C-130 Hercules Capai Usia 67 Tahun, Jadi Pesawat dengan Jalur Produksi Terlama dalam Sejarah

Seolah terlewatkan, 23 Agustus lalu menjadi momen bersejarah bagi eksistensi C-130 Hercules, pasalnya pesawat angkut turboprop ini telah mencapai usia pengabdian 67 tahun. Prototipe perdana C-130 Hercules dengan kode YC-130A diterbangkan dari Burbank, California pada 23 Agustus 1954. Dan menjadikan, C-130 Hercules sebagai lini pesawat yang diproduksi terlama dalam sejarah, lantaran jalur produksinya masih berjalan sampai saat ini.
Dari sejarahnya, Lockheed Aircraft Corporation memenangkan kompetisi dan dikontrak untuk memproduksi dua prototipe pesawat YC-130 pada 2 Juli 1951. Empat mesin turbopropnya memungkinkan YC-130 dapat lepas landas hanya dalam jarak 800 kaki. Selain kemampuan angkatnya yang luar biasa, pesawat ini juga terbukti jauh lebih bermanuver dari yang diharapkan saat memenuhi atau melampaui semua persyaratan kinerja Angkatan Udara Amerika Serikat.
Keberhasilan uji coba prototipe berimbas positif dengan mengalirnya kontrak produksi. Karena fasilitas produksi di Burbank berada pada kapasitas penuh, kemudian seluruh program C-130 dipindahkan ke fasilitas Lockheed lain, yang selanjutnya dikenal sebagai Lockheed Georgia di Marietta. Produksi pertama C-130A, yang hampir identik dengan prototipe perdananya, diterbangkan untuk pertama kalinya di Marietta pada 7 April 1955. C-130A menampilkan empat mesin turboprop Allison T56-A-lA yang bertenaga, masing-masing menghasilkan 3.750 hp dan menggerakkan baling-baling elektrik Curtiss-Wright tiga bilah.
Di awal pengoperasian beberapa masalah muncul, seperti mekanisme perubahan pitch baling-baling yang kemudian dikoreksi dengan mengadopsi model hidrolik. Baling-baling juga diganti dengan Hamilton-Standard yang berbilah empat. Itu semua menjadi perubahan pertama dari sekian banyak modifikasi dan upgrade yang dilakukan selama enam dekade, dan membuat Hercules tetap mutakhir hingga jadi andalan banyak negara, termasuk di Indonesia.
Bisa dibilang, sampai saat ini C-130 Hercules adalah pesawat yang paling banyak mendapatkan konfigurasi di lingkup Angkatan Udara AS. C-130 digunakan untuk pengangkutan udara, misi aeromedis, penerjunan personel dan kargo, tanker udara, misi bantuan bencana alam, pasokan ke Antartika, pengintaian cuaca, misi penyemprotan udara, tugas pemadam kebakaran hutan sampai dikembangkan ke dalam varian gunship. Secara umum, C-130 dapat mengangkut 92 pasukan/ 64 pasukan linud/ 74 pasien tandu atau paylod 20,4 ton.
Berikut upgrade desain pada C-130 Hercules sejak terbang perdana pada tahun 1954:
– Agustus 1954: Penerbangan pertama YC-130A di Burbank, California.
– Desember 1956: C-130A memasuki layanan (231 dikirim)
– November 1958: C-130B mulai beroperasi (230 dikirim)
– Juni 1961: C-130E memasuki layanan (491 dikirim)
– Februari 1965: L-100 menerima persetujuan FAA (115 L-100 dikirim)
– Maret 1965: C-130H mulai beroperasi (total 1.202 C-130H dikirim)
– Oktober 1968: L-100-20 memasuki layanan
– Desember 1970: L-100-30 memasuki layanan
– September 1980: C-130H-30 memasuki layanan
– April 1996: Penerbangan Pertama C-130J Super Hercules di Marietta, Georgia.
– Juni 1998: C-130J memasuki layanan (300+ dikirim)
Baca juga: C-130 Hercules Jadi Pesawat Amfibi, Mungkinkah?
C-130J Super Hercules menjadi versi terbaru yang diperkenalkan pada Februari 1999 dan hingga saat ini lebih dari 300 unit C-130J telah diproduksi. Enam belas negara mengoperasikan atau akan mengoperasikan C-130J, dalam hal ini termasuk Indonesia. (Bayu Pamungkas)
Josss tholl
PTDI harusnya dah bisa dr dulu buat pst kargo dan penumpang andai serius.
Anything, anytime, anywhere 😁
Salah satu pesawat milik TNI AU yang sering muncul di berita TV 😁
Bismillah semoga PT.dirgantara Indonesia dapat berkerjasama dengan locheed dalam pengembangan produksi C.130 J kenapa tidak dimanfaatkan kemampuan anak bangsa kita dalam industri dirgantara.Coba bapak mengan pak Prabowo dapat berdiskusi satu meja dengan anggota komisi I DPR RI GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN SKUADRON ANGKUT BERAT termasuk c.130 maupun Airbus a.400 serta c.17 globe.Tahun 2021 jadikan moment terbaik take off untuk membangun serta mengembangkan produk lain selain CN.235 c.212 maupun helicopters cuma yang diperlukan adalah keberanian serta tekad keras.ayo netizen Indonesia mari kita dukung pengembangan industrial dirgantara kita lebih baik dan maju.
TNI AU mau dapat Super Hercules ya??