Berkat Material ini, Harga Helm Multimedia Pilot Penempur Stealth Chengdu J-20 Bisa 4x Lebih Murah daripada Helm Pilot F-35

Terlepas dari polemik seputar pelanggaran hak cipta, lisensi dan sejenisnya, ada faktor lain yang menguntungkan bagi Cina untuk menawarkan solusi teknologi pertahanan canggih namun harga miring. Kuncinya karena Cina saat ini menjadi satu-satunya negara yang memiliki rare earth elements (REE) atau logam tanah jarang.

Baca juga: Gantikan Produk Buatan Ukraina, Mulai 2021 Pilot MiG Rusia Gunakan Helmet Mounted Display Produksi Dalam Negeri

Situs topwar.ru (17/10/2021) menyebutkan, bahwa Cina kini menjadi satu-satunya negara di dunia yang telah memasuki fase siklus penuh dalam pemenuhan REE. Sebagai catatan, REE adalah kumpulan 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama 15 lantanida ditambah skandium dan yttrium. Skandium dan yttrium dianggap sebagai logam langka karena sering ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida dan memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan lantanida.

US Geological Survey dalam rilisnya pernah mengatakan REE adalah komponen penting dari lebih dari 200 produk di berbagai aplikasi, terutama produk konsumen berteknologi tinggi, seperti telepon seluler, hard drive komputer, kendaraan listrik dan hibrida, dan monitor layar datar, televisi dan beragam produk pertahanan.

Yang disebut terakhir, produk pertahanan, unsur REE secara masif digunakan pada perangkat elektronik, sistem pemandu, laser, sistem radar dan sonar. Meskipun jumlah REE yang digunakan dalam suatu produk mungkin bukan bagian yang signifikan dari produk tersebut, semisal berdasarkan berat, nilai, atau volume, namun REE sangat diperlukan agar perangkat berfungsi. Semisal, magnet yang terbuat dari REE sering kali hanya mewakili sebagian kecil dari total berat, tetapi tanpanya, motor spindel dan kumparan suara desktop dan laptop tidak akan berfungsi.

Dalam kaitan dengan helm multimedia pada penerbang tempur Chengdu J-20, topwar.ru mengatakan bila harga helm tempur multimedia pada penempur stealth Cina itu harganya bisa 4x lebih murah ketimbang helm multimedia yang digunakan pilot F-35 Lihtning II. Masih dari sumber yang sama, mengapa Cina bisa menekan harga helm multimedia, karena tidak perlu mengimpor komponen nano alloying.

Pilot F-35 Lightning II

Harga helm multimedia untuk penerbang F-35 awalnya dibandrol US$750 ribu, dan saat ini sudah turun di kisaran US$460 ribu. Sebagai perbandingan, helm sejenis yang digunakan penerbang J-20 harganya sekitar US$118 ribu. Sebagai helm untuk dioperasikan penerbang jet tempur stealth, helm dibekali dengan lapisan khusus yang disematkan pada visor, dimana memungkinkan tercapainya waktu respons optimal, yang berkontribusi pada tampilan perubahan data aktual pada mode penerbangan yang lebih efisien. Pada helm multimedia, proyeksi data penerbangan dan status senjata dapat ditampilkan pada visor.

Baca juga: Devtac Ronin Kevlar Helmet – Tahan Terjangan Proyektil dan Bisa Dikenakan 30 Jam Terus-menerus

Dalam konteks REE, saat ini AS masih harus mengimpor sebagian dari REE dari Cina. Beberapa waktu lalu, Pentagon mencatat bahwa Beijing dapat mengambil keuntungan dari situasi ini dan, dengan memblokir penjualan REE alias logam tanah jarang, membuat Amerika Serikat dapat kehilangan bahan baku yang sangat penting dalam proses produksi alutsista canggih. (Bayu Pamungkas)

10 Comments