Antonov An-26 Rusia Jatuh di Hari Awal Invasi ke Ukraina – Pesawat Angkut yang Bisa Jadi Pembom
|
Saling klaim keunggulan dalam konflik bersenjata sudah lazim terjadi, menjadikan informasi yang diterima kadang simpang siur. Dan terkait invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, ada satu yang dipastikan jatuh dan terkonfirmasi oleh pihak yang berwenang. Yakni insiden jatuhnya Antonov An-26 di Wilayah Voronezh, Rusia Tengah, yang notabene berdekatan dengan perbatasan Ukraina.
Baca juga: Helikopter Serang Kamov Ka-52 Rusia Jatuh di Ukraina, Disengat Rudal Stinger?
Meski dicatat sebagai pesawat angkut pertama yang jatuh dalam perang terbuka Rusia vs Ukraina, namun, jatuhnya An-26 diklaim Rusia bukan karena tembakan dari pihak Ukraina. Dikutip dari situs Kantor Berita Rusia – Tass.com, disebutkan bahwa informasi awal jatuhnya An-26 akibat masalah teknis dan tidak ada kerusakan di darat, karena pesawat crash di area yang tidak berpenghuni.
Masih dari sumber yang sama, dikatakan An-26 nahas tersebut diawaki 5 orang dengan muatan pengiriman kargo militer berjawal. Sumber tak resmi menyebut An-26 membawa 22 pasukan infanteri bersenjata lengkap. Dalam insiden ini, kesemua awak dan penumpang dinyatakan tewas.
Tak kenal maka tak sayang, Antonov An-26 (dengan kode NATO Curl) dirancang oleh OKB-156 (kemudian Biro Desain Antonov) pada tahun 1960-an. Basis rancangan pesawat ini berdasarkan modifikasi pesawat penumpang An-24. An-26 Pesawat melakukan penerbangan perdananya pada 21 Mei 1969 dan mulai beroperasi pada 26 Mei 1975. Pesawat turbopop ini diproduksi antara 1969 dan 1986, di pabrik penerbangan di Kiev dan Ulan-Ude. Sebanyak 1.398 pesawat jenis ini diproduksi, dan beberapa ratus di antaranya masih beroperasi hingga saat ini.
An-26 ditenagai 2× Progress AI-24VT Turboprop engines dengan kekuatan masinbg-masing mesin 2.820 hp. Pesawat ini punya kecepatan jelajah 440 km per jam dan mampu menjelajah hingga 2.500 km dengan kapasitas bahan bakar penuh. Ketinggian terbangnya maksimum 7.500 meter dengan kecepatan menanjak 8 meter per detik.
Dalam konfigurasi penumpang, An-26 dapat dilengkapi 40 kursi atau dalam konfigurasi kargo dapat membawa payload hingga 5.500 kg. Yang unik, An-26 memiliki peran sebagai pembom sekunder dengan rak bom di bawah sayap. Rak terpasang ke badan pesawat di depan dan di belakang roda pendarat belakang.
Peran An-26 sebagai pembom banyak digunakan oleh Angkatan Udara Vietnam selama Perang Kamboja-Vietnam dan Angkatan Udara Sudan selama Perang Saudara Kedua Sudan dan Perang di Darfur. Pasukan Rusia juga pernah berlatih menggunakan An-26 sebagai pembom.
Baca juga: Ukraina Luncurkan Antonov An-178-100R – Pesawat Angkut Militer Sedang Pengganti An-12
Lantaran tergolong produk laris dari era Soviet, An-26 juga diproduksi tanpa perjanjian lisensi di Cina oleh pabrik Xian Aircraft. Di Cina, pesawat ini diberi label sebagai Y-14, yang belakangan dikembangkan sebagai Xian Y7. (Maskun)
ho’ohh bnr ditinggL Sendirian ukraina…
President pelawak kena preng Abah abidin?
Kasihan rakyatnya suruh perang lawan super power 😐
Dan akhirnya presiden Ukraina pun menangis sedih ya min. Ternyata dia kena Prank AS dan NATO.
Penyesalan itu memang datangnya selalu terlambat ya min. Permasalahannya AS dan NATO benar2 merinding lihat semua rudal Rusia yg ditembakkan sangat presisi tepat sasaran. Sehingga yg meleset hanya berkisar 5% saja. Bandingkan efektifitas serangan Tomahawk ke Suriah beberapa tahun yg lalu yg efektifitasnya hanya 40%.
Koboi sesungguhnya klo berperang dihadapi sendiri, gak perlu main keroyokan spt yg Sono tuh…😂😂
Ya. Salaammm…..🤣🤣🤣