Houthi Tampilkan Tiga Rudal Udara ke Udara Buatan Rusia yang ‘Disulap’ Menjadi Rudal Hanud
|Pertengahan Februari ini jagad pemerhati alutsista global dibuat gempar dengan kabar jatuhnya (lagi) jet tempur milik AU Arab Saudi di Yaman. Seperti telah dikupas pada artikel sebelumnya, pada 14 Februari 2020, sebuah Panavia Tornado IDS milik AU Arab Saudi dirontokan lewat serangan hanud pada Jumat malam jam 23.45 waktu setempat. Dari beberapa sumber, disebut sang eksekutor ternyata adalah rudal udara ke udara Vympel R-27T.
Baca juga: Panavia Tornado IDS Arab Saudi Ditembak Jatuh Rudal Hanud Houthi
Dan untuk pertama kali, milisi Houthi dukungan Iran memperlihatkan sosok Vympel R-27T yang telah diubah perannya sebagai rudal darat ke udara alias surface-to-air missiles (SAM). Dikutip dari Janes.com, pada 28 Februari lalu Houthi merilis foto apa yang disebut sebagai Thaqib-1 dan Thaqib-2. Thaqib-1 tak lain adalah modifikasi rudal Vympel R-73 dan Thaqib-2 adalah modifikasi rudal Vympel R-27T. Dimana kedua rudal besutan Rusia tersebut telah diubah fungsinya sebagai SAM.
Bahkan, Houthi juga memperlihatkan Thaqib-1, yang tak lain adalah rudal udara ke udara jarak sedang Vympel R-77 yang lagi-lagi disulap sebagai rudal hanud. Pihak Houthi menyebut perubahan peran rudal, menjadikan jarak jangkau rudal menjadi berkurang.
R-27 (AA-10 Alamo-B) adalah rudal dengan pemandu infrared. Dengan jangkauan maksimum 63 km dan ketinggian luncur 10 km. R-27 punya kecepatan luncur antara Mach 2.5 hingga 4.5, laju luncur rudal terkait dengan kondisi cuaca dan ketinggian. Dari bobot rudal yang sekitar 253 kg, 39 kg diantaranya adalah berat hulu ledak.
Kemudian R-73 (AA-11 Archer), bisa disebut inilah rudal yang punya komparasi full dengan Sidewinder. Serupa dengan Sidewinder, R-73 juga mengincar panas yang dihasilkan target, yakni dengan pemandu sensor infra merah (infrared guided) all aspect. Ini artinya R-73 dapat menghajar target dari beragam sudut dan posisi.
Rudal ini dipersiapkan untuk meladeni dogfight paling berat sekalipun, yaitu hingga level 12G, tidak itu saja, R-73 secara teori dapat dioperasikan dari segala kondisi cuaca, dan hebatnya lagi rudal ini sudah anti jamming. R-73 dapat menguber sasaran hingga kecepatan Mach 2.5. Dari berat totalnya yang 105 kg, 7,4 kg di dalamnya berupa hulu ledak.
Dan yang terakhir, Vympel R-77 (AA-12 Adder), dikenal sebagai lawan tanding bagi rudal AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium Range Air to Air Missile). Kecepatan luncur R-77 adalah Mach 4.5. Untuk jarak jangkau ada dua macam, untuk tipe R-77 (90 km) dan R-77M1 (175 km). Dengan hulu ledak HE (high explosive) fragmenting seberat 22 kg, target dapat dihancurkan dengan mekanisme laser proximity fuze, ini artinya proses peledakan dapat dilakukan tanpa bodi rudal harus mengenai sasaran secara langsung.
Yang unik, ketiga tipe rudal udara ke udara yang disebut di atas, sudah digunakan oleh TNI AU, khususnya sebagai arsenal persenjataan pada jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 Skadron Udara 11 dan Skadron Udara 14. (Bayu Pamungkas)
kayaknya kok terkesan tetap meremehkan houthi dalam kemampuan membuat rudal sendiri. bahkan drone2 juga.
padahal sudah berkali kali houthi mengumumkan dan mengeluarkan produk2 rudal jelajah buatan sendiri yang sangat presisi, drone2 buatan sendiri yang berkemampuan diatas 1000 km dengan bentuk unik.
padahal setahu aku misil sam buatan rusia yang dipunyai yaman, hothi sudah dihancurkan oleh seranagn usa sbelum agresi saudi terjadi. Lagi pula kan marinir USA berkali kali menangkap basah kapal2 yang membawa rudal dan komponen rudal dari iran dan yang terakhir kemarin malah membawa cetak biru untuk pembuatan rudal.
bisa jadi rudal2 di atas dibuat hampir mirip dengan rudal2 buatan russia, tapi reserve engineering.
