AMX-13 M50 Ontos – Varian Khas Venezuela dengan Senjata Tanpa Tolak Balik

Ada beberapa kesamaan alutsista antara Indonesia dan Venezuela, seperti kedua negara sama-sama mengoperasikan kapal selam Type 209/1300, kemudian di lini ranpur lapis baja, kedua negara merupakan pengguna tank ringan AMX-13 dan Alvis Scorpion. Terkhusus tentang AMX-13, Angkatan Darat Venezuela juga mengoperasikan beberapa varian AMX-13 dalam jumlah besar.

Baca juga: AMX-13 LAR-160 – Self Propelled MLRS Kolaborasi Perancis dan Israel

Seperti halnya yang dilakukan TNI AD, program retrofit pada AMX-13 juga dijalankan Venezuela sejak lama. Bahkan tidak sekedar melakukan retrorif dan upgrade, lebih hebat lagi, AD Venezuela juga berhasil melakukan modifikasi pada AMX-13. Disebut modifikasi, lantaran wujud dan fungsi asasi dari tank ringan ini telah bergeser, terutama dari aspek persenjataan yang diusungnya.

Dari unggahan di lini masa, diketahui Venezuela mengoperasikan jenis AMX-13 yang benar-benar beda. Yang dimaksud adalah modifikasi AMX-13 menjadi ranpur pengusung recoilless rifles (senjata tanpa tolak balik/STTB). Dengan modifikasi pada kubah, enam laras STTB dipasang berjajar, sehingga diharapkan dapat melakukan tembakan salvo untuk menghancurkan sasaran secara maksimal.

Dalam modifikasi tersebut, Venezuela mencomot platform dari jenis senjata yang sudah ada, yaitu M50 Ontos. M50 Ontos adalah self propelled, yaitu senjata yang terpasang pada platform kendaraan tempur. Sementara jenis senjatanya berupa enam laras M40 recoilless rifles kaliber 106 mm. Karena merupakan STTB yang lazim digunakan satuan infanteri, maka proses loading munisi juga berlangsung secara manual.

M40 recoilless rifles yang terpasang di AMX-13 Venezuela bukan jenis senjata baru, pasalnya M40 recoilless rifles yang didapuk sebagai senjata anti tank ini sudah mulai dioperasikan sejak tahun 1955. Senjata buatan AS ini berpendingin udara dan menganut pola tembakan single shot. Nampak dalam foto, di antara laras M40 pada AMX-13, juga disematkan senapan mesin berat M2B kaliber 12,7 mm. Bukan itu saja, pada bagian depan ranpur juga ditempatkan dudukan mortir kaliber 81 mm, lengkap dengan bipod.

Ciri khas M40 recoilless rifles punya panjang laras 3,4 meter dan bobot laras 209,5 kg. Dengan munisi HEAT (High Explosive Anti Tank), kecepatan luncur proyektilnya mencapai 503 meter per detik. Jarak tembak efektif 1.350 meter, sedangkan jarak tembak maksimumnya bisa mencapai 6.870 meter. Bicara tentang pengalaman tempur, jangan ditanya, pasalnya hampir di setiap laga pertempuran besardi seluruh dunia, selalu ada jenis senjata ini.

Walau terbilang jarang digunakan, Indonesia sejak lama telah mengenal jenis senjata ini, senjata tanpa tolak balik sejenis dapat Anda jumpai di koleksi Museum TNI Satria Mandala, Jakarta.

Baca juga: Vespa 150 TAP – Skuter Tempur dengan Senjata Tanpa Tolak Balik

Tipe paling baru yang digunakan TNI adalah SPG-9 Warrior. Resminya senjata ini menyandang fungsi sebagai ATGL (Anti Tank Grenade Launchers) di kaliber munisi 73 mm. SPG-9 Warrior yang digunakan pasukan TNI diketahui merupakan produksi Bularmas, manukfaktur senjata asal Bulgaria. (Bayu Pamungkas)

5 Comments