AU Filipina Resmi Terima Helikopter Hibah AH-1S Cobra dari Yordania
|Rupanya lumayan lama bagi Filipina untuk mengakuisisi helikopter serang AH-1S Cobra. Meski jumlahnya hanya dua unit, sejak tahun 2018 perjanjian hibah dari Yordania sudah dijalankan, namun baru pada 19 November 2021, unit perdana helikopter battle proven ini resmi diterima Angkatan Udara Filipina.
Baca juga: Terima Helikopter Serbu, Filipina Jadi Negara Pengguna Kedua AH-1F Cobra di Asia Tenggara
Dikutip dari pna.gov.ph (19/11/2021), disebutkan salah satu dari dua helikopter Bell AH-1S Cobra AU Filipina telah tiba di markas 15th Strike Wing di Pangkalan Udara Mayor Danilo Atienza (MDAAB) di Sangley Point, Cavite City pada Kamis lalu. Hadirnya AH-1S Cobra akan melengkapi keberadaan helikopter serang ringan MD-520MG dari 20th Attack Squadron.
Awalnya, yang bakal diterima AU Filipina adalah varian AH-1F Cobra, namun dari rilis disebutkan yang diperoleh adalah AH-1S. Rancangan AH-1F Cobra berasal dari pengembangan AH-1S, atau dikenal juga sebagai AH-1F Modernized Cobra. Ciri khas AH-1F dapat diketahui dari keberadaan air data sensor yang dipasang pada sisi kanan kanopi. Pada awalnya, Yordania menawarkan hibah empat unit helikopter Cobra ke Filipina, namun akhirnya hanya dua unit yang disetujui untuk diambil oleh Filipina.
Nah, kedua helikopter Cobra ternyata sudah dikirimkan cukup lama dari Yordania, persisnya menggunakan pesawat kargo Antonov An-124, pada 26 November 2019, dua unit AH-1S sudah dikirimkan ke Filipina via Lanud Clark. Setelah tiba di Filipina, AH-1S kemudian di cat ulang, dari yang tadinya berwarna loreng coklat khas gurun menjadi abu-abu terang. Tidak diketahui persis, mengapa begitu lama penyiapan helikopter tersebut.
Persenjataan utama AH-1S Cobra adalah kanon gatling tiga laras Gatling M197 kaliber 20 mm. Kemudian pada stub wing, umumnya Cobra membawa roket FFAR/Hydra kaliber 70 mm dan rudal anti tank TOW, jenis rudal dengan optical track yang mengandalkan Wire Command-Link Guided. Sebagai elemen pertahanan, AH-1F Cobra dilengkapi chaff and infrared jamming flares dengan M130 general purpose dispenser. Beberapa AH-1F Cobra telah menerima upgrade C-NITE, yang memungkinkan penembak untuk menetapkan dan memperoleh target pada malam hari atau dalam kondisi cuaca yang buruk.
Baca juga: Lawan Kebakaran Hutan, AS Punya Helikopter ‘Serang’ Firewatch Cobra
Mengandalkan mesin tunggal, dapur pacu AH-1S Cobra disokong Allied Signal Engines (ASE) T53-L-703 yang menghasilkan tenaga 1.800 SHP. Sementara kecepatan maksimum AH-1F adalah 275 km per jam, meski secara teori bisa tembus sampai 350 km per jam. Dengan bahan bakar penuh, jarak jelajah heli ini hingga 600 km. Ketinggian terbang maksimum dipatok sekitar 3.400 meter dari atas permukaan laut. (Bayu Pamungkas)
@distanata ya di Bobcat plan yg ditulis Menhan sendiri dan dulu wawancara dengan bekas komandan skadron 11 puspenerbad direncanakan penambahan jumlah AH-64E, kita liatlah berapa yg nambah dan penting juga Hellfire nya juga
Hohoho
3 komen pertama disini cocok jadi bahan lawakan. Lucu bingits!!
Pinoy anggota MNNA tapi anggaran militernya ternyata 1/8 negara kita tercinta yang hobi ngutang dan ikhlas menerima serta mencari barang hibah. Separuh anggaran militer pinoy saja hasil malak Amriki. Kita saja hobi hibah barang bekasan apalagi pinoy
Cobra dan Apache baru lebih mahal daripada FA50 & Falcon gurun
Justru Alman Helvas kasih bocoran dimulainya negosiasi penambahan Apache lho di grup yang saya ikuti. 2 hari ini (19-20 November) pembicaraan intensif dengan kemenhan.
16 unit lho yang kita minta
Suara fansboy rosikin ternyata tak didengar sama sekali oleh pemerintah
Kini Mi35 yang tak ada kejelasan!!
Dihibahkan ke pinoy sebab alutsista buatan lapak sono klo sdh tua, boros pemeliharaan dan rewel operasionalnya. Tidak spt buatan Rusia, sekali dipakai pasti langsung untung terus…terus…terus…😁😁😁
Ya. Salaamm..🙂🙂🙂
beli cat nya kudu ijin amerika…. wkwkw.
Dikasi hibah karena apa ya…..
Itu lama udah pasti lagi ribet urusan sama US. Jual alutsista US bekas perlu ijin kongres segala macam