Update Drone KamikazeKlik di Atas

Dengan ROV CURV-21, AL AS Sukses Gelar Operasi Pengangkatan Terdalam di Dunia (5.814 meter)

(TheDrrive)

Dengan telah ditemukannya badan kapal selam KRI Nanggala 402 yang berada di kedalaman 838 meter, Pemerintah Indonesia kini tengah berusaha untuk dapat mengangkat bagian kapal selam KRI Nanggala dari dasar laut. Jelas bukan perkara mudah, pasalnya posisi keberadaan kapal selam ada di kedalaman yang ekstrem.

Baca juga: Tiga Negara ini Masih Operasikan Kapal Selam Type 209 yang Lebih Tua dari Milik Indonesia

Melihat dari posisi kedalamannya yang berada 838 meter di bawah permukaan laut, jelas Indonesia tidak mempunyai teknologi yang memadai untuk tugas penuh tantangan tersebut. Tapi kabar baiknya, TNI AL telah mendapat tawaran bantuan dari International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) untuk mengangkat badan KRI Nanggala 402.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, mengungkapkan ISMERLO bersedia membantu mengangkat badan KRI Nanggala 402 yang telah terbelah menjadi tiga bagian. Meski begitu, Yudo mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terlebih dulu dengan pemerintah pusat.

Mengangkat badan kapal/pesawat yang tenggelam di kedalaman 838 meter, secara teori bisa saja dilakukan menggunakan super heavy lift crane vessel. Crane vessel tersebut punya kapasitas daya angkat sampai 14.000 ton sampai 20.000 ton, lantaran crane tersebut biasa dipakai untuk menangani konstruksi sumur migas di kedalaman air lebih dari 3.000 meter.

Salah satu super heavy lift crane vessel (Foto: Istimewa)

Namun, yang menjadi pertanyaan, berapa maksimum kedalaman yang bisa dilakoni dalam misi pengangkatan benda di kedalaman laut? Mengutip dari TheDrive.com (23/3/2021), disebutkan operasi pengangkatan badan helikopter MH-60S Seahawk di lepas Pantai Okinawa, adalah rekor operasi pengangkatan terdalam sampai saat ini.

Persisnya helikopter anti kapal selam milik US Navy tenggelam di kedalaman 5.814 meter. Upaya pengangkatan yang dilakukan oleh service’s deepwater recovery specialists disebutkan adalah rekor tertinggi di dunia sampai saat ini. Sebelumnya, rekor pengangkatan terdalam dipecahkan pada tahun 2015, yaitu dalam operasi pengangkatan 100 ton koin perak di kapal SS City of Cairo, dimana kapal itu tenggelam di selatan Pulau St Helena, Samudera Atlantik pada kedalaman 5.150 meter.

CURV-21

Dari informasi yang beredar, MH-60S Seahawk yang dioperasikan oleh Sea Combat Squadron 12 (HSC-12) “Golden Falcons” jatuh ke Laut Filipina 92 mil laut timur Okinawa pada 25 Januari 2020. Saat itu, helikopter sedang melakukan operasi dari kapal komando amfibi USS Blue Ridge (LCC-19). Dalam insiden itu, seluruh awak helikopter dilaporkan dapat menyelamatkan diri.

Bagi Amerika Serikat, menyelamatkan atau melindungi aset adalah hal penting, apalagi jika wahana yang dimaksud, mungkin membawa muatan penting. Sebagai eksekutor pengangkatan MH-60S Seahawk adalah Supervisor of Salvage and Diving (SUPSALV), dan yang menjadi andalan AL AS untuk menembus kedalaman laut hingga ribuan meter, dipercayakan pada kemampuan CURV-21.

CURV-21 adalah jenis ROV (Remotely Operated Vehicle), melansir dari navy.mil, CURV-21 disebut punya berat 2.900 kg dan dirancang untuk misi deep ocean salvage requirements, yaitu sanggup menyelam dan beroperasi sampai kedalaman 6.000 meter. ROV ini dapat dikendalikan lewat six degrees of motion dengan fungsi auto control untuk mengidentifukasi kedalaman, ketinggian dan arah.

Baca juga: Dioperasikan di Malam Hari, Inilah ROV ECA Hytec H800 dalam Misi Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182

Sebagai ROV, CURV-21 dikendalikan menggunakan kabel optik. Dengan koneksi kabel optik, ROV ini sudah dibekali lengan robotik, side scan sonar, sonar CTFM untuk mendeteksi lokasi sasaran dan pinger detection. Sebagaimana lazimnya ROV, CURV-21 sudah dilengkapi pencitraan beresolusi tinggi, termasuk rekaman dengan televisi berwarna.

Dari spesifikasi, CURV-21 punya panjang 2,1 meter dan lebar 1,5 meter. Dilengkapi baterai bertenaga 45 hp, ROV ini dapat bermanuver di dalam air dengan kecepatan 2,5 knots. (Gilang Perdana)

13 Comments