Chengdu J-10S Ditching di Sungai Jialu, Bukti Ketangkasan Penerbang Tempur Cina

Hari Jumat pagi, 22 Oktober 2021, sebuah jet latih tempur Chengdu J-10S milik Angkatan Udara Cina dilaporkan melakukan pendaratan darurat di air (ditching). Dalam insiden yang belum diketahui penyebabnya tersebut, menyiratkan bila penerbang tempur AU Cina cukup terampil dalam menguasai keadaan yang kritis selama penerbangan.

Baca juga:Β Ada Jet Tempur Chengdu J-10C Tanpa Identitas di Pakistan, Mencuatkan Beragam Spekulasi

Dari beberapa rekaman video amatir yang viral di media sosial, nampak dua penerbang J-10S dapat melontarkan diri dengan kursi pelontar (ejection seat) dan mendarat dengan selamat tanpa cidera. Sumber dari pemerhati alutsista setempat menyebut, lokasi ditching tejadi di Sungai Jialu, yang hanya berjarak 12 kilometer dari Bandara Zhengzhou Matougang di Provinsi Henan.

J-10S merupakan varian tandem seat (latih) dari J-10A. Dalam komposisi kekuatan, dengan populasi lebih dari 350 unit, J-10 dalam berbagai varian menjadi tulang punggu armada udara Cina. J-10 adalah buatan Chengdu Aircraft Industry Group dan telah dioperasikan AU Cina sejak tahun 2006. Meski begitu, J-10 diketahui terus ditingkatkan kemampuannya. Seperti diwujudkan dalam hadirnya J-10C, dimana jet tempur ini telah dipasangkan teknologi radar AESA (Active Electronically Scanned Array) dan rudal udara ke udara generasi baru, PL-10 dan PL-15. Tidak itu saja, J-10C dikabarkan juga dibekali kemampuan mesin dengan thrust vector 3D.

Dengan mesin tunggal WS-10A turbofan, J-10 melesat hingga Mach 2.2. Sementara jarang jangkau dengan ferry range mencapai 3.200 km (internal fuel tank), namun J-10 dapat memperpanjang endurance dan jankauan terbang berkat kemampuan isi bahan bakar di udara. Combat radius normal dari J-10 adalah 1.250 km.

Baca juga:Β Dari Citra Satelit, Cina Diketahui Tempatkan Jet Tempur J-10 di Woody Island

Kembali tentang ditching (water landing), selayaknya pendaratan darurat yang kerap menghiasi pemberitaan di media, ditching juga sebisa mungkin dilakukan dengan mulus oleh para pilot. Berbeda dengan pendaratan darurat di atas material solid seperti runway atau tanah lapang, ditching bisa dibilang memiliki tingkat kesulitannya tersendiri – mengingat landasannya merupakan bentuk yang tidak solid dan tentu ini akan menjadi masalah tersendiri bagi para pilot. Dalam capture atas insiden J-10S, nampaknya ditching dapat dilakukan dengan baik, bahkan terrlihat pesawat tidak mengalami total lost. (Gilang Perdana)

14 Comments