Ambil Sasaran Eks KRI Sambu 902, Korvet KRI Sultan Iskandar Muda 367 Sukses Uji Tembak Exocet MM40 Block 3
|Sabtu, 7 September 2019 ada momen menarik di Laut Jawa, pasalnya korvet KRI Sultan Iskandar Muda 367 berhasil melakukan uji tembak rudal anti kapal Exocet MM40 Block 3. Latihan tempur laut yang masuk dalam serial Latihan Gabungan (Latgab) TNI Dharma Yudha tahun 2019 ini mengambil sasaran eks KRI Sambu 902, yang tak lain adalah kapal tanker yang belum lama ini dipensiunkan dari kedinasan TNI AL.
Baca juga: Exocet MM40 Block 3 – Rudal Anti Kapal High Subsonic Andalan Korvet TNI AL
Dikutip dari siaran pers TNI AL, disebutkan korvet KRI Sultan Iskandar Muda 367 melakukan penembakan dari jarak 40 nautical mile atau kurang lebih 74 km, dan seperti diperlihatkan dalam video yang dirilis pihak TNI AL, sasaran eks KRI Sambu 902 dapat ditembak dengan tepat. Meski kapal tidak terlihat karam, namun dipastikan sasaran mengalami kerusakan berat alias total lost.
Berdasarkan keterangan dari sumber Indomiliter.com di lingkungan TNI AL, rudal Exocet memang tidak dirancang untuk menenggelamkan kapal, kecuali karena posisi perkenaannya menimbulkan efek kehancuran lebih besar. Seperti contoh, jika titik perkenaan adalah gudang amunisi yang dapat memicu ledakan lanjutan, atau misalkan kena di bagian yang terhubung dengan aliran bahan bakar, sehingga dapat memicu kebakaran besar. Pola kerusakan yang disebutkan tadi mirip dengan efek yang terjadi pada HMS Sheffield dan USS Stark, dua kapal yang tersengat rudal anti kapal AM39 Exocet.
Lihat postingan ini di Instagram
Di arsenal persenjataan Satuan Kapal Eskorta, rudal Exocet MM40 Block 3 digolongkan sebagai alutsista strategis TNI AL yang dapat memiliki kemampuan dalam menyerang kapal permukaan (Anti-Ship Missile), serta mampu menyerang kapal sasaran untuk Coastline or Littoral Attack Mission.
Sebelum menggunakan Exocet MM40 Block 3, armada korvet SIGMA Diponegoro Class mengusung jenis rudal anti kapal Exocet MM40 Block 2. Meski punya dimensi dan berat yang sama dengan Exocet MM40 Block 2, Exocet MM40 Block 3 punya kinerja yang lebih baik. Sebut saja dari jangkauan, bila Block 2 hanya bisa menyasar target OTH (over the horizon) sejauh 120 km, maka di Block 3 jangkauan ditingkatkan hingga 180 – 200 km.
Peningkatkan performa tak lain berkat adopsi pendorong dari jenis Turbomeca TR-40/263 turbojet buatan NAMMO dengan booster roket, sedangkan MM40 Block 2 masih memakai solid propellant dengan booster roket. Meski begitu, dalam hal kecepatan MM40 Block 3 masih sama dengan Block 2, yakni ada di level high subsonic dengan Mach 0.93 ber-high G manuver tinggi (10g).
Implementasi Exocet MM40 Block 3 di korvet Dipongeoro Class juga tak sulit, ini lantaran Exocet MM40 Block 3 dapat diluncurkan dari peluncur (launcher) ITL-70A yang digunakan untuk Exocet MM40 Block 2 tanpa perlu dilakukan modifikasi. Ini dikarekanakan, antara Exocet MM40 Block 2 dan Block 3 punya ukuran panjang yang sama (5,8 meter) dan berat pun identik (870 Kg).
Keunggulan Exocet MM40 Block 3 punya GPS (Global Positioning System) guidance hingga lebih dari 10 waypoint, sehingga bisa menyerang kapal atau sasaran permukaan, dengan sudut serang yang rumit, agar pergerakan rudal ini susah diantisipasi penangkis rudal dari kapal perang lawan.
Exocet MM40 Block 3 punya RCS (Radar Cross Section) yang kecil, dipadukan dengan mesin beremisi panas rendah (low IR signature) membuat MM40 Block 3 diklaim sebagai stealth anti ship missile. Dengan segala keunggulannya, harga rudal produksi MBDA ini memang tidak murah, per unitnya ditaksir mencapai US$3,5 – 4 juta. (Haryo Adjie)
4 juta dollar melayang.. hmmm.. coba tembakan 3 lagi..!
