Update Drone KamikazeKlik di Atas

Angkatan Laut AS Sita 70 Ton Material Bahan Bakar Rudal dari Iran untuk Milisi Houthi

Ilustrasi Dhow.

Untuk pertama kalinnya, Amerika Serikat berhasil mencegat dan menggagalkan pengiriman kapal sipil dari Iran ke Yaman, tentu ini bukan sembarang kapal, melainkan sebuah dhow – kapal layar tradisional dengan satu atau lebih tiang, memakai layar lateen. Meski hanya sebuah kapal layar, namun yang dibawa cukup mengejutkan, yakni 70 ton komponen bahan bakar rudal. Yang diduga sengaja dikirimkan oleh Iran untuk milisi Houthi di Yaman.

Baca juga: Houthi Tampilkan Tiga Rudal Udara ke Udara Buatan Rusia yang ‘Disulap’ Menjadi Rudal Hanud

Dikutip dari abcnews.go.com (16/11/2022), disebutkan Angkatan Laut AS (US Navy) pada Selasa lalu mengumumkan telah menemukan 70 ton material bahan bakar rudal yang disembunyikan di antara kantong pupuk di atas kapal yang menuju Yaman dari Iran.

Angkatan Laut AS mengatakan jumlah amonium perklorat yang ditemukan dapat memberi tenaga lebih dari selusin rudal balistik jarak menengah, senjata yang sama yang digunakan pemberontak Houthi Yaman dukungan Iran.

Peluncuran rudal balistik oleh milisi Houthi.

“Pengiriman jenis ini dan volume bahan peledak yang sangat besar menjadi perhatian serius karena membuat tidak stabil,” kata Komodor Timothy Hawkins, juru bicara Armada ke-5 Angkatan Laut AS yang berbasis di Timur Tengah. PBB sejak tahun 2014 telah memberlakukan embargo dan melarang pengiriman senjata ke Houthi. Perwakilan Iran di PBB mengatakan pada Rabu pagi bahwa pihaknya “mematuhi” larangan tersebut, meskipun Iran telah lama mentransfer persenjataan berupa rudal, roket dan drone ke Houthi melalui jalur laut.

Kapal Penjaga Pantai AS USCGC John Scheuerman dan kapal perusak USS Sullivan menghentikan kapal layar kayu tradisional yang dikenal sebagai dhow di Teluk Oman pada 8 November 2022. Para pelaut menemukan kantong amonium perklorat yang tersembunyi di dalam apa yang awalnya tampak seperti pengiriman 100 ton urea. Sebagai informasi, urea dan pupuk, juga bisa digunakan untuk membuat bahan peledak.

Beberapa drone yang dimiliki milisi Houthi.

Lantaran membawa muatan 70 ton, dhow begitu terbebani dalam pelayaran, sehingga menimbulkan kecurigaan dan bahaya bagi jalur pengiriman di Teluk Oman, rute yang mengarah dari Selat Hormuz, muara sempit Teluk Persia. Tidak mau mengambil risiko bila terjadi ledakan, Angkatan Laut AS akhirnya menenggelamkan kapal tersebut. Empat orang awak dhow kemudian diamankan otoritas keamanan wilayah perairan setempat.

Baca juga: Panavia Tornado IDS Arab Saudi Ditembak Jatuh Rudal Hanud Houthi

Houthi merebut ibu kota Yaman, Sanaa, pada September 2014 dan memaksa pemerintah yang diakui secara internasional ke pengasingan. Koalisi yang dipimpin Arab Saudi yang dipersenjatai oleh AS memasuki perang di pihak pemerintah Yaman, yang berada di pengasingan sejak Maret 2015. Pertempuran tanpa hasil selama bertahun-tahun telah mendorong negara termiskin di dunia Arab itu ke jurang kelaparan. (Gilang Perdana)