Update Drone KamikazeKlik di Atas

Cegah Investor Cina, AL Filipina Berencana Bangun Basis Kapal Selam di Teluk Subic

Teluk Subic

Bangkrutnya Hanjin Heavy Industries and Construction, perusahaan yang berbasis di Korea Selatan, rupanya mulai mencemaskan pihak Angkatan Laut Filipina, lantaran Hanjin yang selama ini menjadi pengguna lahan di pelabuhan Teluk Subic terancam angkat kaki. Dan sebagai gantinya, Teluk Subic yang eks pangkakan angkatan laut Amerika Serikat terancam jatuh ke investor baru dari Cina. Pihak AL berupaya agar Subic tidak ‘jatuh’ ke tangan investor Cina, dimana hal tersebut dapat berdampak negatif pada kepentingan stragegis, terutama terkait eskalasi di Laut Cina Selatan.

Baca juga: [Virtual Tour] Dermaga Ujung Koarmatim – Jantung Kekuatan Armada TNI AL

Dikutip dari Janes.com (24/1/2020), perwira tinggi AL Filipina, Vice Admiral Robert Empedrad, menyebut bahwa pihaknya tengah mengusulkan agar Subic dapat dijadikan sebagai pangkalan armada kapal selam. “Begitu ada kontrak atas akuisisi Subic dari Hanjin, maka kami akan mempersiapkan Subic sebagai basis bagi armada kapal selam, kedalaman air di Subic sangat ideal,” ujar Empedrad. Sebagai informasi, sebelum AS meninggalkan asetnya di Subic Bay pada tahun 1992, pangkalan laut garda terdepan AS di Laut Cina Selatan ini dapat menampung sandar kapal induk dan kapal selam.

Situs cnbc.com (25/1/2020), menyebut rencana Robert Empedrad belum mendapat tanggapan dari Presiden Rodrigo Duterte. Seperti diketahui, kebijakan Duterte kerap bermuka dua, di satu sisi Duterte menentang keras aksi aneksasi Cina di Kepulauan Spratly. Namun disisi lain, Sang Presiden kontroversial ini tertarik investasi dari Cina untuk memperbaiki perekonomian Filipina yang tengah mendapat tekanan.

Kapal selam Jepang dalam sebuah kunjungan di Teluk Subic pada April 2016

Militer Filipina dalam beberapa tahun belakangan tengah melakukan modernisasi besar-besaran. Hampir semua lini mendapat perkuatan alutsista baru, hanya yang masih minus adalah pengadaan kapal selam. Meski belum ada kontrak, pejabat pertahanan Negeri Pinoy sudah melirik-lirik jenis kapal selam.

Seperti pada September 2019 lalu, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengunjungi lima negara di Eropa – Perancis, Republik Ceko, Inggris, Spanyol, dan Portugal, dimana salah satu agenda Lorenzana adalah untuk proses pengadaan kapal selam. Yang santer disebut adalah Scorpène Class Submarine, kapal selam buatan Perancis ini yang didapuk untuk menjadi salah satu garda depan di laut Filipina untuk mengantisipasi eskalasi di Laut Cina Selatan.

Baca juga: Ingin Punya Kapal Selam, Filipina Terobsesi Pada Scorpène Class

Terlepas dari mana sumber pembiayaan yang akan dikucurkan Filipina untuk memboyong Scorpène-Class, faktanya Angkatan Laut Filipina memiliki pendanaan yang amat minim, namun satu yang pasti adalah, kapal selam yang sempat dilirik Menhan Prabowo Subianto dalam lawatan Ke Perancis beberapa waktu lalu, kini telah dioperasikan oleh Chile, Malaysia, India, dan Brasil dan merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya. (Gilang Perdana)

8 Comments