BRM-3K Lynx – Dibekali Radar, Inilah Ranpur Intai Lapis Baja Amfibi dari Platform BMP-3

Mengurutkan keluarga dan garis keturuan ranpur BMP-3 memang cukup banyak jenisnya, seperti jauh hari sebelum maraknya penggunaan drone sebagai wahana intai pergerakan kavaleri, AD Rusia pernah mengandalkan BRM-3K Rys “Lynx” sebagai ranpur intai (combat reconnaissance vehicle).

Baca juga: BRDM-2MB “Bekas” 4×4 – Reinkarnasi Ranpur Intai Amfibi ‘Oldskul’ era Perang Dingin

Merujuk ke sejarahnya, BRM-3K mulai dioperasikan pada tahun 1995. BRM-3K dirancang sebagai pengganti BRM-1K. Meski di 1995 sudah dioperasikan, namun status ranpur ini sejatinya masih dalam fase prototipe dengan produksi di level rendah.

Lantas apa yang spesial dari BRM-3K? Tak lain adalah bekal intai yang melekat pada ranpur berbobot 19 ton ini, seperti 1RL-133-1 I-band surveillance radar, 1V520 computer dan TNA-4-6 navigation system. Radar I-band di BRM-3K punya kemampuan deteksi 12 km untuk sasaran kendaraan dan 3 km untuk sasaran manusia. Tak lupa ranpur intai ini juga dibekali 1PN71 thermal sight (3.7x/11x dengan jangkauan 3 km) dan perangkat penglihatan malam active-pulse 1PN61 (jangkauan 3 km).

Masih dari bagian kubah, BRM-3K dimodali senjata utama berupa kanon 2A72 kaliber 30 mm dengan kapasitas 600 munisi. Kanon tersebut masih dibekali senapan mesin coaxial PKMT kaliber 7,62 mm.

Untuk proteksi kepada awaknya, BRM-3K tentu mengacu pada standar BMP-3, lambung baja melindungi kru dari proyektil armor-piercing, proyektil small-bore dan serpihan artileri. Sistem pencegahan kebakaran dan NBC juga dipasang sebagai standar.

BRM-3K diawali oleh enam awak, terdiri dari komandan kendaraan, penembak, pengemudi, navigator/operator komputer, operator radio nirkabel dan komandan kelompok pengintai. Peran intai sangat bergantung pada fungsi radar 1RL-133-1, dimana saat dioperasikan, antena radar akan dinaikan sampai satu meter, sementara cakupan radar adalah 120 derajat. Antena radar dapat ditarik ke dalam kendaraan saat tidak digunakan. Peralatan pengintai portabel dapat dipasang untuk memungkinkan koneksi jarak jauh dengan kendaraan hingga jarak 6 km.

BRM-3K juga dibekali dengan perangkat navigasi yang memungkinkannya menentukan posisinya sendiri di medan perang. Informasi biasanya akan dikumpulkan dan kemudian dikirimkan ke rantai komando berikutnya. Alat bantu komunikasi memastikan sambungan data dan radio pada jarak maksimum 350 km.

Baca juga: Cina Tampilkan Ranpur Amfibi Norinco ZBD05 Varian Intai, Dibekali Peluncur Drone

Ranpur intai ini disokong oleh mesin diesel UTD-29 dengan tenaga 500 hp. Generator kecil dipasang di bagian belakang BRM-3K yang memungkinkan peralatan elektronik dapat beroperasi penuh saat mesin utama dimatikan. Seperti halnya BMP-3F kepunyaan Korps Marinir, BRM-3K juga punya kemampuan amfibi dengan sokongan dua waterjets.

BRM-3K terbilang unik, pasalnya tidak ada laporan bahwa ranpur intai ini pernah di ekspor. (Gilang Perdana)

17 Comments