Update Drone KamikazeKlik di Atas

AU Filipina Borong Tiga Unit C-130J-30 Super Hercules, Unit Perdana Tiba Juli 2026

C-130J-30 (long body)

Seiring meningkatnya ketegangan dengan Cina dan kian mesranya kerja sama militer dengan Amerika Serikat, maka Filipina mulai menggenjot postur kekuatan militernya. Dalam segmen pesawat angkut, militer Negeri Pinoy bisa dikata sangat tertinggal di Asia Tenggara, padahal sebagai negara kepulauan, keberadaan pesawat angkut berat sejenis C-130 Hercules sangat dibutuhkan.

Baca juga: Baru Enam Bulan Dioperasikan, AU Filipina Kehilangan C-130H Hercules

Saat ini, Angkatan Udara Filipina hanya mengoperasikan empat unit C-130B/H Hercules yang berasal dari bekas pakai militer AS. Sementara satu unit C-130H jatuh dalam kondisi total loss pada 4 Juli 2021. Seolah menyiratkan kebangkitan militer, Filipina akhirnya mengikuti jejak Indonesia, yakni mengakuisisi pesawat angkut C-130J-30 Super Hercules.

Dikutip dari philstar.com (17/10/2023), Departemen Pertahanan Nasional (DND) Filipina menyetujui akuisisi tiga pesawat C-130J-30 untuk angkatan udara Filipina. Menurut DND, Super Hercules tersebut akan dikirim dalam periode Juli 2026, Oktober 2026, dan Januari 2027. Akuisisi ini dimulai pada tahun 2021, sebagai bagian dari Second Horizon of the Armed Forces of the Philippines Modernization Program.

“C-130J Super Hercules akan meningkatkan kemampuan pengangkutan udara kami guna mendukung operasi militer dan upaya pembangunan nasional lainnya termasuk operasi bantuan pada saat terjadi bencana,” ujar Kolonel Ma. Consuelo Castillo, juru bicara AU Filipina. Pesawat ini akan diproduksi oleh Lockheed Martin dan didatangkan dalam kondisi baru.

Militer Filipina menyebut mengalami kekurangan pesawat angkut berat. “Pesawat-pesawat ini sangat penting untuk pengerahan aset atau sumber daya pemerintah secara cepat dalam menanggapi keadaan darurat.” Menurut Angkatan Udara Filipina, hanya ada empat aset C-130 yang tersedia dan digunakan untuk tujuan kemanusiaan.

(Lockheed Martin)

Dalam mengatasi kekurangan aset, Custodio merekomendasikan pembelian lebih banyak pesawat C-130 sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi masalah operasional akibat penggunaan yang berlebihan. Lantaran unit yang sangat terbatas, aset pesawat yang ada cenderung dioperasikan ‘terlalu keras.’

Custodio lebih lanjut menekankan pentingnya mempercepat pengiriman pesawat, terutama mengingat dekatnya ancaman militer dan alam.

Baca juga: AS Hibahkan 3 Unit C-130 Hercules dan 4 Kapal Patroli (Island dan Protector Class) untuk Filipina

Selain empat unit C-130 Hercules, AU Filipina mengoperasikan pesawat angkut yang lebih kecil, seperti NC-212i (2 unit), C-295 (7 unit) dan Fokker F-27 (2 unit). (Bayu Pamungkas)