Update Drone KamikazeKlik di Atas

Bedah Meriam 2A70 – Senjata Utama Pada Ranpur Amfibi BMP-3F Korps Marinir

Berdasarkan informasi dari siaran pers Kementerian Pertahanan Rusia (21/4/2020), dikatakan bahwa Angkatan Darat Rusia di tahun 2020 ini akan menerima lebih dari 100 unit BMP-3 IFV (Infantry Fighting Vehicle). Meski tak disebutkan secara persis varian BMP-3 IFV yang bakal diterima AD Rusia, namun merujuk dari siaran pers, konfigurasi persenjataan pada BMP-3 IFV Rusia terlihat mirip dengan BMP-3F yang kini dioperasikan oleh Batalyon Tank Amfibi Resimen Kavaleri Korps Marinir.

Baca juga: Kemhan Datangkan Munisi UOF-2T 100mm dari Ukraina untuk Tank BMP-3F

Disebutkan bahwa konfigurasi persenjataan BMP-3 IFV terbaru AD Rusia masih mengandakan kombinasi meriam 2A70 kaliber 100 mm kanon 2A72 kaliber 30 mm dan senapan mesin sedang coaxial PKT kaliber 7,62 mm. Dalam tulisan singkat kali ini, kami kupas sekilas karakteristik dari meriam 2A70 yang menjadi senjata utama pada BMP-3 IFV.

KBP Instrument Design Bureau selaku pengembang meriam 2A70, yang juga menjadi pengembang sistem hanud Pantsir dan rudal Kornet, membeberkan beberapa informasi terkait spesifikasi meriam kaliber 100 mm yang dapat meluncurkan rudal anti tank dari larasnya tersebut.

Dengan kaliber 100 mm, meriam 2A70 low velocity pada prinsipnya dapat memuntahkan dua jenis munisi artileri, yaitu 3UOF17 dan 3UOF19, dimana kedua munisi berkarakter HE (High Explosive)-fragmentation. Tidak itu saja, meriam 2A70 dapat melepaskan rudal anti tank 9M117M1 Arkan (kode NATO AT-10 Stabber). Menurut keterangan resmi, kecepatan tembakan adalah 10 kali tembakan dalam satu menit. Sementara kecepatan luncur proyektil 3U0F17 adalah 250 meter per detik dan 355 meter per detik untuk 3U0F19.

Salah satu yang unik, munisi BMP-3F Korps Marinir ternyata juga dipasok oleh Ukraina, yang notabene ‘berseteru’ dengan Rusia. Jenis munisi yang didatangkan dari Ukraina adalah UOF-2T kaliber 100 mm high explosive buatan Tasko Corporation. Munisi UOF-2T dilengkapi fuse RGM-2M produksi KP Shostkinsky.

Bobot meriam 2A70 mencapai 332 kg dan dari sisi kinerja, jarak tembak efektif meriam ini hingga 6.500 meter. KBP yang bermarkas di Tula menggambarkan meriam 2A70 sebagai powerful multipurpose infantry support gun. Hal ini terutama ditujukan pada kemampuan meriam untuk memukul personel musuh (baik yang terlindung dan di tanah terbuka), kendaraan dan basis perkubuan lawan.

Baca juga: 9M117M1 Arkan – Rudal Anti Tank Andalan Tank BMP-3F Marinir TNI AL

Khusus untuk meluncurkan rudal anti tank, proyektil rudal menggunakan panduan laser. Karakteristik rudal 9M117M1 Arkan yaitu mampu menghadapi jamming dari radio dan optik. 9M117M1 Arkan kaliber 100 mm punya kecepatan luncur 1.500 meter per detik. Dengan hulu ledak HEAT-T, rudal Arkan yang juga telah dimiliki Korps Marinir ini, sanggup menghajar sasaran sejauh 5.500 meter, sementara jarak tembak minimal dipatok 100 meter. (Haryo Adjie)

21 Comments