Beechcraft Tawarkan New Utility Nose untuk King Air 350, Ideal untuk Kebutuhan Sipil dan Militer
|Salah satu tantangan dalam upaya meningkatkan kapasitas muatan (payload) pada pesawat udara adalah bagaimana modifikasi yang dilakukan tidak menambah efek hambatan udara. Seperti upaya yang dilakukan Beechcraft, manufaktur pesawat yang berbasis di Wichita, Kansas, Amerika Serikat. Dimana Beechcraft menawarkan modifikasi ruang kargo pada pesawat turbopropeller, King Air 350.
Baca juga: Beechcraft King Air 350i – Pesawat Turboprop VIP dengan ‘Reputasi’ Intai Maritim
Namun, ruang kargo ekstra yang ditawarkan bukan di sisi fuselage, melainkan ada di area moncong alias hidung pesawat yang kondang sebagai pesawat charter untuk segmen pebisnis dan kaum papan atas.
Diktip dari Janes.com (18/11/2019), pada ajang Dubar AirShow 2019, Beechcraft resmi mempromosikan solusi yang disebut New Utility Nose. Pihak pabrikan menyebut, Utility Nose ini dapat dimuati beragam peragkat untuk kebutuhan sipil dan militer, mulai dari oxygen bottles, medical equipment untuk air ambulance operations atau cameras and sensor systems untuk airborne surveillance and special mission aircraft.
Tentu modifikasi ini tak bisa begitu saja ditawarkan tanpa lulus sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA). Dari spesifikasi, New Utility Nose ini dapat dimuati payload seberat 113,4 kg. Beechcraft menyebut saat ini sudah ada satu unit pesawat dengan modifikasi New Utility Nose yang diserahkan ke customer. New Utility Nose ditawarkan sebagai bagian dari pesawat baru atau berupa modfikasi dari pesawat eksisting.
Beechcraft King Air 350i saat ini juga digunakan oleh Puspenerbal TNI AL, yakni berperan sebagai pesawat angkut VIP/VVIP. Persisnya satu unit King Air 350i dengan nomer U-6401 saat ini digunakan dalam jajaran Skadron Udara 600 Puspenerbal.
Lepas dari payload tambahan pada New Utility Nose, King Air 350 punya payload standar 1.600 kg. Pesawat dengan mesin 2x Pratt and Whitney PT6A-60A turboprops ini diawaki oleh dua orang dan dapat membawa delapan penumpang.
Bila Puspenerbal menggunakan King Air 350i sebagai angkut VVIP di Skadron Udara 600, sebaliknya TUDM (Tentara Udara Diraja Malaysia)/RMAF mengoperasikan varian lain dari pesawat jenis ini untuk tugas meronda laut.
Persinya TUDM mengoperasikan empat unit Beechcraft King Air B200T MPA. Sebagai peronda laut, King Air milik AU Malaysia ini sudah dilengkapi radar Ocean Master 400 serta AMASCOS (Airborne Maritime Situation Control System), serupa dengan yang dipakai pada CN-235 220 NG MPA yang dioperasikan Skadron Udara 800 TNI AL. Lain dari itu, King Air B200T MPA juga disematkan Telephonics RDR-1700 radars. (Bayu Pamungkas)
King Air B200T MPA milik AU Malaysia gak sebanding dng CN-235 MPA milit TNI AU yg terbaru. CN-235 MPA milit TNI AU lebih Strong Bingit ketimbang King Air B200T MPA milik AU Malaysia.