Angkatan Darat AS Gelar “GhostEye” di Guam – Radar Pendeteksi Serangan Rudal Balistik Hipersonik

Selain menggeber program Next Generation Interceptor (NGI), yakni sistem pertahanan udara untuk menghadapi serangan rudal balistik antarbenua – intercontinental ballistic missile (ICBM). Amerika Serikat kini juga tengah mengembangkan sistem radar mobile generasi terbaru yang mampu mendeksi jenis ancaman baru di masa depan, termasuk dalam hal ini adalah rudal balistik yang melesat dengan kecepatan hipersonik.

Baca juga: Tangkal Serangan Rudal Balistik ke ‘Homeland’, Northrop Grumman dan Lockheed Martin Berkompetisi dalam Program Next Generation Interceptor

Digarap oleh Raytheon, sistem radar yang dimaksud adalah Lower Tier Air and Missile Defense Sensor (LTAMDS). Sistem radar yang juga disebut GhostEye ini dirancang untuk kebutuhan Angkatan Darat AS (US Army). Bukak sekedar mampu mendeteksi rudal hipersonik, dalam rilisnya Raytheon menyebut bahwa GhostEye mampu mendeteksi sasaran yang terbang dengan kecepatan 1,6 km per detik.

Lantaran dirancang untuk menghadapi sasaran yang bergerak dengan kecepatan fantastis, maka LTAMDS mengadopsi tiga larik antena – larik utama di depan, dan dua larik sekunder di belakang. Desain radar untuk mendeteksi rudal hipersonik ini tak lagi menggunakan model antena putar (rotating antenna), melainkan menggunakan jenis antena dengan sudut tetap.

Ketiga antena larik pada LTAMDS bekerja sama, mendeteksi dan melibatkan banyak ancaman dari segala arah (360 derajat) pada saat yang bersamaan.

Susunan utama kira-kira berukuran sama dengan susunan untukPatriot Air and Missile Defense System, tetapi memiliki kekuatan lebih dari dua kali lipat. Radar ini dirancang untuk US Army Integrated Air and Missile Defense system, selain itu, Raytheon juga berharap GhostEye dapat mempertahankan investasi pelanggan militer yang ada dalam sistem Patriot. Seperti diketahui, sistem hanud Patriot juga punya kapabilitas untuk mencegat serangan rudal balistik.

Dikutip dari defensenews.com (9/8/2023), disebutkan bahwa Angkatan Darat AS telah memulai pengujian pengembangan LTAMDS dalam pendekatan dua fase baru. LTAMDS, akan berfungsi sebagai radar dalam Army’s future Integrated Air and Missile Defense system. Kongres mengamanatkan bahwa Angkatan Darat AS mengirimkan batalyon LTAMDS yang terdiri dari empat sensor pada Desember 2023.

Angkatan Darat AS dalam hal ini memberi Raytheon kontrak untuk membangun prototipe LTAMDS pada tahun 2019. Tetapi pejabat program harus melakukan beberapa penyesuaian selama beberapa tahun terakhir untuk memenuhi persyaratan kongres karena tantangan integrasi dan penundaan rantai pasokan yang disebabkan oleh Covid- 19.

Sejauh ini sudah enam prototipe LTAMDS telah dibuat dan telah menyelesaikan pengujian verifikasi kontraktor beberapa minggu yang lalu di White Sands Missile Range, New Mexico.

Baca juga: Rudal Balistik Hipersonik DF-27 Bisa Menjangkau 8.000Km, Guam Terancam!

Masih dari sumber yang sama, dikatakan bahwa Angkatan Darat AS juga diharuskan untuk menurunkan tiga LTAMDS tambahan untuk pertahanan udara di Guam. AD AS rencananya akan menempatkan sampai lima sistem GhostEye pada tahun 2024 untuk memenuhi kebutuhan Guam. Seperti diketahui, Guam sebagai basis kekuatan militer AS di Pasifik Barat, berada dalam jangkauan seragan rudal balistik hipersonik yang dilepaskan dari pesisir Cina daratan. (Gilang Perdana)

8 Comments