga mengandung resiko krn penguasaan taktik, teknik dan agresivitas seorang penerbang bisa dipelajari oleh lawan.
Lalu kelebihan dan kekurangan pake dan tanpa pod….kalo pake pod jelas hemat tempat dan bisa dipindah-pindah dg mudah, sedangkan kalo tanpa pod, ya dia bisa tumbuh tinggi dan besar 🤷
Itu saja sih menurut saya 🤔
yang menarik diatas menyatan :
“Penggunaan ACMI pod memungkinkan dua pesawat tempur atau lebih untuk menyimulasikan pertempuran udara jarak dekat alias dog fight tanpa perlu melepaskan rudal sungguhan yang tentu saja sangat beresiko dan mahal”.
tolong jelaskan apa maksud kalimat diatas…???
Pokoknya Sukhoi TNI AU kini bisa jadi sparring partner. Ngumpulin data sebanyak-banyaknya terutama WVR buat modal Falcon / Viper dan IFX menghadapi Sukhoi Cina
oke agar lebih jelas pertanyaan nya saya balik.
apakah simulasi jarak dekat atau dog fight harus mengunakan rudal sunguhan yang sangat beresiko dan mahal harganya…???
Melepas rudal atau tidak….itulah masalahnya, (william shakespeare) 🎩
oke agar lebih jelas lagi pertanyaan saya balikin lagi dah.
“Penggunaan ACMI pod memungkinkan dua pesawat tempur atau lebih untuk menyimulasikan pertempuran udara jarak dekat alias dog fight tanpa perlu melepaskan rudal sungguhan yang tentu saja sangat beresiko dan mahal”.
jawaban teknisnya,mungkin engak sampai melepaskan rudal sunguhan dalam simulasi tempur tapi hanya sampai penguncian system pesawat…dan itu perlu perekam seperti acmi pod ini…jadi simulasi bisa di data dan dikaji secara teknis…kalou mungkin ada tambahan nya mas bambang monggo…!!!
bisakah disambungkan rudal bohongan hanya ada di monitor dari pod. agar tidak menembak pake rudal melainkan simulasi rudal di monitor?
analisator@
system penguncian pada pespur itu sudah mencakup kunci pada system senjata termasuk juga rudal…jadi sebelum dikunci pespur bisa menghindari nya dengan berbagai cara termasuk manuver…jadi engak perlu lagi pakai rudal rudalan…!!!
Buatan sendiri