Ambisi Joe Biden Kirim MBT M1 Abrams ke Ukraina Terhalang Isu Depleted Uranium, Apa Itu?

Berbeda dengan Jerman yang masih ragu untuk merestui pengiriman Main Battle Tank (MBT) Leopard 2 ke Ukraina, sebaliknya Amerika Serikat mantab untuk mengirim MBT M1 Abrams (belum diketahui variannya) ke laga Perang di Ukraina, persisnya Presiden Joe Biden secara resmi telah mengumumkan rencana pengiriman 31 unit MBT Abrams untuk angkatan bersenjata Ukraina.

Baca juga: Finlandia Siap Kirim MBT Leopard 2A4 ke Ukraina, Tapi Bergantung pada Izin Jerman

Meski sudah ada lampu hijau untuk mengirim M1 Abrams ke Ukraina, namun, faktanya ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan oleh AS untuk penggelaran MBT battle proven yang boros bahan bakar tersebut.

Dikutip dari TheDrive, banyak perhatian yang dicurahkan sebelum Abrams benar-benar dikirim ke Ukraina. Di antaranya adalah kekhawatiran tentang bagaimana komponen elektronik Abrams yang kompleks, ditambah sistem propulsi turbin gas yang membuat MBT ini sangat sulit untuk dioperasikan dan dirawat.

Trophy APS pada MBT Abrams.

Bukan itu saja, kekhawatrian yang mengemuka juga mencakup konfigurasi proteksi. Sesuai kebijakan pertahanan yang dikeluarkan Pentagon, bahwa setiap M1 Abrams yang dijual ke luar negeri harus dalam konfigurasi atau varian eskpor. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh paket proteksi lapis baja yang sangat rahasia yang secara khusus hanya ada pada M1 Abrams milik militer AS. Komponen proteksi yang dimaksud mengandung Depleted Uranium, dan tidak dapat diekspor bahkan ke sekutu utama AS sekalipun.

Dengan kondisi di atas, maka Amerika Serikat tidak bisa begitu saja mengirim M1 Abrams yang ada di arsenal US Army atau USMC ke Ukraina. Sejauh ini, para pejabat AS telah menjelaskan bahwa proses pengiriman M1 Abrams akan memakan waktu berbulan-bulan, bukan berminggu-minggu. Dimana MBT Abrams pertama mungkin tidak akan tiba hingga akhir tahun ini atau bahkan awal tahun depan.

M1A2 Abrams Arab Saudi yang rontok oleh rudal anti tank Houthi.

Selain itu, belum jelas apakah M1 Abrams untuk Ukraina akan merupan produksi yang sepenuhnya baru atau akan datang dari sumber lain. Angkatan Darat AS memiliki ribuan Abrams tua dalam penyimpanan yang dapat disewa kontraktor untuk memperbaruinya ke kondisi seperti baru atau yang dapat digunakan sebagai bantuan untuk membantu pembangunan MBT yang menggunakan campuran komponen baru dan diproduksi ulang (refurbish).

Apa pun yang terjadi, MBT Abrams harus dikonfigurasi ke varian ekspor sebelum dikirim ke Ukraina.

Mulai akhir 1980-an, banyak M1A1 produksi baru untuk militer AS mulai menampilkan paket lapis baja komposit yang mencakup Depleted Uranium (DU), logam yang dikenal dengan kerapatan tinggi. Paket armor yang menggabungkan DU disertakan pada varian seri A2 berikutnya. Banyak M1A1 Amerika yang lebih tua kemudian ditingkatkan dengan proteksi yang lebih baru dan perbaikan lainnya, termasuk ratusan unit yang akhirnya di-upgrade ke standar M1A2.

M1A1 Abrams dengan M153 Protector.

Masalah lapisan proteksi besar kemungkinan akan membatasi seberapa cepat pemerintah AS dapat memasok Abrams ke Ukraina, apa pun sumber tank tersebut. Bahkan jika M1 untuk Ukraina ditarik dari penyimpanan dan dibangun kembali, kemungkinan besar mereka akan memiliki paket lapis baja yang perlu diubah. Ini adalah proses yang rumit, sebagaimana dibuktikan oleh dokumen kontrak yang tersedia untuk umum baru-baru ini terkait dengan penjualan MBT Abrams ke Polandia.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Australia Daratkan M1A1 Abrams dalam Operasi Amfibi

Untuk M1 Abrams varian ekspor, paket armor-nya tidak menyertakan komponen DU. Sejauh ini, General Dynamics Land Systems selaku manufaktur, telah mengekspor beragam varian MBT Abrams ke Australia, Mesir, Irak, Kuwait, Maroko, dan Arab Saudi. (Gilang Perdana)

10 Comments