Angkatan Darat Filipina Resmikan Batalyon Artileri Baru dengan 12 Unit SPH Atmos 2000
|Angkatan Darat Filipina telah membentuk batalyon baru untuk mengoperasikan sistem senjata self propelled howitzer (SPH) beroda ban Atmos (Autonomous Truck Mounted howitzer System) 2000 yang belum lama didatangkan dari perusahaan Israel Soltam Systems (Elbit Systems). Resimen Artileri Angkatan Darat Filipina telah meresmikan unit baru, yakni Batalyon Artileri Lapangan ke-10 yang mengoperasikan 12 unit Atmos 2000.
Baca juga: Filipina Terima Batch Pertama Atmos 2000 Self Propelled Howitzer dari Israel
Dilkutip dari pna.gov.ph (24/6/2022), Juru bicara Angkatan Darat Filipina Kolonel Xerxes Trinidad mengatakan bahwa Batalyon Artileri Lapangan ke-10 akan bermarkas di Fort Magsaysay, 120 km utara Manila.
Inspektur Jenderal Angkatan Dasat Filipina, Mayjen Roy M. Galido, yang mewakili KSAD Letnan Jenderal Romeo S. Brawner Jr., memimpin upacara peresmian. ”Batalyon Artileri yang baru diaktifkan ini tentunya akan memberikan kontribusi bagi kemenangan kita yang berkelanjutan dalam melakukan operasi senjata gabungan,” katanya dalam sambutannya. Batalyon Artileri baru ini dipimpin oleh perwira menengah berpangkat letnan kolonel.
”Sebagai Artilyeros (pasukan artileri), jangan lupakan karakteristik yang menjadikan Anda yang terbaik—kecepatan dan akurasi. Kecepatan dalam memberikan dukungan tembakan yang sangat dibutuhkan untuk pasukan dan akurasi dalam hanya mengenai target yang ditentukan dan menghindari kerusakan tambahan, ”tambah Galido. Sebelumnya, Resimen Artileri AD Filipina mengumumkan telah melakukan uji tembak untuk pertama kalinya menggunakan Atmos 2000.
Mirip dengan TRF-1 CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie) yang dioperasikan Kostrad TNI AD, sistem senjata armed buatan Soltam Systems (Elbit Systems) ini basisnya menggunakan kaliber 155 mm/52 NATO, namun larasnya bisa diganti untuk kaliber munisi 39 dan 45. Uniknya, saat menggunakan munisi kaliber 155 mm/45, howitzer ini dapat melontarkan munisi M-46 kaliber 133 mm buatan Rusia.
Dengan proyektil 155 mm/52 jenis Extended Range Full Bore Base Bleed (ERFB-BB), jarak tembak maksimum Atmos bisa mencapai 41 km. Sementara bila menggunakan proyektil NATO L15 high explosive, jarak tembaknya mencapai 30 km. Atmos dapat pula melontarkan proyektil jenis lama M107 High Explosive yang punya jangkauan tembak 22 km.
Atmos 2000 dapat disiapkan 1,5 menit sampai dilakukan tembakan pertama. Kecepatan tembaknya dibagi dalam moda burst, rapid dan sustained. Bila moda burst digunakan, tiga proyektil dapat ditembakan dalam durasi 15 detik, moda rapid dengan lima proyektil dalam 1 menit dan moda sustained dengan lebih dari 80 proyektil dalam durasi 1 jam.
Baca juga: Atmos 2000 – Pilihan Artileri Filipina untuk Self Propelled Howitzer
Atmos 200 Filipina menggunakan platform truk Tatra 6×6, dalam sekali jalan Atmos dapat membawa 27 munisi. Pada prinsipnya, Atmos 2000 dapat dipasang pada jenis truk lain, menyesuaikan keinginan negara pembeli. Seperti Tatra 6×6 yang digunakan pada Atmos 2000, merupakan truk yang diprodiksi India dibawah lisensi. (Gilang Perdana)
AD,AL mereka bergerak cepat. Tapi kok AU lambat ya.
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Keajaiban Hezret Israil telah memperkuat Philipine Army. Tapi seharusnya kita juga harus memaksa Philipine untuk membeli lebih banyak alutsista kita, seperti Pindad Harimau, Anoa, CN-235-295 dan Cobra, selain LPD. Ancam Philipina, tidak akan mendapat perlindungan dari jika tidak membeli alutsista kita. Kurrraaa ! Laksanakan ! Bravo !
Beberapa tahun ke depan persenjataan Filipina akan makin maju secara kualitas bisa jadi menyalip kita walau secara kuantitas mungkin masih kalah dibanding TNI, akrab dengan Israel karena senjata buatan Israel terkenal canggih, efektif dan jadi panutan banyak produsen senjata utk dibuat turunan nya, semoga makin kuat Filipina
Filipina yg terus berbenah bersiap menghadapi chipeng sang naga serakah…karena perang bisa saja terjadi belajar dari kasus Russia vs Ukraina