Tidak masalah…daripada Rp. 1.000.000.000.000.000.000.000 melayang
Sebagai negara besar, kita harus meniru Jerman untuk melakukan ekspansi memperluas wilayah.
Tentu saja kita jangan mengulangi lagi kesalahan Jerman.
Pada hakikatnya tidak ada batas negara, yang ada adalah batas kekuatan.
Kita harus kuat. Kalo kita lemah kita bisa jadi bagian dari cina, malaysia atau yg lainnya, dan itu adalah hal yang wajar.
Untuk menjadi negara kuat….ekonomi harus kuat dulu…karena menghimpun kekuatan itu butuh modal/uang.
ekonomi yang kuat…butuh sdm dan infrastruktur yang mumpuni.
tirulah Cina
jangan salah… sebelum cina seperti sekarang. secara militer cina sudah kuat duluan.. seperti era tahun 80 atau 90 an.
untuk membuat ekonomi kuat sangat lama dan belum tentu berhasil kalau tidak sejalan dengan negara donatur sponsor super kuat atau apalah terutama dalam hal ideology. Karena ideologi indonesia itu unik dan berbeda dengan negara kuat lainnya (terutama df negara donatur sponsor terkemuka) tak bisa kita mengandalkan penguatan ekonomi tanpa menyeimbangkan penguatan pertahanan keamanan secara bersama sama dengan penguatan ekonomi. Yang ada nantinya adalah pencaplokan aset dan SDA tanpa perlawanan. yang akhirnya merupakan penjajahan kembali secara perlahan lahan dan bertahap seperti zaman dulu…..apakah kita mau seperti itu?
Diplomasi ekonomi makro wajib ditunjang militer yang kuat.
Sebagai negara besar, kita harus meniru Jerman untuk melakukan ekspansi memperluas wilayah.
Tentu saja kita jangan mengulangi kesalahan Jerman.
Pada hakikatnya tidak ada batas negara, yang ada adalah batas kekuatan.
Kita harus kuat. Kalo kita lemah kita bisa jadi bagian dari cina, malaysia atau yg lainnya, dan itu adalah hal yang wajar.
Luas wilayah besar tapi minim resource, gurun gobi / gurun sahara mau?
tak perlu itu…. perang sekarang tidak seperti zaman hitler perang. hanya dalam hitungan hari atau jam saja perang udah sellesai dg kerusakan yang besar dimasing masing negara peserta. USA dan negara2 maju lainnya kagak berani melakukan labensraum atau aneksasi kok.
perang yang akan terjadi akan bersifat dan disebabkan ideology berbungkus kepentingan ekonomi
Untuk itu kita butuh merebut sumber daya ekonomi diluar wilayah kita, untuk menambah & memperkuat ekonomi kita.
Siapa yang kuat, dia yang menang. Bagi yang lemah, silahkan diperah oleh yang kuat. Logika sederhana aja koq.
Ini rudal terbaik yg dimiliki TNI, lwbih canggih dari pada rudal Harpoon yg ketoy dan ketinggalan jaman….hehehehe
Selamat verlatih pak TNI, semoga alutsista yg di harapkan segera berdatangan.
Terus kapal yang jadi sasaran bagaimana biarkan tenggelam apa di bawa ke galangan kapal terus d jadikan potong2 jual kiloan?
biasanya rudal2 eropa dan usa cuman bisa bikin kapal dissabled.
Begitu tau rudal ini bisa menghantam kapal perang inggris di perang falklands.. perancis konon katanya langsung jingkrak2 kegirangan hehe
tapi menurut pengakuan iran…. rudal2 itu banyak yang meleset ketika di tembakkan oleh irak ke kapal kapl iran sewaktu perang iran irak dulu.
karena kemampuan iran dalam menghack kode si rudal. katanya loh….
Jaman kapan itu…..iran bisa menghack rudal irak 🤔
Kenapa kita gak ToT Exocet aja? Yang jelas teruji dan tidak delay saat peluncuran ditambah mengenai sasaran
Iya betul. Perancis termasuk berbaik hati untuk ToT. Jadi inget VAB-ANOA dan Sherpa-Komodo
Exocet termasuk ultra Hi-Tech…..kemungkinannya sangat kecil
Lebih baik reverse engineering….murah tanpa lisensi, masak kalah sama Iran
cuma butuh SDM yang mumpuni
Semoga ditambah banyak nanti yang penting bisa buat coastal battery,fighter fleet,strategic mpa, submarine tapi kalo misal viper kontrakvfull armament berarti ashm nya harpoon/NSM ya🤔