Bakamla Uji Tembak Kanon Aselsan SMASH di KN Nipah 321
|
Bahwa kapal patroli Bakamla akan dilengkapi kanon otomatis – remote control weapon station (RCWS) – sudah banyak disebut dalam berbagai pemberitaan, bahkan jenis kanon yang akan dipasang pun sudah diketahui, yaitu SMASH kaliber 30 mm buatan Aselsan, manufaktur persenjataan dari Turki. Dan belum lama ini ada kabar, bahwa kanon SMASH telah diuji tembak di salah satu kapal patroli Bakamla.
Baca juga: Aselsan SMASH 30mm – Opsi Lain Kanon RCWS untuk Kapal Patroli
Dikutip dari akun Twitter @abe_accrord, diperlihatkan video pendek berdurasi 27 detik tentang uji tembak kanon SMASH di KN Nipah 321. Sedikit catatan, KN Nipah merupakan kapal patroli Bakamla yang pada 12 September 2020 berhasil melakukan pengusiran pada kapal patroli penjaga pantai Cina – China Coast Guard 5204 yang memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Natuna Utara.
Kapal ini diluncurkan pada Oktober 2019 yang dikhususkan sebagai penjaga perbatasan. Kapal buatan PT Citra Shipyard, Tanjung Uncang, Batam, ini diluncurkan bersama dua kapal lainnya pada waktu bersamaan, yakni KN Marore 322 dan KN 323. Kapal patroli ini memiliki dimensi panjang 80 meter, lebar 7,9 meter, tinggi 14,4 meter. Sedangkan kecepatannya mencapai 22 knots dan memiliki mesin penggerak 2 unit MAN/2862LE433.
🇹🇷 Aselsan SMASH RCWS has installed at @HumasBakamlaRI Ship KN Nipah pic.twitter.com/uZd1O1RgqD
— Nebuchanedzar (@abe_accord) March 8, 2022
Konstruksi kapal keseluruhannya terbuat dari bahan baja dengan muatan 34 orang prajurit. Sejumlah perlengkapan sudah tersedia pada kapal ini untuk menunjang kegiatan patroli, seperti water cannon, hingga perahu sekoci. Saat kegiatan pengusiran pada kapal patroli Cina di Laut Natuna, KN Nipah belum dipersenjatai secara khusus, kalau pun ada hanya senjata perorangan yang dibawa anggota.
Tentang kanon SMASH, dibentuk dalam konfigurasi yang terdiri beragam sensor yang dikendalikan secara remote dan terintegrasi, diantara seperti sensor elektro-optik internal untuk pengoperasian otonom dan operasi siang serta malam hari. Dan kubah senjata sudah mengadopsi stabilized turret dan automatic target tracking, yang mencakup fungsi detect, track and fire on the move. Kesemuanya diracik dalam sistem ballistic computation.
Dari spesifikasi, SMASH dapat memuntahkan 200 peluru dalam satu menit. Pola alur munisi ke laras mengadopsi model dual feed, dimana pada masing-masing feed mengarah pada kotak magasin, dimana isi satu kotak magasin terdiri dari 75 munisi.
SMASH dapat berputar 360 derajat, sementara laras dapat bergerak mulai dari -15 sampai 60 derajat, dengan kecepatan gerak laras 60 derajat per detik. Selain dikendalikan secara remote, sistem senjata ini dapat ditembakan otomatis dengan targets assigned dari C3 system atau target designator. (Gilang Perdana)
Betul itu manakala coast guard cina bersenjata berat layaknya fregat kawal rombongan nelayan curi ikan, coastguard kita standby manis dan segera lapor bu Retno untuk atasi kejadian, begitu kapal nelayan cina penuh ikan dan pergi, selesai juga masalah
Dimana mana fungsi penjaga pantai adalah penjaga kedaulatan awal sebagai non lethal force, untuk usir kapal nelayan asing dan penjaga pantai cina yg ngawur itu, cukup dilayani pakai coast guard
@Tukang Ngitung, Ph.D tidak perlu mengeluarkan isu isu menyesatkan seperti gerilya laut, perbekalan dan pergeseran pake kapal Polairud, sudah cukup isu isu hitung menghitung, ramal meramal yg tidak berwujud fisiknya, jangan misleading pembaca
Bakamla, KPLP, KKP, polairud dan BC adalah bagian dari Komcad di laut dan udara. Saat keadaan darurat perang tidak ada lagi yang akan mempermasalahkan keberadaan mereka sebab lebih banyak kapal tersedia untuk melakukan gerilya laut.
Kapal polairud yang terbesar hanya punya panjang 73 meter yaitu KP Yudhistira sebesar Parchim Class. Mestinya Polairud juga punya lebih banyak kapal patroli 90 meter yang bersenjata dan kapal2 pendarat panjang 99 meter untuk pergeseran pasukan dan perbekalan.
Min angkat beritanya KRI teluk PALU yg diresmikan KASAL pada tanggal 9 Maret 2022 kemarin
Scara spek KN Nipah ini sama dgn kapal patroli 60m TNI AL yg bbrp waktu lalu mulai dibangun. Bekal senjatanyapun jg 11-12. Fungsi/rolenya pun sama..yg beda instansi yg mengoperasionalkan. Apa mmg ada tumpang tindih diantara kedua instansi tersebut?knapa fungsi patroli tidak dijadikan satu aja di salah satu instansi shg komandonya lebih efisien dan terorganisir.