Ingin Punya Kapal Selam, Filipina Terobsesi Pada Scorpène Class
|Dalam dua tahun belakangan, Filipina amat kentara dalam menggenjot ketertinggalannya di sektor alutsista, dimana tak sedikit yang mencibir bahwa kekuatan tempur Filipina sebagai yang paling paria di Asia Tenggara. Namun di bawah pemerintahan Presiden Duterte, serangkaian pengadaan dilakukan dengan pesat. Setelah untuk pertama kalinya AL Filipina mempunyai rudal anti kapal dan helikopter anti kapal selam, Negeri Pinoy tersebut kabarnya juga akan mengakuisisi kapal selam.
Baca juga: Indonesia dan Perancis Bicarakan Pengadaan Kapal Selam Littoral Scorpene Class 1000
Seperti dikutip dari rappler.com (29/8/2019), disebutkan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana pada bulan September mendatang dijadwalkan untuk mengunjungi lima negara di Eropa – Perancis, Republik Ceko, Inggris, Spanyol, dan Portugal, dimana salah satu agenda Lorenzana adalah untuk proses pengadaan kapal selam.
Uniknya di sini, pihak Filipina kabarnya akan membeli, tidak seperti beberapa pengadaan alutsista sebelumnya yang berstatus hibah bekas pakai. Yang santer disebut adalah Scorpène Class Submarine, kapal selam buatan Perancis ini yang didapuk untuk menjadi salah satu garda depan di laut Filipina untuk mengantisipasi eskalasi di Laut Cina Selatan.
Terlepas dari mana sumber pembiayaan yang akan dikucurkan Filipina untuk memboyong Scorpène-Class, faktanya Angkatan Laut Filipina memiliki pendanaan yang amat minim, namun satu yang pasti adalah, kapal selam yang dioperasikan juga oleh Chile, Malaysia, India, dan Brasil ini merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya.
Scorpène Class submarine ditawarkan dalam empat sub-tipe: CM-2000 yang merupakan versi diesel-listrik konvensional, AM-2000 yang merupakan turunan dari Air-Independent Propulsion (AIP), CA-2000, dan S-Br yang saat ini digunakan oleh Angkatan Laut Brasil.
Panjang dari keempat sub-tipe ini juga beragam; CM-2000 memiliki panjang 61,7 meter, AM-2000 dengan panjang 70 meter, dan S-BR dengan panjang 75 meter.
Scorpène-class submarine ini sendiri memiliki beam 6,2m, draught 5,4m, dan draft 5,8m. Tersedia dalam tiga sistem propulsi – diesel electric, baterai, dan AIP. Kapal selam ini dapat ‘berenang’ hingga menyentuh angka 20 knots ketika berada di dalam air, dan 12 knots ketika berada di permukaan.
Dari spesifikasi, kapal selam yang juga pernah ditawarkan ke Indonesia ini dapat menjelajah hingga 1.020 km pada kecepatan 5 knot di dalam laut, dan 12.000 km pada kecepatan 8 knot di permukaan. Dalam uji coba, Scorpène Class dapat menyelam hingga kedalaman 350 meter.
Menyoal persenjataan, kapal selam jenis ini memiliki enam tabung untuk 18 torpedo kelas berat Whitehead Alenia Sistemi Subacquei Black Shark, hingga rudal anti kapal.
Mau tahu harga yang harus dibayarkan pihak Filipina untuk bisa membawa pulang salah satu dari kapal selam ini? US$450 juta atau yang setara dengan Rp6,4 triliun!
Baca juga: Scorpene Class Malaysia – Antara Kecanggihan Kapal Selam dan Skandal Korupsi
Kendati sudah memiliki rencana untuk membeli kapal selam perdananya ini, namun kabarnya ada konflik yang terjadi di internal Filipina, dimana Flag Officer-in-Command PN, Robert Empedrad lebih memilih untuk membangun markas Angkatan Laut mereka dengan besaran dana yang tidak sedikit – 40 miliar peso.
“Daripada pengadaan kapal selam yang mahal, saya lebih memilih untuk memodernisasi Angkatan Laut kami,” tutur Robert. (Nurhalim)
mereka belum punya kapal hidro survey, serta kapal penyapu ranjau dan pemburu ranjau, serta kapal Multi Purpose Research Vessel. Bagaimana mereka bisa punya kapal selam kalau kapal penyokong utamanya saja tidak ada?
PT PAL sudah dapet ijin ekspor submarine dari pemilik lisensi type 209?bisa jadi lahan marketing yang bagus buat filipina,yang LPD sudah
Filipin ini ngotot banyak maunya tpi duit gk ada.. sering jg jumpa di fb maxdefense bnyk orang mereka yg koar2 klo dahulu jaman marcos, militer mereka yg terkuat di asia wkwkwk ngakak.. blm liat indo pnya bomber sama kasel kali yaa
Memang itu kenyataannya kok.. mereka pernah menjadi yg terkuat tetapi itu masa lalu..
Bomber? itu jaman Sukarno kali. Sama seperti kita banyak yg gagal move-on jika alutsista kita masih tertinggal dan selalu mengulang2 masa lalu, please move-on ah