Houthi itu lepasan dari Yaman, coba anda cari sumber kalau Yaman bisa buat rudal atau alutsista modern lainnya. apalagi sekarang di cap sebagai salah satu negara termiskin di dunia, Impossible, jelas ada bantuan dibelakangnya, dan jelas itu pihak lawan yang memerangi houthi, siapa ? Jelas Iran dan Rusia
apa makna dari kata lepasan..? anda orang malaysia kah?….setahu aku houthi atau ansharullah itu bergabung bersama sama dengan angkatan perang yaman yang dulu mendukung presiden saleh, jadi itu kekuatan yang sangat besar… jangan di kira sebagai pemberontak/perlawanan itu sekelas GPK aceh merdeka atau GPK OPM atau bahkan sekelas Tamil eelam pemberontak srilanka sekalipun. kekuatan mereka lebih hebat pastinya.
Karena kekuatanya sekelas kekuatan militer suatu negara merdeka maka pastinya punya SDM bejibun utk peneliti dan ilmuwanya. kekuatan rudal pemukul balistik sekelas scud dan toscka pun banyak ratusan… apalagi yang buatan sendiri mungkin ribuan.
kalau soal didukung oleh iran dan rusia itu saya yakin sudah pasti ada….tetapi tetap tak bisa meremehkan kehebatan kualitas SDM yaman kaum perlawanan ini.
Karena walaupun mereka terus meremehkan yaman ansarullah/houthi dan Angkatan perangnya mereka akan terus menelan pil pahit….. sebentar itu houthi/ansarullah akan melancarkan serangan besar2an tuh. bahkan mereka mengancam utuk menyerang israel dengan serang rudal dan drone presisi.
Tak usah diladeni @Caligula, dia bahas arahnya ke politik, kelihatan sekali dia dari golongan “You-Know-Who”, ini website tentang alutsista kok malah bahas full politik, pengawuran lagi, panjaaang lagi
Sulit klo sekedar flare, klo bs pakai taktik israel pake dummy,jd rudal tertipu dgn dummy,dummynya terserah bs pake drone abal yg dicantel dipswt baru dilepaskan klo ada ancaman,atau pakai pesawat komersil yg jadwalnya sdh dipantau oleh israel
ya mungkin rudal russia sdh bisa bedakan panas knalpot dan panas flare, yg diuber cuman target utama, apalagi kalo rudal nya high speed … sekali lock sulit pindah kelain hati.
PAK BOWO dan PAK KASAU……kapan anda akan temui HOUTIE untuk belajar dr mereka ???? Mgapaiin beli NASAM lagi??? Pesawat SAUDI UDAH RONTOK. KAPAN PAK ANDA PERGINYA????
yap… F15 dan tornado serta banyak drone2 nya
Mumpung Putin mau dateng siapin daftar rudal2 terbaru dr mr Putin dan beli
duitnya manaaaaaaa? bayar pake duit bro, bukan pake nafsu.. kalo proyek ibukota baru dibatalin, baru bisa borong2.. owkowkowk..
lho…? yang satu cyma nyruh pergi belajar kok yang satu bicaranya masalah borong borong…
kacau
Bener bro @Pasundan mereka ga amati dengan jelas…jadi pada ngebantah semuanya
Belajar dulu flare itu apa, cara melepas flare itu gimana, baru komentar
Klu di balik misal indo vs houti gmn ea?
Lawan opm aj ga kelar”, apalgi gerilyawan houthi yg galak pnya rudal,anti tank misil balistik sistem pertahanan udara..
