Vespa 150 TAP – Skuter Tempur dengan Senjata Tanpa Tolak Balik
|Modifikasi pada skuter Vespa klasik sudah lazim dilakukan dimana-mana, namun, sepertinya belum ada modifikasi Vespa yang serevolusioner yang dilakukan untuk kebutuhan pasukan lintas udara (linud) Perancis. Meski bukan alutsista baru, Vespa dua tak klasik ternyata dapat dimodif sebagai kendaraan peluncur senjata tanpa tolak balik (recoilless rifle).
Dengan bekal STTB (senjata tanpa tolak balik), menjadikan Vespa yang ukurannya demikian imut mampu menggasak kendaraan lapis baja ringan. Yang dimaksud disini adalah Vespa 150 TAP (troupes aéroportées) alias pasukan linud Perancis. STTB yang dipasang pada Vespa TAP adalah dari jenis M20 kaliber 75 mm buatan Amerika Serikat. Dengan senjata tersebut, bila menggunakan proyektil HEAT, maka dapat menembus lapisan baja setebal 100 mm.
Dalam gelar operasinya, skuter Vespa 150 ini diterjunkan dengan parasut. Polanya untuk setiap satuan tembak diterjunkan dua Vespa, dimana satu Vespa dilegkapi STTB dan satu Vespa lainnya membawa amunisi. Tentunya kedua proses penerjunan tersebut bersamaan dengan penerjunan dua bikers sekaligus pengawak STTB.
Namun, karena kurangnya perangkat pembidik, senapan recoilless ini tidak pernah ditembakkan dari skuter, kebanyakan STTB dilepas dari skuter, kemudian senjata dipasang pada tripod milik senapan mesin M1917 Browning, yang juga dibawa oleh skuter, sebelum ditembakkan. Tapi dalam keadaan darurat, senjata tanpa tolak balik ini bisa ditembakkan dari frame skuter, bahkan kabarnya saat skuter sedang bergerak sekalipun.
Meski skuter Vespa aslinya buatan Italia, namun Vespa ranpur ini adalah hasil modifikasi dari perusahaan Perancis, Ateliers de Construction de Motocycles et Automobiles (ACMA), yang di dekade 50-an adalah perakit berlisensi untuk Vespa di Perancis.
Baca juga: PF-98 Queen Bee 120mm – Generasi Roket Anti Tank Terbaru TNI AD
Vespa 150 TAP mulai digunakan pasukan linud Perancis pada tahun 1956 dan berlanjut masih digunakan sampai tahun 1959. Tipe skuter yang digunakan mencomot Vespa model VB1T yang populer di kalangan sipil. Dengan mesin dua tak dan kapasitas mesin 150 cc, Vespa tempur yang memudahkan pergerakan pasukan linud ini dapat melaju hingga kecepatan 60 km per jam. (Haryo Adjie)
Konsep ini patut dipertimbangkan TNI lantaran punya mobilitas tinggi,sesuai dgn kontur wilayah kita dan faktor Distributed Lethality daripada ditumpuk di dalam truk atau ranpur APC malah jadi target utama drone.
Ingat konsep tank hunternya pemberontak chechnya melawan batalyon lapis baja Ad Rusia.
Dulu jaman Pak Pur malah punya ide Rhan 450 bisa dibawa 3 prajurit dalam 3 bagian dan dibawa pake motor.
Dipakai loader? Ok.
Memanfaatkan kelincahan, kecepatan dan keleluasaan gerak di tempat/Jalan sempit? Ok.
Tapi jelas tidak cocok di tempat terbuka atau dalam pertempuran kota, dan ada banyak pilihan yang lebih baik daripada vespa atau skuter.
Memang loader bukan fixed emplacement sama motornya. Kuncinya mobilitas dan agility memanfaatkan faktor fisik orang sini yg mana keseimbangannya waktu naik motor lebih baik dripada kebanyakan orang barat gak harus skuter atau vespa toh TNI juga banyak yg pake motor yg lain.
Memang loader bukan fixed emplacement sama motornya. Kuncinya mobilitas dan agility memanfaatkan faktor fisik orang sini yg mana keseimbangannya waktu naik motor lebih baik dripada kebanyakan orang barat gak harus skuter atau vespa toh TNI juga banyak yg pake motor yg lain.
Pertempuran kota? Tergantung.
Da real “Vespa Tempur”
Sepertinya liputan ini sdh pernah ditayangkan bung Admin.