Deteksi Pancaran Sinyal Radio Lawan, AL Inggris Manfaatkan Jasa Satelit Kleos
|Dalam dunia militer dan intelijen, kemampuan mendeteksi pancaran sinyal radio lawan adalah suatu keunggulan tersendiri yang harus dimiliki. Saat lokasi pancaran sinyal radio lawan diketahui, maka bakal lebih mudah untuk melakukan operasi lanjutan, seperti untuk penghancuran sarana komunikasi lawan sampai kegiatan penyadapan.
Baca juga: Direction Finder YonHub TNI AD : Pengendus Pancaran Sinyal Lawan
Namun, operasi pendeteksian pancaran sinyal radio lawan umumnya dilakukan dengan pelibatan unit khusus di lapangan. Biasanya menggunakan radio direction finder yang ditempatkan dalam wahana rantis (kendaraan taktis), kapal laut dan pesawat udara. Sudah barang tentu, cara di atas membutuhkan waktu deployment tersendiri, belum lagi unsur kerahasiaan yang mungkin sudah berkurang, akibat kehadiran perangkat pelacak sudah terendus intelijen lawan.
Dikutip dari ukdefencejournal.org.uk (28/5/2021), disebutkan Angkatan Laut Kerajaan Inggris (Royal Navy) punya cara baru untuk mendeteksi asal lokasi pancaran sinyal radio. Teknik yang digunakan adalah dengan memanfaatkan jasa satelit untik misi geolocate radio signals. Adalah Kleos Space Ltd, sebuah perusahaan data-as-a-service Radio Frequency Reconnaissance luar angkasa, telah mengkonfirmasi bahwa AL Inggris telah menandatangani kontrak evaluasi untuk data dari Kleos.
Berdasarkan kontrak tersebut, AL Inggris akan memiliki akses ke produk data geospasial dari Kleos, Guardian Locate untuk tujuan evaluasi. Kemampuan dari satelit ini adalah mengirimkan transmisi frekuensi radio geolokasi yang dikumpulkan di atas area yang diamati oleh satelit Kleos untuk melengkapi kumpulan data yang ada, meningkatkan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian.
Satelit Kleos mengumpulkan data yang digunakan untuk mendeteksi dan geolokasi transmisi frekuensi radio, di antara misi yang akan dimanfaatkan adalah memantau aktivitas ilegal, termasuk pembajakan, penyelundupan narkoba dan manusia, keamanan perbatasan, sampai penangkapan ikan ilegal.
Baca juga: Detasemen Peperangan Elektronika Ikut Buru Sisa Teroris Poso
Kemampuan deteksi sinyal radio lawan merupakan bagian dari keunggulan dalam babak peperangan elektronika. Masuk dalam deteksi sinyal radio adalah pelacakan sumber pancaran gelombang elektromagnetik, termasuk mengendus posisi sasaran lewat jaringan seluler yang digunakan. (Gilang Perdana)
Pengen.
Kok gambar ke 2 mirip spt satelitnya lapan ya bung Admin.?
Disaat yg sini baru mau mengoperasikan, yg sono malah sdh lama mengaktifkan alat ini. Justru yg sono malah sdh mengoperasionalkan jammer anti dotnya…😄😄
Ya. Salaamm…😄😄😄
Padahal gak ada satupun tulisan yg berbunyi “jammer” 🤔
Kata si buleknya paklek
” Saya rasanya sering membaca renstra dalam keterlibatan saya dari 2007 ngurusin pertahanan. Tapi pas saya lihat rentsra itu saya kaget, akhirnya saya dapatkan dokumen itu ”
” Pertanyaan saya sederhana saja, ini anggaran pertahanan sebesar ini dalam 3 tahun kita mau beli apa? Mau perang ke mana, alutsista apa yang mau kita bikin?” kata dia.
———————————————————–
Buleknya Paklek ini sebenarnya pengamat militer profesional atau anggota raimas bavkbone ? Mau dibilang anggota raimas backbone tp sebelumnya sdh sering dilibatkan penyusunan restra pertahanan (itu kata dia, entah dilibatkan nyusun atau sekedar dilibatkan TV swasta utk ngeramekan acara debat).
Kalo dibilang profesional, lha kok pertanyaannya macam anggota raimas backbone banget ya.? Masa beli alutsista kok utk perang dimana?. Lhaa..jd harus ada alasan mau perang baru boleh beli alutsista gitu kah.?
Inikan 11 12 dng pernyataan ponakan beliau bahwa beli alutsista itu harus yg sdh ada di inventori TNI. Klo gak ada, ya gak boleh. Lha klo digudangnya TNI cuma ada meriam guning, artinya sampe akhir dunia yg dibeli ya meriam gunung melulu, padahal negara lain sdh beli rudal,balistik dan hipersonik. Mau dibawa kemana arah pertahanan negara kita klo konsep pemikirannya spt raden roro dan raden mas bei ini…😄😄
Ya. Salaamm…🤣🤣🤣