Update Drone KamikazeKlik di Atas

AU Singapura Resmi Pensiunkan Pesawat Tanker KC-135R Stratotanker

Bila Indonesia masih dalam tahap menimbang-nimbang akuisisi pesawat tanker multirole, maka lain halnya dengan Singapura, negara dengan postur kekuatan militer paling ‘kekar’ di Asia Tenggara ini diwartakan baru saja resmi memensiunkan KC-135R Stratotanker. Persisnya Skadron 112 yang bermarkas di Lanud Changi telah mengakhiri masa tugas empat unit KC-135R yang telah dioperasikan AU Singapura (RSAF) sejak 1996.

Baca juga: KC-135 Stratotanker – Lekat dengan F-16 TNI AU, Inilah Pesawat Tanker dengan Populasi Terbesar

Dikutip dari Janes.com (11/11/2019), langkah memensiunkan KC-135R lantaran AU Singapura telah menerima pesawat tanker generasi baru yang lebih canggih dan punya kapasitas lebih besar. Seperti diketahui, dari enam unit Aibus A330-200 MRTT (Multirole Tanker Transport) pesanan Kementerian Pertahanan Singapura, tiga unit diantaranya telah diterima AU Singapura pada 20 Juni 2019.

Dan tak berselang lama setelah tibanya unit ketiga Airbus A330 MRTT, maka pada 26 Juni 2019, KC-135R RSAF melaksnakan penerbangan terakhir. Meski baru diterima AU Singapura pada 1996, pesawat tersebut statusnya adalah eks milik AU Amerika Serikat. Dari empat unit KC-125R milik Singapura, yang paling tua adalah buatan 1959.

KC-135R Stratotanker RSAF dengan latar Airbus A330 MRTT

Sudah barang tentu, serangkaian upgrade, retrofit, termasuk repowering telah dijalankan Singapura untuk mempertahankan kinerja KC-135R. Bahkan pada KC-135R Singapura juga pernah ditugaskan di Timur Tengah dalam misi mendukung jet tempur koalisi dalam operasi serangan ke basis ISIS.

Kini, AU Singapura tengah memantapkan posisi dalam penggunaan penuh Airbus A330 MRTT. Sempat tersiar kabar bahwa A330 MRTT mengalami masalah saat proses air refueling dengan metode boom pada F-15SG, namun hal tersebut kini telah dapat dipecahkan masalahnya.

Dengan pensiunnya KC-135R Statotanker RSAF, belum diketahui nasib kedepan empat unit pesawat tanker legendaris dari basis Boeing 707 tersebut. Dengan terbatasnya tempat di Singapura, besar kemungkinan pesawat tanker ini akan menjadi penghuni gurun di AS atau Australia.

Singapura mengakuisi empat unit KC-135R pada 1996 dengan nilai US$280 juta, dimana saat itu AU Singapura juga telah mengoperasikan empat pesawat tanker KC-130B dan satu KC-130H Hercules.

F-15SG sedang melakukan air refueling dengan KC-135R.

Dirunut dari sejarahnya, KC-135 Stratotanker terbang perdana pada 31 Agustus 1956 dan mulai resmi dioperasikan satu tahun kemudian. Diproduksi oleh Boeing hingga tahun 1965, total ada 803 unit KC-135 yang berhasil dibuat. Hebatnya sampai tahun 1990, sekitar 600 unit Stratotanker masih beroperasi, menyiratkan kehandalan KC-135 pesawat tanker yang juga bisa berperan sebagai angkut kargo.

KC-130 AU Singapura sedang melakukan demo air refueling dengan F-5S.

Baca juga: KC-10 Extender – Serba Serbi Pesawat Tanker ‘Pendukung’ Ferry Flight F-16 TNI AU

Dari beberapa tangki, total bahan bakar yang dapat disalurkan oleh Stratotanker adalah 90.719 kg. Dengan dilengkapi dengan side door cargo, total payload kargo yang dapat dibawa KC-135 adalah 37,6 ton. Ruang kargo dapat pula disukap sebagai kabin angkut, dengan membawa 80 penumpang. Berbeda dengan Boeing 707, KC-135 juga dilengkapi crew hatch, sehingga awak kabin dan kru pesawat dapat keluar masuk pesawat tanpa dukungan tangga konvensional yang biasa disediakan di bandara.

Seperti halnya Airbus A330-200 MRTT, KC-135 Stratotanker dapat melayani dua mode air refueling, yakni dengan mode hose dan boom. (Haryo Adjie)

5 Comments