Bsa keok lngsng
andai Houthi berada pada kondisi dinegara yang nyaman seperti Indonesia niscaya mereka akan menjadi negara yang sangat kuat dan disegani terbukti mereka mampu me reverse engineering lagi rudal2 eks rusia dan cina salut dengan mereka terlepas dari paham politik yang mereka anut, mereka mampu hancurkan tidak saja kapal permukaan tapi bahkan pesawat tempur kondang sekelas Tornado pun mereka sanggup rontokkan, artinya mereka berupaya keras untuk kuasai teknologinya dalam kondisi serba kekurangan dan keterbatasan karena embargo dan peperangan….
Indonesia….maaf masih tidur nyenyak !!!
Di artikel sudah dijelaskan kalau mereka dibantu Iran dan tentunya ada Rusia sendiri dibelakangnya, secara bantuan teknologi mereka jelas tidak ada kekurangan. Rusia sendiri juga berkepentingan untuk uji senjatanya secara diam diam
Tambah F15 sa juga pernah tumbang dan banyak stone dari jenis stone tempur atau pengintai
Tidak ada bukti, karena F-15 sudah kembali dengan selamat di pangkalannya.
di video itu ledakan yang terjadi adalah rudal mengenai active protection system pada F-15, dan rudal meledak prematur, tanpa mengenai pesawat.
terlihat jelas pesawat tetap melaju dan melanjutkan terbangnya
jangan lupakan berapa jumlah apache yang telah dirontokkan….atau berapa jumlah dan apa saja sisitem pertahanan udara yang katanya canggih buatan barat (yang menjadi andalan TNI juga) yang mengelilingi arab saudi yang berhasil dibungkam… dalam serangan rudal dan drone ke kamp minyak aramco sampai dua kali (2019 dan 2020).
wah ngawur, yang rontok itu Mi-17 dan Su/Mig buatan rusia, drone itu fenomena baru dalam persenjataan teror, tidak mungkin ditembak rudal patriot atau rudal lainnya, karena terlalu / sangat kecil dan terbang sangat rendah, sama seperti drone yang dijual bebas bebas dipasan tapi dipasangi bom
kamu aja yang nggak pernah membaca berita kalau ada beberapq apache dan black hawk rontok di perang yaman…. coba aja cek di google dg kata kunci :” helikopter apache ditembak jatuh di yaman :…. ntar bejibun tuh link…
TNI AU harus belajar ke mereka sebagai back up.. mahal lho biaya concert dari AAM ke SAM bisa sampai triyul an rupiah..
Seperti y rudal ini tidak terpengaruh flare yang di lepaskan pesawat Arab Saudi , Rudal y kalo sudah mengunci sasaran susah pesawat tersebut untuk bisa lolos
Skuadron udara 3? Skuadron udara 14 mungkin min Karena sukhoi di transfer ke skuadron 14 bukan 3 skuadron 3 full f16
Benar sekali, terima kasih atas koreksinya 🙂
Bisa di contoh nih, kita kan punya
Kalo infared malah mudah di kecoh pake flare
Itu buktinya pada tumbang…f18 juga sempat nembakin flare tapi tetep hamsong
tidak ada flare yang dilepaskan dividionya pak dan f-15 tidak jatuh, ledakan yg terjadi adalah ledakan rudal sendiri kena jamm
Di video nya tidak ada lepasan flare dari pesawat arab saudi, mungkin pilotnya sangking takutnya sampai kelupaan
Coba tonton ulang lagi bro , di situ jelas zet tornado Arab Saudi terlihat melepaskan flare terlebih dahulu, tapi tidak ada pengaruh terhadap kuncian missil tersebut
Bukan f18 tapi nornado .. lihat nih amati dan cermati
https://youtu.be/QE7LZFvquP4
Di detik ke 14 terlihat ada pecahan cahaya seperti flare , dan berselang beberapa detik missil Houthi langsung menghantam zet tersebut , seperti haly mirip f18 Arab Saudi
Flare itu tidak satu pak, tapi sekali dilepas itu satu set, bisa 6 – 20 flare per set, 1 pesawat bisa membawa 3 – 12 set, coba anda lihat demo pelepasan dan pemasangan flare buatan barat atau rusia, jadi kalau di video akan terlihat sangat jelas