Update Drone KamikazeKlik di Atas

Amerika Serikat Tinggalkan Bandara Kabul, Inilah yang Dilakukan pada Helikopter Serang MD530F

Amerika Serikat per 31 Agustus 2021 telah resmi menarik diri dari Afghanistan, dimana titik tumpuan terakhirnya berada di Bandara Kabul. Seperti telah diulas sebelumnya, jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban membawa konsekuensi berat bagi AS, salah satunya adalah aset militer yang dahulu digunakan pasukan pemerintahan Afghanistan (ANA), telah berpindah tangan secara gratis ke Taliban dengan nilai ditaksir mencapai US$85 miliar.

Baca juga: Taliban Raih Peralatan Militer ‘Gratis’ Senilai US$85 Miliar, Kasus Helikopter Mi-17 Jadi yang Paling Menarik

Ibarat tak rela ‘semuanya’ dinikmati oleh Taliban, rupanya di hari-hari terakhir pasukan AS melakukan upaya sabotase ‘kecil-kecilan’. Tidak dengan merusak alutsista yang ada, tapi setidaknya membuat tidak bisa diterbangkan untuk sementara waktu. Seperti terlihat dari postingan akun Twitter @nabihbulos (31/8/2021), nampak personel Angkatan Darat AS melepas tongkat kemudi (fligt stick) pada helikopter serang ringan MD530F yang ditinggalkan di Bandara Kabul.

Meski tidak dirusak, tapi helikopter tersebut tidak akan bisa diterbangkan oleh Taliban dalam waktu dekat. Tidak hanya helikopter MD-530F, juga diperlihatkan pesawat turboprop A-29 Super Tucano yang di-disabled. Dari catatan AAF Aviation Summary Juni 2021, militer Afghanistan total memiliki 50 unit MD530F, dengan 43 unit laik terbang saat itu.

(Foto-foto: Tangkapan layar video Twitter @nabihbulos)

MD530 termasuk helikopter yang kenyang pengalaman tempur, di tangan pasukan AS, helikopter ini punya sebutan sebagai AH-6 Little Bird, dan jika mendengar nama “Little Bird,” mungkin ingatan Anda akan terbawa pada film Black Hawk Down, ya jenis helikopter inilah yang berjasa melakukan close air support dan menyelamatkan kedudukan pasukan Delta Force dan Ranger AS yang tengah menjadi bulan-bulanan milisi Somalia di Mogadishu.

Meski berasal dari platform helikopter sipil, saat beranjak ke versi militer, terdapat penguatan airframe, baling-baling, sampai pada jenis mesin yang lebih powerfull. Sebagai varian tempur, landing gear telah diperkuat sehingga dapat memuat kapasitas payload sampai 816 Kg. Dengan payload yang semakin besar, maka racikan senjata yang akan dibawa bisa lebih fleksibel. Sebagai heli serang ringan bermesin tunggal, bobot kosong MD530G hanya 885 Kg, dan maximum take off gross weight mencapai 1.701 Kg.

Baca juga: Ditinggal Kabur Pasukan Afghanistan, Milisi Taliban Dapatkan ‘Gratis’ Drone Intai ScanEagle

Bekal senjata pada MD530F adalah M134D Minigun pod 7,62 mm, FM HMP250 Pod 12,7 mm, roket Hydra 70 2,75 inchi, rudal anti tank TOW, dan rudal stinger. MD530F disokong mesin turbin Roll Royce 250-C30. Kecepatan jelajah heli serbu ini 204 Km per jam, dan kecepatan maksimum 282 Km per jam. Sementara jarak jangkaunya mencapai 426 Km dengan endurance terbang 2,5 jam. (Bayu Pamungkas)

14 Comments