Babcock Lakukan First Steel Cutting Pembangunan Unit Perdana Frigat Arrowhead 140 (Type 31)
|Nama frigat Arrowhead 140 dalam beberapa hari ini menjadi buah bibir di Tanah Air, pasalnya PT PAL Indonesia telah mengantongi Licence Agreement dari Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock), untuk dua unit frigat Arrowhead 140 yang akan dibangun di fasilitas produksi PT PAL Indonesia di Surabaya. Dan masih terkait sensasi frigat buatan Inggris tersebut, rupanya hari Kamis (23/9/2021) menjadi momen bersejarah bagi debut frigat Arrowhead 140.
Bertempat di fasilitas Babcock di Rosyth, Skotlandia, telah dilakukan first steel cutting alias pemotongan plat baja pertama dari frigat Arrowhead 140 pesanan Angkatan Laut Inggris. Oleh Inggris, Arrowhead 140 diberi label sebagai frigat Type 31. Dan unit perdana Type 31 pesanan AL Inggris yang sekaligus mengawali produksi pertama frigat Arrowhead 140 jatuh kepada HMS Venturer.
Dikutip dari navyrecogntion.com (23/9/2021), disebutkan frigat Type 31 akan dibuat dengan lini panel yang dilengkapi teknologi pengelasan robot serta mesin manufaktur semi otomatis. Dalam siaran pers, Babcock mengatakan pihaknya akan menggunakan praktik pembuatan kapal modern, memungkinkan Babcock untuk meningkatkan otomatisasi dan menciptakan efisiensi yang signifikan dalam jadwal pembuatan.
Seremoni first steel cutting ini diadakan hanya satu minggu setelah Babcock mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kontrak ekspor pertama untuk frigat Arrowhead 140 melalui perjanjian lisensi desain dengan PT PAL Indonesia. Selain itu, Babcock juga telah terpilih sebagai salah satu kandidat untuk memberikan solusi desain potensial dalam program fregat Miecznik (Swordfish) Polandia.
Frigat Type 31 (Inspiration Class) sebelumnya dikenal sebagai frigat Type 31e atau General Purpose Frigate (GPF), yakni kelas frigat yang direncanakan untuk memasuki layanan dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada tahun 2020-an bersama dengan kapal selam Type 26.
Secara umum, frigat Type 31 dimaksudkan untuk menggantikan beberapa frigat Type 23, yang dua unit mulai dijual sebagai kapal perang bekas pakai. HMS Venturer dijadwalkan akan selesai secara struktural dan di diluncurkan pada tahun 2023. Total ada lima unit Type 31 yang akan dikirimkan kepada AL Inggris sampai tahun 2028, dengan kapal terakhir akan diterima pada tahun 2030. Pada 12 September 2019, Kementerian Pertahanan Inggris menyetujui pemberian mahar senilai US$1,5 miliar untuk pembuatan lima frigat Type 31.
Fasilitas produksi Babcock untuk pembanguan Arrowhead 140 diberi nama ‘The Venturer Building,’ sesuai dengan nama kapal pertama yang dubuat. Struktur bangunan senilai £60 juta ini luasnya 147 x 62 x 42 meter dan memiliki ruang untuk perakitan dua unit frigat Type 31 secara pararel. Frigat Type 31 memiliki berat sekitar 5.700 ton dengan panjang 138,7 meter dan lebar 19,75 meter. (Gilang Perdana)
@Agato Sugimura :
Tahukah anda dalam beberapa kali percobaan dari roket tersebut terdapat keretakan di salah satu bidang strukturnya?
Jika diibaratkan mobil “Mikrolet” dipasang mesin Ferrari, sudah pasti sasis dan body ataupun komponen pendukung lainnya tidak akan mampu melesat secepat untuk mengimbangi mesin Ferrari.
Bicara dimensi ataupun lainnya tanpa ditunjang ilmu yang memadai sama saja tukang menghayal 😅😅😅
Ukuran RHan 450 secara dimensi tak jauh beda dengan Iskander. Ada potensi ke arah itu. hingga range 500-700 km. Tapi tetap terbentur MTCR karena kita bukan anggota
@WK, Rhan 450 itu dari dimensinya sangat mungkin buat mencapai jarak 500 km. Kalo dibuat dua stage jarak 1200-1500 km bisa dicapai. Kalo RX-720 juga jadi jangkauannya bisa ditingkatkan dgndua stage sampai 3000-5000 km. So, membuat ICBM buat Indonesia itu mungkin aja. Yg susah tinggal komitmen pemerintah Ama dana risetnya aja. MTCR bisa dilalui kalo mau. Contohnya ya Korut dan Iran, atau Korsel, Pakistan dan Turki.
@Dul, jumlah kapal perang dan kapal selam Indonesia buat Melindungi Natuna kalo konflik pecah aja masih kurang, apalagi melindungi 1 LHD. Butuh berapa banyak kaprang dan kasel hanya untuk membuat task force?? Kalo mau aman, perkuat aja deck landasan di LPD yg ada sekarang biar bisa didarati F-35 B, kalo mau lebih out of the box ya bisa pake Fregat yg diperkuat deck landasan buat didarati F-35 B.
Cuma brharap blm ada letusan senjata d perairan laut Natuna utara, krn Indonesia blm siap u brperang. Tp apapun kondisinya qt hrus antisipasi segala kmungkinan trburuk yg trjadi.
@ayam jago : hehehehe…
Asalkan jangan terulang kembli kita kontrak ekspor gas dengan harga flat seperti beberapa dekade yang lalu…
Meskipun beberapa dekade kemudian direvisi ada kenaikan…
Sebenarnya masih ada beberapa spot sumber alam kita di laut dan daratan yang masih butuh riset lebih lanjut.
@Zul hire : ICBM?
Membuat roket saja masih dibawah 500 km, membuat peluru kendali / rudal pengembangannya masih terus berlanjut…
Untuk jenis ICBM yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir tidak semudah kita berkomentar.
Meskipun kita memiliki bahan dasar, untuk menghasilkan unsur nuklir dengan berat gram butuh alat khusus, proses panjang, tenaga ahli yang handal dan sebagainya, bahkan kemahiran kebijakan politik luar negri pun menjadi faktor utama.
ICBM masih jauh mas bro…
Diantara poin yang sedang dilaksanakan saat ini adalah pengembangan roket dan rudal.
@Dul : Benar, kita membeli lisensi design Type-31 dan akan dirakit dengan system perakitan sama seperti Iver Huitfeldt, lalu untuk kaselnya tidak ada berita, akan tetapi jika benar kita jadi mendatangkan Type-31 di grup lainnya beredar bahwa kita juga akan mendapatkan hibah kaprang, tapi entah tidak disebutkan lebih lanjut.