Bikin Panik Warga, Militer Korea Selatan Meminta Maaf Atas Peluncuran Rudal Balistik yang Gagal

Tak berselang lama setelah peluncuran rudal balistik Korea Utara yang dilepaskan ke arah Jepang dan telah memicu sirine tanda bahaya di Tokyo dan beberapa kota besar lainnya. Maka di Korea Selatan juga ada sirine tanda bahaya di kota pesisir Gangneung. Namun, berbeda dengan kasus di Jepang, sirine tanda bahaya di Korea Selatan berasal dari rudal balistik yang gagal diluncurkan oleh militer Korea Selatan sendiri.

Baca juga: Berselubung Peluncuran Rudal Balistik, Korea Utara Sukses Luncurkan Satelit Intai

Mengutip sumber dari bbc.com (5/10/2022), otoritas militer Korea Selatan telah meminta maaf setelah peluncuran rudal yang gagal selama latihan bersama dengan Amerika Serikat. Penduduk Gangneung melaporkan telah mendengar suara ledakan dan melihat kilatan api semalaman. Namun, pihak militer mengatakan tidak ada korban jiwa, dan sayangnya tidak mengakui insiden itu sampai tujuh jam kemudian.

Peluncuran rudal itu diakui sebagai tanggapan atas penembakan rudal balistik Korea Utara di atas Jepang pada Selasa pagi. Sebagai informasi, apa yang dilakukan Korea Utara adalah pertama kalinya Pyongyang menerbangkan rudal di atas Jepang sejak 2017, dan itu memicu unjuk kekuatan dari AS, Jepang, dan Korea Selatan yang melakukan latihan militer.

Seoul dan Washington juga menembakkan rudal ke Laut Timur, atau yang dikenal juga sebagai Laut Jepang, antara semenanjung Korea dan Jepang. Militer Korea Selatan kemudian mengkonfirmasi bahwa salah satu rudal mereka gagal segera setelah diluncurkan dan jatuh, dan ini terpisah dengan yang diluncurkan oleh AS.

Rudal Korea Selatan yang gagal unjuk gigi itu disebut-sebut dari tipe Hyunmoo 2, yakni rudal balistik yang membawa hulu ledak, tetapi tidak meledak dalam insiden tersebut. Warga di Gangneung mengatakan mereka melihat kilatan cahaya terang dan mendengar ledakan sekitar pukul 01:00 pada Rabu (16:00 GMT Selasa).

Pada September lalu, Korea Utara mengesahkan undang-undang yang menyatakan dirinya sebagai negara bersenjata nuklir, dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengesampingkan kemungkinan pembicaraan tentang denuklirisasi.

Hyunmoo 2
Sekilas tentang Hyunmoo 2, merupakan rudal balistik pertama yang diproduksi oleh Korea Selatan. Berdasarkan perjanjian pada tahun 2001 dengan MTCR (Missile Technology Control Regime),, jangkauan rudal ini dibatasi hingga 300 km. Peluncuran rudal ini menggunakan kendaraan peluncur truk 8×8 Transporter Erector Launcher (TEL).

Korea Selatan merilis versi upgrade dari Hyunmoo 2A, bernama Hyunmoo 2B, yang mulai digunakan pada akhir 2009. Rudal balistik ini memiliki jangkauan yang ditingkatkan hingga 500 km. Jika diluncurkan dari wilayah tengah Korea Selatan, semua wilayah Korea Utara berada di bawah jangkauan serang 550 kilometer. Akurasi rudal ini mencapai 30 meter circular error probable.

Versi upgrade dari Hyunmoo 2B, bernama Hyunmoo 2C, diluncurkan pada tahun 2017. Rudal balistik memiliki jangkauan yang ditingkatkan hingga 800 km, tetapi dengan berat hulu ledak berkurang setengahnya, dan menggunakan jenis TEL yang berbeda dengan 5 gandar, dan luncurkan tabung yang lebih lebar dan lebih panjang, yang menunjukkan peningkatan bobot. Jika ditembakkan dari Pulau Jeju paling selatan, maka rudal ini masih bisa menjangkau seluruh wilayah Korea Utara.

Baca juga: Buntut Pernyataan PM Armenia yang Sebut Rudal Iskander “Tidak Berguna,” Inilah Reaksi dari Rusia!

Rudal tersebut diduga merupakan turunan dari rudal Iskander Rusia. Dari video dan gambar yang dipublikasikan oleh militer dan media Korea Selatan, kepala rudal Hyunmoo 2 mirip dengan rudal Iskander Rusia dan struktur kerucut ganda dari rudal M20 China. Ada preseden untuk kerja sama teknologi rudal antara Rusia dan Korea Selatan, yaitu mencakup sistem pertahanan udara KM-SAM Seoul didasarkan pada rudal 9M96E Rusia yang dikembangkan untuk sistem hanud S-400 Triumph. (Gilang Perdana)

4 Comments